Safari ke Pesantren, Kapolda Jawa Barat: Tak Terkait Rizieq  

Reporter

Minggu, 5 Februari 2017 16:45 WIB

Kepala Polda Jawa Barat, Inspektur Jenderal Anton Charliyan (kiri) dan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Rikwanto. Tempo/Rezki A.

TEMPO.CO, Cirebon - Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat Inspektur Jenderal Anton Charliyan mengatakan kunjungannya ke sejumlah pesantren bukan dengan tujuan meminta dukungan kepada ulama terkait dengan kasus pemimpin Front Pembela Islam, Rizieq Syihab. Ia berujar, keluarganya mengajarkan untuk selalu dekat dengan ulama.

“Saya kira bukan karena ada masalah. Kalau ada masalah, berarti saya ada kepentingan,” ucap Anton saat berkunjung ke Buntet Pesantren, Ahad, 5 Februari 2017.

Terkait dengan kasus Rizieq, Anton menuturkan sudah melayangkan pemanggilan terhadap Rizieq, yang akan diperiksa pada Selasa, 7 Februari 2017. “Saya berharap yang bersangkutan mengikuti proses yang ada,” ujar Anton.

Baca:
Jadi Tersangka, Kapolda Jawa Barat Minta Rizieq Kooperatif
Firza Husein Sakit Jantung, Pengacara: Kondisinya Melemah


Sebagai warga negara, seharusnya Rizieq menaati hukum dan aturan yang ada di negara ini. Jika nanti pada pemanggilan pertama Rizieq tidak hadir, pihaknya akan melayangkan surat panggilan kedua. Ketika ditanyai, apakah akan ada pemanggilan secara paksa, Anton menyatakan, “Nanti pemanggilan kedua akan dilengkapi dengan surat perintah membawa."

Seperti diketahui, sepanjang hari ini, Anton mengunjungi sejumlah pesantren dan tokoh masyarakat yang ada di Cirebon. Kunjungannya dimulai dari Pesantren Gedongan, Buntet Pesantren, Keraton Kasepuhan, sampai Keraton Kanoman. Rencananya, Anton juga akan menginap di Pesantren Benda, pesantren di Cirebon yang masih menjaga nilai-nilai tradisional, seperti menjaga agar televisi tidak masuk wilayahnya.

Sementara itu, pengasuh Buntet Pesantren, KH Hasanudin Kriyani, mengaku pihaknya menyambut baik silaturahmi yang dilakukan Kapolda Jawa Barat dan jajarannya ke sejumlah pesantren yang ada di Cirebon. “Pesan kiai sepuh dulu kepada saya, jika ulama, TNI, dan Polri bersatu, Indonesia akan tetap aman,” katanya.

Hasanudin pun berujar, dalam dakwah harus mengingatkan tentang kebenaran dengan cara yang benar, mengingatkan tentang kesabaran dengan cara yang sabar. “Mengingatkan dengan cara yang santun dan kasih sayang. Ini yang kerap kali tertinggal,” ujarnya.

IVANSYAH




Berita terkait

Kemenag Cairkan Dana BOS Tahap I dan PIP Pesantren 2024

20 jam lalu

Kemenag Cairkan Dana BOS Tahap I dan PIP Pesantren 2024

kemenag mengalokasikan anggaran dana BOS Pesantren sebesar Rp 340,5 miliar tahun ini.

Baca Selengkapnya

Kemenag Buka Program Bantuan Pesantren dan Pendidikan Keagamaan Islam 2024, Begini Cara Daftarnya

7 hari lalu

Kemenag Buka Program Bantuan Pesantren dan Pendidikan Keagamaan Islam 2024, Begini Cara Daftarnya

Kementerian Agama membuka program bantuan pesantren dan pendidikan keagamaan Islam untuk tahun anggaran 2024.

Baca Selengkapnya

Kemenag Usul Lulusan Ma'had Aly Bisa Ikut Seleksi CPNS

25 hari lalu

Kemenag Usul Lulusan Ma'had Aly Bisa Ikut Seleksi CPNS

Lulusan Ma'had Aly berpeluang mengikuti seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil atau CPNS, khususnya formasi penyuluh agama.

Baca Selengkapnya

Motif Penganiayaan Santri hingga Tewas di Jambi, Pelaku Ditagih Utang Rp 10 Ribu

34 hari lalu

Motif Penganiayaan Santri hingga Tewas di Jambi, Pelaku Ditagih Utang Rp 10 Ribu

Polda Jambi akirnya mengungkap motif penganiayaan yang menewaskan AH, 13 tahun, santri di salah satu ponpes di Kabupaten Tebo.

Baca Selengkapnya

Pimpinan Pesantren di Trenggalek dan Anaknya Mengaku Cabuli Santriwati Sejak 2021

35 hari lalu

Pimpinan Pesantren di Trenggalek dan Anaknya Mengaku Cabuli Santriwati Sejak 2021

Polisi menetapkan bapak dan anak pengasuh pondok pesantren di Trenggalek sebagai tersangka pencabulan

Baca Selengkapnya

Polda Jambi Jamin Penyelidikan Kasus Kematian Santri di Tebo Berlanjut, Gelar Perkara Dilakukan Pekan ini

40 hari lalu

Polda Jambi Jamin Penyelidikan Kasus Kematian Santri di Tebo Berlanjut, Gelar Perkara Dilakukan Pekan ini

Kasus kematian santri di salah satu Pondok Pesantren di Tebo Jambi ini sempat mandek, hingga viral lagi setelah dibawa ke Hotman Paris.

Baca Selengkapnya

Marak Perang Sarung, KPAI Imbau Pesantren hingga Ormas Bantu Arahkan Kegiatan Anak selama Ramadan

41 hari lalu

Marak Perang Sarung, KPAI Imbau Pesantren hingga Ormas Bantu Arahkan Kegiatan Anak selama Ramadan

KPAI mengimbau pelbagai lembaga keagamaan, seperti pesantren, lembaga zakat, dan ormas Islam, membantu mengarahkan kegiatan anak selama Ramadan.

Baca Selengkapnya

Kode Khusus Hasbi Hasan dan Windy Idol dalam Suap Perkara Mahkamah Agung: dari SIO hingga Pesantren

49 hari lalu

Kode Khusus Hasbi Hasan dan Windy Idol dalam Suap Perkara Mahkamah Agung: dari SIO hingga Pesantren

Dalam perkara suap Mahkamah Agung, Sekma Hasbi Hasan didakwa menerima suap Rp 11,2 miliar dan gratifikasi Rp 630 juta.

Baca Selengkapnya

Viral Pondok Pesantren di Depok Terkurung Tanpa Akses Jalan

54 hari lalu

Viral Pondok Pesantren di Depok Terkurung Tanpa Akses Jalan

Pondok Pesantren Khoirur Rooziqiin di Beji Depok viral di media sosial karena terkurung tanpa akses keluar masuk.

Baca Selengkapnya

Marak Kasus Bullying, Jokowi kepada Guru: Jangan Sampai Ada Siswa Ketakutan di Sekolah

54 hari lalu

Marak Kasus Bullying, Jokowi kepada Guru: Jangan Sampai Ada Siswa Ketakutan di Sekolah

Presiden Joko Widodo menunjukkan perhatiannya atas perundungan (bullying) yang terjadi di sekolah-sekolah.

Baca Selengkapnya