Menteri Agama: Masyarakat Harus Menghargai Pemuka Agama

Reporter

Kamis, 2 Februari 2017 22:00 WIB

Menteri Agama Republik Indonesia, Lukman Hakim Saifuddin meresmikan peluncuran Al Quran terjemahan bahasa daerah dan Ensiklopedia pemuka agama nusantara di Gedung Kemenag Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat pada Senin, 19 Desember 2016. Tempo/Dwi Herlambang (magang)

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menilai masyarakat Indonesia sangat religius. Karena itu, dia menilai wajar apabila para pemuka agama mendapat tempat khusus di tengah kahidupan masyarakat.

Untuk itu, Lukman mengajak semua pihak untuk menjaga marwah dan martabat para pemuka agama. “Di negeri yang mayoritas muslim ini, kita harus benar-benar menjaga kehormatan ulama dan kiai,” kata dia dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 2 Februari 2017.

Baca juga: Ahok Minta Maaf: Luhut, Kapolda, dan Pangdam Temui Ketua MUI

Secara khusus, Lukman mengajak para elit di negeri ini untuk selalu menjunjung tinggi agama, menjaga simbol-simbol agama, dan menghormati para pemuka di setiap agama. Menurut dia, salah satu bentuk penghormatannya dengan tidak mempermalukan para pemuka agama.

Lukman menambahkan, apabila ada pihak yang mempermalukan pemuka agama maka sangat berisiko. Misalnya, menimbulkan gejolak dan kegaduhan yang semakin bertolakbelakang dengan persatuan dan kesatuan bangsa. “Energi pun akan terkuras ke arah yang tak semestinya,” kata dia. Hal itu, menurutnya, nantinya justru akan menghambat pembangunan nasional.

Lukman menegaskan bahwa Indonesia bukan negara agama. Namun, dia melanjutkan, agama menempati posisi penting dalam sejarah perjalanan bangsa. Pesan agama juga mewarnai dasar negara Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Selain itu, konsep Bhinneka Tunggal Ika juga mengandung pesan keagamaan yang kuat, yaitu pentingnya menghargai keragaman karena merupakan kehendak Tuhan Yang Maha Kuasa.

Simak pula: Kasus Ahok, Santri Jombang Minta Semua Pihak Menahan Diri

Lukman menilai Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah pemaknaan dari kesadaran bersama untuk terus menjaga persatuan bangsa dan negara. Sebab, Tanah Air merupakan bagian dari nilai keimanan dalam beragama.

Ia juga mengajak agar masyarakat menahan diri dari tindakan provokatif dan memecah belah. Potensi benturan umat dengan elit negara harus dihindari karena tidak produktif bagi perjalanan negeri. “Semua harus bersinergi dalam usaha bersama membangun bangsa,” kata dia.

Lukman beranggapan sekarang adalah saatnya elit dan umat bersatu. Elit negara harus bekerja sesuai mandat yang diamanahkan dan menjadi teladan dalam bersikap. Sementara itu, umat mendukung dan percaya sambil terus mengawasi. Dan ulama harus dijunjung oleh umara (pemimpin) karena mereka adalah pembimbing umat.

Namun, apabila ada persoalan, umat beragama selayaknya mengedepankan sikap saling memaafkan. “Ketua Umum MUI yang juga Rois Am PBNU Kiai Haji Ma'ruf Amin telah memberikan contoh tentang pentingnya sikap saling memaafkan,” ujar Lukman. Menurut dia, teladan seperti itulah yang harus didorong dan dikembangkan. Harapannya, kata Lukman, ulama dan umat bisa bersinergi mengingkatkan kualitas kehidupan bersama.

DANANG FIRMANTO

Berita terkait

Pemerintah Merasa Toleransi dan Kebebasan Beragama di Indonesia Berjalan Baik

1 hari lalu

Pemerintah Merasa Toleransi dan Kebebasan Beragama di Indonesia Berjalan Baik

Kemenkumham mengklaim Indonesia telah menerapkan toleransi dan kebebasan beragama dengan baik.

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

4 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

23.000 Visa Jemaah Haji Reguler Indonesia Sudah Terbit

13 hari lalu

23.000 Visa Jemaah Haji Reguler Indonesia Sudah Terbit

Kementerian Agama sedang menyiapkan dokumen dan memproses visa jemaah haji regular Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kemenag Bentuk Tim Percepatan Pengembangan Zakat dan Wakaf

15 hari lalu

Kemenag Bentuk Tim Percepatan Pengembangan Zakat dan Wakaf

Tim ini dibentuk sebagai upaya Kemenag dalam mengoptimalkan pemanfaatan potensi besar yang terdapat dalam zakat dan wakaf.

Baca Selengkapnya

Idul Fitri 1445 H, Kapolri Singgung soal Toleransi

25 hari lalu

Idul Fitri 1445 H, Kapolri Singgung soal Toleransi

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengucapkan selamat Idul Fitri 1445 H. Ia menyinggung tentang toleransi.

Baca Selengkapnya

Simak Perbedaan Metode Hilal dan Hisab Penentu 1 Syawal Hari Idul Fitri atau Lebaran 2024

27 hari lalu

Simak Perbedaan Metode Hilal dan Hisab Penentu 1 Syawal Hari Idul Fitri atau Lebaran 2024

Menentukan 1 syawal Idul Fitri atau lebaran terdapat metode hisab dan rukyatul hilal. Apa perbedaan kedua sistem itu?

Baca Selengkapnya

Sidang Isbat Menjelang Lebaran, Diadakan pada 9 April 2024 hingga Pemantauan Hilal di 120 Lokasi

27 hari lalu

Sidang Isbat Menjelang Lebaran, Diadakan pada 9 April 2024 hingga Pemantauan Hilal di 120 Lokasi

Sidang isbat akan diawali dengan Seminar Pemaparan Posisi Hilal oleh Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama

Baca Selengkapnya

Jemaah Masjid Aolia Gunungkidul Sudah Rayakan Idul Fitri, Begini Asal Usul Jemaah Mbah Benu

28 hari lalu

Jemaah Masjid Aolia Gunungkidul Sudah Rayakan Idul Fitri, Begini Asal Usul Jemaah Mbah Benu

Jemaah Masjid Aolia di Panggang, Gunungkidul, Yogyakarta telah merayakan Idul Fitri. Bagaimana asal usul jemaah asuhan Mbah Benu ini?

Baca Selengkapnya

BPJPH Tegaskan Tidak akan Menunda Pelaksanaan Wajib Sertifikasi Halal

32 hari lalu

BPJPH Tegaskan Tidak akan Menunda Pelaksanaan Wajib Sertifikasi Halal

Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) menolak permintaan Menteri Teten Masduki terkait penundaan wajib sertifikasi halal.

Baca Selengkapnya

Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

34 hari lalu

Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

Bupati Nikson Nababan berhasil membangun kerukunan dan persatuan antarumat beragama. Menjadi percontohan toleransi.

Baca Selengkapnya