Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mohammad Mahfud Md usai berkunjung ke gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), 13 Mei 2016. TEMPO/ARIEF HIDAYAT
TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meminta bantuan beberapa ahli dan tokoh masyarakat untuk menjadi panitia seleksi pemilihan penasihat KPK. "Kami meminta bantuan beberapa orang ahli dan tokoh masyarakat untuk melakukan proses seleksi penasehat KPK, termasuk Prof. Mahfud MD," ujar juru bicara KPK, Febri Diansyah, melalui pesan pendek kepada Tempo, Senin, 30 Januari 2017.
Selain Mahfud, KPK juga meminta kesediaan sejumlah tokoh lainnya, di antaranya Imam Prasodjo (sosiolog), Rhenald Kasali (akademisi dan praktisi bisnis), mantan Ketua KPK Busyro Muqodas, dan Saldi Isra (ahli hukum).
Mengenakan kemeja batik merah, Mahfud Md. menyambangi KPK hari ini pada pukul 09.45. "Cuma ngomong-ngomong saja," kata Mahfud sebelum masuk ke gedung KPK. "Sering ke sini jadi enggak ada hal baru."
Sedangkan Imam Prasodjo tiba di KPK pukul 10.30. Berbeda dengan Mahfud, Imam melenggang masuk ke gedung KPK tanpa mengatakan apa-apa.
Febri berharap panitia seleksi yang diminta oleh KPK saat ini bisa membantu lembaga antirasuah mendapatkan penasihat terbaik. "Agar nanti dapat memperkuat kelembagaan KPK."
Mahfud Md Tegaskan Indonesia Bukan Negara Agama, tapi Negara Beragama
2 hari lalu
Mahfud Md Tegaskan Indonesia Bukan Negara Agama, tapi Negara Beragama
Mahfud Md, mengatakan relasi agama dan negara bagi Indonesia sebenarnya sudah selesai secara tuntas. Dia menegaskan bahwa Indonesia bukan negara agama, tapi negara beragama.