Menko Polhukam Wiranto (kiri) berbincang dengan Menko Maritim dan Sumber Daya Luhut Pandjaitan (kanan) sebelum mengikuti acara peluncuran Strategi Nasional Keuangan Inklusif di Istana Negara, Jakarta, 18 November 2016. ANTARA FOTO
TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia DKI Zulfa Mustofa mengatakan kedatangan Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan ke rumah Ketua Umum MUI Ma'ruf Amin semalam terkait dengan keamanan Jakarta.
"Kedatangan Luhut meminta bantuan kiai untuk mendinginkan suasana dan menjaga kondusivitas pasca-persidangan dengan terdakwa BTP (Basuki Tjahaja Purnama), dan Kiai menyatakan insya Allah," ucap Zulfa Mustofa, yang juga pendamping Ma’ruf, dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 2 Februari 2017.
Zulfa mengatakan pertemuan itu tidak direncanakan sebelumnya. Bahkan, menurut dia, Ma'ruf telah istirahat setelah menjalankan aktivitas yang padat seharian. "Selepas pukul 21.00 WIB, diinformasikan ada tamu. Kiai tidak bisa menolak kunjungan," ujarnya.
Dalam pertemuan itu, Zulfa menuturkan tak ada pembahasan mengenai masalah persidangan terdakwa Ahok. Begitu pun terkait dengan persoalan maaf atas tindakan terdakwa.
"Penerimaan Kiai atas permohonan maaf Ahok tidak mengubah sikap Kiai terkait dengan proses hukum yang berjalan dan komitmen menjaga netralitas dengan tidak menerima semua calon gubernur saat masa kampanye," kata Zulfa.
Semalam, Luhut mendatangi rumah Ma'ruf bersama Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan dan Pangdam Jaya Mayor Jenderal Teddy Lhaksamana.
Sebelumnya dalam persidangan perkara dugaan penodaan agama, Selasa, 31 Januari 2017, Ahok sebagai terdakwa sempat menyatakan akan memproses Ma’ruf secara hukum terkait dengan kesaksian Ma’ruf di pengadilan. Ahok menilai banyak kejanggalan dari kesaksian Ma’ruf yang memberatkannya.
Ahok meragukan obyektivitas Ma’ruf karena menduga Ma’ruf terafiliasi dengan salah satu lawan politik Ahok dalam pemilihan kepala daerah DKI 2017. Kemarin, Ahok telah meminta maaf kepada Ma'ruf.