Penghargaan gelar Doctor HC Susi Pudjiastuti dari UNDIP(Komunika Online)
TEMPO.CO, Bandung - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan pemberantasan penangkapan ikan secara ilegal sekarang telah menguntungkan nelayan. Keuntungan dari hasil penjualan ikan yang beranjak naik seiring bertambahnya hasil tangkapan dari laut.
Menurut Susi, sejak penegakan hukum kapal-kapal illegal fishing diberlakukan dan diterapkan, biomassa laut Indonesia tumbuh 200 persen atau dua kali lipat dari biasanya. “Sehingga tangkapan ikan pada 2015 naik 2 juta ton lebih,” katanya saat memberikan kuliah umum di Aula Barat Institut Teknologi Bandung, Jumat, 3 Februari 2017.
Dari hitungan kasarnya, jika hasil tangkapan laut itu berharga US$ 1 per kilogram, pendapatan dari 2 juta ton hasil laut itu sekitar US$ 2 miliar.
Sejak kapal-kapal asing ilegal berhenti operasi di perairan Indonesia, kata Susi, angka dari Badan Pusat Statistik membuatnya tersentak. “Kita juga melihat nilai tukar nelayan naik dari 102 menjadi 110. Nilai tukar usaha perikanan lebih ekstrem lagi naiknya,” ucapnya.
Kenaikan penghasilan bagi nelayan itu dinilainya istimewa karena terjadi di tengah kondisi subsidi bahan bakar minyak untuk nelayan yang telah dicabut pemerintah, inflasi tinggi, dan harga-harga barang yang mahal.
“Ini suatu prestasi dari kebijakan dan kerja dari kawan-kawan di Kementerian Kelautan dan Perikanan,” ujarnya.
Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus
2 hari lalu
Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa sektor perikanan kurang mendapat dukungan investasi dari perbankan. Menurut dia, penyebabnya karena perbankan menghindari resiko merugi dari kegiatan investasi di sektor perikanan itu.