Pesan Tebuireng: NKRI dan Islam Tak Perlu Dipertentangkan  

Reporter

Minggu, 5 Februari 2017 18:00 WIB

KH Solahudin Wahid atau biasa disapa Gus Solah. TEMPO/Ishomuddin

TEMPO.CO, Jombang - Di tengah kondisi bangsa yang rentan oleh perpecahan antarkelompok akibat kepentingan elite politik, terutama dalam pemilihan kepala daerah DKI Jakarta, keluarga besar Pondok Pesantren Tebuireng dan civitas academica Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy), Jombang, Jawa Timur, menyampaikan pesan kebangsaan. Pesan kebangsaan ini disampaikan seusai peresmian Pusat Kajian Pemikiran KH Hasyim Asy’ari oleh pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng dan Rektor Unhasy, KH Salahuddin Wahid atau Gus Solah, di Aula KH Yusuf Hasyim, Tebuireng, Jombang, Ahad, 5 Februari 2017.

Pesan kebangsaan itu pada intinya mengingatkan kembali kepada bangsa Indonesia akan cita-cita besar para pendiri bangsa yang tidak mengedepankan kepentingan pribadi dan golongan.

“Bangsa Indonesia adalah adikarya para pendiri bangsa yang amat ideal. Perjalanan 71 tahun belum cukup memadai untuk bisa mewujudkan cita-cita kemerdekaan secara nyata. Kita masih menghadapi banyak masalah mendasar yang harus diselesaikan,” kata Gus Solah membacakan salah satu poin pesan kebangsaan.

Baca:
Kasus Rizieq-Firza Diusut, Kapolda: Serupa Kasus Luna-Ariel
Masa Tenang Pilkada DKI, Kapolda Minta Aksi 112 Dibatalkan


Pesan lain menyinggung tentang hubungan konsep Negara Indonesia dan Islam yang tidak perlu dipertentangkan. “Keindonesiaan dan keislaman yang semula dipertentangkan telah berhasil kita padukan melalui pembentukan Kementerian Agama, sinkronisasi antara pendidikan nasional dan pendidikan Islam, penerimaan Pancasila secara i’tiqadi (keimanan) dan syar’i sebagai dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) oleh ormas dan partai Islam, serta akomodasi substansi syariah Islam ke dalam sejumlah undang-undang,” ujar Gus Solah.

Gus Solah mengingatkan agar NKRI dan Pancasila yang merupakan hasil pemikiran para pendiri bangsa dari berbagai golongan tetap dijaga. “Perpaduan keindonesiaan dan keislaman yang merupakan faktor utama persatuan Indonesia serta berpotensi menjadi model bagi dunia harus kita kawal dan rawat bersama,” tuturnya.

Pesan kebangsaan juga berisi catatan yang harus diperhatikan pemerintah serta elite politik dalam mewujudkan masyarakat yang sejahtera, adil, dan makmur.

“Diperlukan prasyarat untuk bisa mewujudkan masyarakat yang kita cita-citakan, yaitu peredaman potensi konflik; penegakan hukum yang adil; perbaikan akhlak bangsa, khususnya generasi muda; perbaikan birokrasi penyelenggara negara agar efisien, efektif, dan tidak korup; serta kehadiran partai politik yang punya idealism dan dipimpin tokoh negarawan,” katanya.

ISHOMUDDIN

Baca: Tebuireng Dirikan Pusat Kajian Pemikiran Hasyim Asy'ari




Berita terkait

Sambangi Pesantren Ciganjur, Pramono Anung-Rano Dapat Doa dari Istri Gus Dur

3 hari lalu

Sambangi Pesantren Ciganjur, Pramono Anung-Rano Dapat Doa dari Istri Gus Dur

Kehadiran Pramono Anung dan Rano di Pesantren Ciganjur untuk bersilaturahmi dengan keluarga Gus Dur.

Baca Selengkapnya

Desak Yogyakarta Bebas dari Kekerasan dan Miras, Ribuan Santri Turun ke Jalan

6 hari lalu

Desak Yogyakarta Bebas dari Kekerasan dan Miras, Ribuan Santri Turun ke Jalan

Aksi solidaritas itu dipicu kekerasan yang dilakukan sekelompok orang di kawasan kampung turis Prawirotaman Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Program Santri Tani, Upaya Airin-Ade Dukung Ekonomi Pesantren

6 hari lalu

Program Santri Tani, Upaya Airin-Ade Dukung Ekonomi Pesantren

Airin bersama calon wakil gubernur Ade Sumardi ingin mendorong pondok pesantren untuk mengelola lahan pertanian dan santri menjadi pelaku usaha tani.

Baca Selengkapnya

Green Islam Antar Pendiri Pesantren di Garut Masuk Food Heroes FAO 2024

8 hari lalu

Green Islam Antar Pendiri Pesantren di Garut Masuk Food Heroes FAO 2024

Penghargaan Food Heroes FAO 2024 diterima Nissa Wargadipura dan 25 orang lainnya dari seluruh dunia dalam peringatan Hari Pangan Sedunia.

Baca Selengkapnya

Polisi Buru Rombongan Pemuda Penusuk dan Pengeroyok Santri Krapyak di Yogyakarta

11 hari lalu

Polisi Buru Rombongan Pemuda Penusuk dan Pengeroyok Santri Krapyak di Yogyakarta

Dua korban yang dikeroyok merupakan santri Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Sambut Hari Santri, Airin-Ade Berkomitmen Tumbuhkan Kemajuan Pesantren

13 hari lalu

Sambut Hari Santri, Airin-Ade Berkomitmen Tumbuhkan Kemajuan Pesantren

Menurut Airin, pesantren harus menjadi kekuatan pembangunan Banten ke depan, terutama dalam menyiapkan generasi berkarakter Islami. Oleh karena itu, ia mengusung program Santri Innovator dan program beasiswa terutama bagi para santri penghafal Al-Qur'an.

Baca Selengkapnya

Cak Imin Kecam Kekerasan di Pesantren: Bukan Ajaran Islam

14 hari lalu

Cak Imin Kecam Kekerasan di Pesantren: Bukan Ajaran Islam

Cak Imin menyoroti maraknya pemberitaan ihwal pencabulan dan kekerasan yang terjadi di lingkungan santri.

Baca Selengkapnya

Gerakan Tanam 50.600 Pohon di Hari Santri

16 hari lalu

Gerakan Tanam 50.600 Pohon di Hari Santri

Dalam menyambut peringatan Hari Santri 2024, sebanyak 50.600 pohon ditanam di pesantren-pesantren di seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya

Wapres Ma'ruf Amin Menjelang Lengser: Tak Perlu Dipoles hingga Minta Setwapres Bantu Gibran

18 hari lalu

Wapres Ma'ruf Amin Menjelang Lengser: Tak Perlu Dipoles hingga Minta Setwapres Bantu Gibran

Wapres Ma'ruf Amin meminta segenap jajaran Setwapres bekerja dengan sepenuh hati membantu Wapres Terpilih Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya

Rencana Ma'ruf Amin setelah Purnatugas sebagai Wapres: Urus Pesantren dan Bangun PKB

19 hari lalu

Rencana Ma'ruf Amin setelah Purnatugas sebagai Wapres: Urus Pesantren dan Bangun PKB

Ma'ruf Amin mengatakan tetap akan mengabdi dan memberikan kontribusi meski tak lagi menjadi Wapres RI.

Baca Selengkapnya