Mahasiswa UII Tewas, Menristekdikti: Pelaku Harus Dihukum  

Reporter

Jumat, 27 Januari 2017 09:02 WIB

Menristikdikti Mohamad Nasir (tengah) mendengarkan cerita Sri handayani (kiri) ibu dari Syaid Asyam (alm) saat mengunjungi rumah almarhum di Jetis, Caturharjo, Sleman, Yogyakarta, 26 Januari 2017. Menristekdikti akan menyelesaikan kasus kekerasan ini hingga tuntas dan berharap tidak akan terulang kembali. TEMPO/Pius Erlangga

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir mengatakan kasus meninggalnya tiga mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta, setelah mengikuti pelatihan dasar The Great Camping XXXVII Mapala Unisi UII di lereng Gunung Lawu sebagai pukulan telak di dunia pendidikan. Ia pun meminta kasus ini ditindak secara hukum.

"Kalau memang dilakukan mahasiswa, harus ditindak hukum secara tegas, seadil-adilnya, dan seberat-beratnya," kata Nasir saat menyampaikan keterangan pers di ruang pertemuan Kantor Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah V di Yogyakarta, Kamis, 26 Januari 2017.

Baca: Mahasiswa UII, Jokowi Diminta Patenkan Karya Ilmiah Korban

Nasir meminta pimpinan UII untuk melakukan pemeriksaan terhadap semua anggota Mapala Unisi, baik yang ikut serta diksar di Lawu maupun yang tidak ikut ke sana. Soal ada-tidaknya kekerasan, bagaimana kasus itu terjadi, dan seperti apa formulasinya, Nasir menyerahkannya kepada polisi.

Dia juga meminta manajemen UII mengambil sikap yang jelas untuk mempertanggungjawabkan kasus tersebut. Apabila tidak ada kejelasan sikap manajemen kampus, dikhawatirkan kasus serupa akan terulang kembali.

Nasir menambahkan, dalam aturan menteri telah ditegaskan larangan bertindak kekerasan, baik dalam bentuk verbal, fisik, maupun psikis, di perguruan tinggi negeri dan swasta di seluruh Indonesia. Sebab, kekerasan di kampus akan menjatuhkan marwah perguruan tinggi. “Ini perlu ditekankan kepada media untuk menyampaikan larangan kekerasan dalam bentuk apa pun,” ujar Nasir.

Baca: Diksar Mapala UII, Korban Meninggal Sebelum sampai Puskesmas

Adapun terhadap peserta diksar yang mengalami kekerasan, Nasir meminta agar diberikan jaminan keamanan. “Jangan sampai ada intimidasi,” tutur Nasir.

Rektor UII yang baru saja mengundurkan diri, Harsoyo, menyatakan perlindungan keamanan terhadap peserta diksar akan diupayakan melalui kerja sama dengan aparat kepolisian. “Karena kampus bukan lembaga keamanan. Peserta yang diintimidasi silakan lapor kampus dan akan ditindaklanjuti ke polisi,” kata Harsoyo.

Sedangkan untuk pelaku penganiayaan, Harsoyo menambahkan, pihak kampus akan memberikan bantuan hukum, seperti melalui Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH) UII ataupun anggota Mapala UII yang berprofesi sebagai pengacara. Dia memastikan tidak ada konflik kepentingan terkait dengan bantuan hukum itu. “Karena tugas pengacara bukan membebaskan orang yang bersalah, tapi menerapkan hukum secara adil,” kata Harsoyo.

PITO AGUSTIN RUDIANA

Baca juga:
Patrialis Akbar: Tak Serupiah pun Terima Duit dari Pengusaha
Raja Salman akan Bertemu Rizieq? Menag: Kemenlu yang Atur






Advertising
Advertising





Berita terkait

Mendiktisaintek Satryo Jajaki Penambahan Kuota Mahasiswa Indonesia di Kampus UC Berkeley

5 hari lalu

Mendiktisaintek Satryo Jajaki Penambahan Kuota Mahasiswa Indonesia di Kampus UC Berkeley

Kemendiktisaintek dan UC Berkeley menjajaki kolaborasi di bidang pendidikan tinggi dan teknologi.

Baca Selengkapnya

PWI Buka Kesempatan Pers Kampus Kompetisi dalam Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2024, Ini Cara Daftar dan Kriterianya

5 hari lalu

PWI Buka Kesempatan Pers Kampus Kompetisi dalam Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2024, Ini Cara Daftar dan Kriterianya

PWI gelar Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2024. Selain wartawan, pers kampus serta citizen journalism juga bisa ambil bagian. Apa kriterianya?

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Benahi Kawasan Kumuh Pinggir Sungai Menjadi Penyokong Wajah Wisata

7 hari lalu

Yogyakarta Benahi Kawasan Kumuh Pinggir Sungai Menjadi Penyokong Wajah Wisata

Kebijakan ini berupaya menata kawasan kumuh Yogyakarta untuk menuntaskan seluruh indikator kumuh serta menurunkan faktor risiko bencana

Baca Selengkapnya

Washington Post: Elon Musk Sempat Bekerja secara Ilegal di AS pada 1990-an

9 hari lalu

Washington Post: Elon Musk Sempat Bekerja secara Ilegal di AS pada 1990-an

The Washington Post melaporkan pada Sabtu bahwa miliarder kelahiran Afrika Selatan Elon Musk bekerja secara ilegal di Amerika Serikat pada 1990-an

Baca Selengkapnya

Mengenal Pasar Prawirotaman yang Jadi Juara Nasional, Lokasinya di Tengah Kampung Turis Yogyakarta

10 hari lalu

Mengenal Pasar Prawirotaman yang Jadi Juara Nasional, Lokasinya di Tengah Kampung Turis Yogyakarta

Pasar Prawirotaman yang awalnya terkesan kumuh dan tua itu bertransformasi menjadi pasar yang sehat dan modern tanpa meninggalkan identitas lokalnya.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa ITB Bikin Game Literasi Keuangan Financial Streams, Juara Gemastik 2024

12 hari lalu

Mahasiswa ITB Bikin Game Literasi Keuangan Financial Streams, Juara Gemastik 2024

Game Financial Streams karya tim Catalys ITB itu menyabet juara pertama di ajang Gemastik 2024

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya MS, Diduga Ada 2 Dosen UPH Lagi yang Melakukan Pelecehan Seksual terhadap Mahasiswa

13 hari lalu

Bukan Hanya MS, Diduga Ada 2 Dosen UPH Lagi yang Melakukan Pelecehan Seksual terhadap Mahasiswa

HE, alumni Universitas Pelita Harapan (UPH) dari program studi musik mengungkapkan ada dua dosen yang pernah melakukan pelecehan seksual terhadapnya.

Baca Selengkapnya

Atasi Stunting dengan Camilan Enak ala Mahasiswa UGM

13 hari lalu

Atasi Stunting dengan Camilan Enak ala Mahasiswa UGM

Sekelompok mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) membuat camilan enak sekaligus bisa menjadi solusi permasalahan stunting.

Baca Selengkapnya

ITB Luncurkan Program Bantuan Keuangan, Mahasiswa Penerima Tidak Wajib Kerja di Kampus

13 hari lalu

ITB Luncurkan Program Bantuan Keuangan, Mahasiswa Penerima Tidak Wajib Kerja di Kampus

Program bantuan keuangan mencakup pendanaan yang bersumber dari APBN, masyarakat, orang tua mahasiswa, dan ITB

Baca Selengkapnya

Menteri Satryo Soemantri Jamin Tidak Ada Mahasiswa yang Tidak Bisa Kuliah

15 hari lalu

Menteri Satryo Soemantri Jamin Tidak Ada Mahasiswa yang Tidak Bisa Kuliah

Menteri Satryo Soemantri berkomitmen memastikan tidak ada mahasiswa yang terhambat kuliah hanya karena alasan keuangan.

Baca Selengkapnya