Aktivis Pekerja Media Datangi Makam Tan Malaka

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Sabtu, 28 Januari 2017 20:09 WIB

Tiga seniman melakukan aksi teatrikal di makam Tan Malaka Desa Selopanggung, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, Rabu 23 November 2016. Aksi ini dilakukan untuk mempertahankan makam Tan Malaka agar tak dipindah ke Sumatera Barat. Tempo/Hari Tri Wasono

TEMPO.CO, Kediri -Sejumlah aktivis buruh mendatangi makam Pahlawan Kemerdekaan Nasional Tan Malaka di lereng Wilis Kediri. Selain berdoa, mereka juga menjadikan Tan Malaka symbol perlawanan memperjuangkan kaum buruh.

Kedatangan aktivis buruh dari sejumlah organisasi serikat pekerja media ke Desa Selopanggung, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri ini nyaris tak diketahui siapapun. Mereka berasal dari berbagai kota seperti Jakarta, Yogyakarta, Semarang, Malang, dan Kediri.

Menempuh perjalanan panjang menyusuri jalan tak beraspal di lereng Gunung Wilis, para aktivis ini mendatangi makam Tan Malaka untuk berziarah. Usai merapikan bunga sisa peziarah yang memenuhi pusara Tan, para aktivis yang berasal dari Serikat Pekerja Koresponden Tempo (Sepakat) dan Serikat Pekerja Lintas Media (SPLM) ini mendoakan arwah sang pahlawan.

“Tan bukan hanya pahlawan kemerdekaan, tetapi symbol perlawanan buruh atas kekuasaan yang lalim,” kata Edi Faisol, Ketua Sepakat di pusara Tan, Sabtu, 28 Januari 2017.
Baca:
Protes Jasad Tan Malaka Dipindahkan, Mahasiswi Menari di Makam


Edi menuturkan, kedatangannya ke Kediri ini murni untuk berziarah dan tak larut dalam sengketa perebutan jasad Tan Malaka. Dia justru merasa prihatin atas sikap sejumlah pihak yang terkesan menjadikan Tan Malaka sebagai komoditas politik belaka. Padahal kontribusi dan perjalanan panjang perjuangannya memperebutkan kedaulatan bangsa tak lagi bisa diukur.

Seiring dengan perjuangan Tan yang memperjuangkan kebebasan dan kemerdekaan Indonesia, cita-cita tersebut sangat kontekstual dengan perjuangan pekerja media saat ini.

Semangat Tan yang tak pernah padam diharapkan bisa menjadi obor perjuangan buruh media dalam melawan ketidakadilan sistem hubungan industrial yang jamak dilakukan perusahaan media. “Banyak perusahaan media besar yang justru berlaku lalim terhadap pekerjanya,” kata Edi.

Sebelum berziarah, para pengurus organisasi serikat pekerja media ini mengikuti workshop yang diselenggarakan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kediri. Selama dua hari mereka mencecap ilmu dan strategi dalam membangun kampanye yang efektif sebagai penopang program serikat pekerja.


Afnan Subagyo, ketua AJI Kediri mengatakan kerja kampanye ini sangat penting dalam membangun iklim industrial yang sehat serta menghormati hak pekerja. Melalui kampanye ini pula serikat pekerja bisa menyampaikan berbagai persoalan yang dihadapi pekerja media kepada pemegang kebijakan. “Karena itu kami mengundang para serikat pekerja media di Indonesia,” kata Afnan.

Kegiatan yang diselenggarakan AJI bersama Federasi Serikat Pekerja Media Indenden dan FNV Mondiaal mengundang 25 aktivis buruh anggota serikat pekerja media. Diantaranya adalah Serikat Pekerja Koresponden Tempo (Sepakat), Serikat Pekerja Lintas Media, Solo Pos, Harjo, Sulawesi, dan anggota Serikat Pekerja non jurnalis di Hotel Merdeka Kediri. Selama dua hari mereka menerima materi pelatihan dari Paul Haars, seorang pembuat strategi kampanye komunikasi berpengalaman asal Belanda.

HARI TRI WASONO

Simak juga:
Majelis Adat Dayak Desak Rizieq Diadili

Berita terkait

7 Tahun Berdiri, AMSI Dorong Ekosistem Media Digital yang Sehat

2 hari lalu

7 Tahun Berdiri, AMSI Dorong Ekosistem Media Digital yang Sehat

Selama tujuh tahun terakhir, AMSI telah melahirkan sejumlah inovasi untuk membangun ekosistem media digital yang sehat dan berkualitas di Indonesia.

Baca Selengkapnya

AJI Gelar Indonesia Fact Checking Summit dan Press Freedom Conference

2 hari lalu

AJI Gelar Indonesia Fact Checking Summit dan Press Freedom Conference

AJI menilai kedua acara ini jadi momentum awal bagi jurnalis di Indonesia dan regional untuk mempererat solidaritas.

Baca Selengkapnya

3 Anggota TNI AL di Halmahera Selatan Lakukan Penganiayaan Jurnalis, Begini Kecaman dari Dewan Pers, AJI, dan KontraS

31 hari lalu

3 Anggota TNI AL di Halmahera Selatan Lakukan Penganiayaan Jurnalis, Begini Kecaman dari Dewan Pers, AJI, dan KontraS

Penganiayaan jurnalis oleh 3 anggota TNI AL terjadi di Halmahera Selatan. Ini respons Dewan Pers, AJI, dan KontraS. Apa yang ditulis Sukadi?

Baca Selengkapnya

AJI Ternate Kecam Penganiayaan terhadap Jurnalis di Bacan

36 hari lalu

AJI Ternate Kecam Penganiayaan terhadap Jurnalis di Bacan

Kekerasan yang dilakukan anggota TNI Angkatan Laut itu merupakan bentuk penghalangan terhadap kerja jurnalistik yang tidak sepatutnya terjadi.

Baca Selengkapnya

Indeks Keselamatan Jurnalis 2023: Ormas dan Polisi Paling Berpotensi Lakukan Kekerasan

36 hari lalu

Indeks Keselamatan Jurnalis 2023: Ormas dan Polisi Paling Berpotensi Lakukan Kekerasan

Ormas dan kepolisian dianggap paling berpotensi melakukan kekerasan terhadap jurnalis.

Baca Selengkapnya

Respons AJI dan LBH Pers terhadap Perpres Publisher Rights yang Diteken Jokowi

22 Februari 2024

Respons AJI dan LBH Pers terhadap Perpres Publisher Rights yang Diteken Jokowi

AJI dan LBH Pers meminta Perpres Publisher Rights yang telah disahkan Presiden Jokowi dijalankan secara akuntabel.

Baca Selengkapnya

AJI dan Monash University Imbau Pentingnya Penghapusan Ujaran Kebencian di Masa Pemilu 2024

14 Februari 2024

AJI dan Monash University Imbau Pentingnya Penghapusan Ujaran Kebencian di Masa Pemilu 2024

Ujaran kebencian berpotensi memicu perselisihan sosial. Ujaran kebencian juga dapat berujung pada stigma, persekusi, dan kekerasan.

Baca Selengkapnya

Respons Ketua BEM UGM Soal 3 Pakar Hukum dan Sutradara Dirty Vote Dilaporkan ke Polisi

13 Februari 2024

Respons Ketua BEM UGM Soal 3 Pakar Hukum dan Sutradara Dirty Vote Dilaporkan ke Polisi

Ketua BEM UGM tanggapi pelaporan ke polisi terhadap sutradara dan 3 pakar hukum pemeran di film Dirty Vote. Ia khawatir terhadap kebebasan berpendapat

Baca Selengkapnya

Kasus Ujaran Kebencian Meningkat Terhadap Kelompok Minoritas Sepanjang Pemilu 2024

13 Februari 2024

Kasus Ujaran Kebencian Meningkat Terhadap Kelompok Minoritas Sepanjang Pemilu 2024

Ujaran kebencian terbanyak ditujukan terhadap kelompok Yahudi, disusul kelompok penyandang disabilitas.

Baca Selengkapnya

AJI dan Mahasiswa Kediri Gelar Mimbar Bebas Darurat Demokrasi

11 Februari 2024

AJI dan Mahasiswa Kediri Gelar Mimbar Bebas Darurat Demokrasi

Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kediri bersama organisasi mahasiswa menggelar mimbar bebas bertajuk 'Darurat Demokrasi' di Kediri, Minggu, 11 Februari 2024.

Baca Selengkapnya