Diperlakukan Tak Manusiawi, Penghuni Panti Jompo Dievakuasi

Reporter

Senin, 30 Januari 2017 19:57 WIB

Penghuni Panti Jompo dan Perawatan Sakit Jiwa Yayasan Tunas Bangsa, Pekanbaru dievakuasi lantaran tidak mendapatkan perlakuan tidak manusiawi dari pengurus. TEMPO/Riyan Nofitra

TEMPO.CO, Pekanbaru - Sebanyak 32 orang penghuni panti jompo Yayasan Tunas Bangsa dievakuasi lantaran tidak mendapatkan perlakuan manusiawi dari pengurus lembaga tersebut. Para manula itu dikurung dalam jeruji dan tidak menadapat makanan selayaknya.

"Ini sudah sangat tidak manusiawi," kata Kepala Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Riau, Esther Yuliani, Senin, 30 Januari 2017.

Yayasan Tunas Bangsa memiliki tiga gedung yang menangani panti asuhan, panti jompo dan perawatan orang sakit jiwa. Namun pada prakteknya, pengurus memperlakukan hal sama untuk semua penghuni panti. Tidak ada perbedaan antara penghuni gangguan jiwa maupun manula. Mereka disatukan dalam satu ruangan seperti penjara.

Baca: Jadi Saksi Kasus Masjid, Sylviana Penuhi Panggilan Bareskrim

Tempo sempat mendatangi Panti Jompo Yayasan Tunas Bangsa di Jalan Lintas Timur, Km 20, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru. Bangunan panti berada di tengah perkebunan kelapa sawit dan jauh dari permukiman masyarakat.

Bangunannya tampak tak terusus, bau busuk menyeruak di setiap sudut ruangan. Ruangan yang kosong dimanfaatkan untuk kandang kambing. "Ini sangat tidak layak," kata Esther.

Saat mendekati sel tersebut, pemandangan kian memilukan. Para penghuni langsung berkumpul di depan jeruji sembari melambaikan tangan meminta makan. Tampaknya mereka dalam keadaan lapar. Ruang kurungan jauh dari kata bersih.

Tidak ada sekat antara tempat tidur dan lubang WC. Para penghuni panti hanya tidur di atas susunan papan yang tidak beralas. Di setiap jeruji, tergantung sebuah ember yang dimanfaatkan sebagai tempat minum.

Simak: Satu Jenazah Korban Kapal TKI Tenggelam Dipulangkan ke Ende

Menurut Esther, Yayasan Tunas Bangsa sudah seharusnya ditutup. Dia meminta Pemerintah Riau segera memindahkan penghuni ke tempat yang layak serta memeriksa seluruh kesehatannya.

Bukan hanya itu, Esther mengaku juga mendapat pengaduan dari penghuni panti yang kerap kali mengalami penganiayaan dari pengurus. "Tidak ada perikemanusiaan di sini, panti harus ditutup dan pidanakan pemiliknya," ucapnya.

Peristiwa itu terungkap saat Kepolisian Resor Kota Pekanbaru menerima laporan kematian seorang balita bernama Muhammad Zikli, berusia 1,8 bulan, di Panti Asuhan Tunas Bangsa, Jalan Singggalang V, Tenayan Raya, Pekanbaru. Keluarga korban menduga balita tewas akibat dianiaya lantaran sekujur tubuh korban mengalami luka.

Lembaga Perlindugan Anak Riau kemudian melakukan sidak di dua panti lainnya yang beralamat di Jalan Cendrawasih, Kecematan Marpoyan Damai dan Jalan Lintas Timur, Km 20. Namun LPA Riau justru menemukan para orang tua penghuni panti jompo maupun penderita gangguan jiwa yang sangat memprihatinkan.

Para penghuni kini telah dievakuasi Dinas Sosial Riau dan Dinas Kesehatan ke Rumah Trauma Center (RTC) dan Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru untuk mendapat perawatan.

Lihat: Kematian Balita Ini Diduga Janggal, Polisi Bongkar Makamnya

Kepala Kesatuan Reskrim Kepolisian Resor Kota Pekanbaru Komisaris Bimo Ariyanto menuturkan hingga kini Kepolisian terus melakukan penyelidikan terkait meninggalnya seorang bayi di panti asuhan itu. Polisi telah membongkar pemakaman korban untuk mengautopsi jasad korban.

Sejauh ini kata dia, polisi telah memeriksa lima orang saksi dari pengurus Yayasan Tunas Bangsa. Namun polisi belum menangkap pemilik yayasan bernama Lilis, karena tidak diketahui keberdaannya. "Kami kuatkan kesaksian terlebih dulu," ucapnya.

RIYAN NOFITRA

Berita terkait

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

5 hari lalu

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

Pasukan Inggris mungkin ditugaskan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza dari dermaga lepas pantai yang sedang dibangun oleh militer Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Israel Mulai Sedikit Longgarkan Akses Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

8 hari lalu

Israel Mulai Sedikit Longgarkan Akses Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Israel sudah mengambil sejumlah langkah penting dalam beberapa pekan terakhir dengan mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk Gaza.

Baca Selengkapnya

Serangan Israel ke Gaza 16 Kali dalam Sehari

17 hari lalu

Serangan Israel ke Gaza 16 Kali dalam Sehari

Media yang dikelola Pemerintah Daerah Gaza mengungkap rentetan data mengerikan dampak perang Gaza, di mana serangan Israel 16 kali dalam sehari

Baca Selengkapnya

Idul Fitri Paling Menyedihkan Bagi Warga Gaza, Terancam Bom hingga Kelaparan

22 hari lalu

Idul Fitri Paling Menyedihkan Bagi Warga Gaza, Terancam Bom hingga Kelaparan

Di hari pertama liburan Idul Fitri, serangan Israel menewaskan 14 orang termasuk sejumlah anak-anak di sebuah rumah warga.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertahanan Amerika Serikat Ingatkan Dampak Kelaparan Akan Memperpanjang Perang Gaza

22 hari lalu

Menteri Pertahanan Amerika Serikat Ingatkan Dampak Kelaparan Akan Memperpanjang Perang Gaza

Menteri Pertahanan Amerika Serikat mengakui kelaparan bisa menyebabkan kekerasan lebih cepat dan hanya memperpanjang konflik.

Baca Selengkapnya

Blokade Mulai Dibuka, Tiga Truk Bantuan Tiba di Rumah Sakit di Utara Gaza

25 hari lalu

Blokade Mulai Dibuka, Tiga Truk Bantuan Tiba di Rumah Sakit di Utara Gaza

Sebanyak tiga truk bantuan berisi bahan bakar, obat-obatan, dan pasokan medis pada Sabtu memasuki Gaza utara yang sebelumnya menghadapi blokade Israel

Baca Selengkapnya

PBB: Israel Setujui Pembukaan Kembali 20 Toko Roti dan Pipa Air di Gaza Utara

25 hari lalu

PBB: Israel Setujui Pembukaan Kembali 20 Toko Roti dan Pipa Air di Gaza Utara

PBB pada Sabtu mengatakan Israel telah mengizinkan pembukaan 20 toko roti di Jalur Gaza utara dan saluran air untuk memasok daerah tersebut.

Baca Selengkapnya

Warga di Utara Gaza Dipaksa Hidup dengan 245 Kalori Per Hari

27 hari lalu

Warga di Utara Gaza Dipaksa Hidup dengan 245 Kalori Per Hari

Lebih dari 300 ribu orang diyakini terperangkap di utara Gaza, tak bisa melarikan diri. Mereka dipaksa hidup dengan rata-rata 245 kalori per hari

Baca Selengkapnya

PBB Komentari 7 Relawan World Central Kitchen Charity Jadi Korban Serangan Israel

29 hari lalu

PBB Komentari 7 Relawan World Central Kitchen Charity Jadi Korban Serangan Israel

PBB menilai tewasnya tujuh relawan dari World Central Kitchen charity adalah hal yang tak terhindarkan dari perang Gaza.

Baca Selengkapnya

Dompet Dhuafa Hadirkan Lapor Lapar untuk Atasi Kelaparan

30 hari lalu

Dompet Dhuafa Hadirkan Lapor Lapar untuk Atasi Kelaparan

Gerakan Lapor Lapar menyasar 500 mitra baik masjid maupun UMKM yang berlokasi di Jabodetabek.

Baca Selengkapnya