Investigasi Pelecehan Pancasila di Australia Rampung Januari  

Reporter

Kamis, 26 Januari 2017 21:53 WIB

Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi usai rapat koordinasi khusus di gedung Kemenkopolhukam, Jakarta, Jumat, 6 Januari 2017. TEMPO/ Yohanes Paskalis

TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi mengatakan pemerintah Australia berniat membereskan kasus pelecehan Pancasila di institusi pelatihan Angkatan Darat Australia pada akhir Januari 2017. Informasi itu didapatnya setelah berkontak dengan perwakilan RI di Negeri Kanguru.

“Tadi saya komunikasi kembali dengan tim kami di Australia, dengan Pak Duta Besar langsung, meskipun memang memperoleh informasi bahwa investigasi akan diselesaikan sampai akhir bulan (Januari) ini,” ujar Retno setelah rapat kerja di Komisi Pertahanan DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis, 26 Januari 2017.

Baca juga: TNI-Australia, Ketika Pancasila Dipelesetkan Jadi Pancagila

Retno menekankan bahwa Australia merupakan mitra bilateral yang penting bagi Indonesia. Dia menyebut Indonesia-Australia saling membutuhkan sebagai negara tetangga.

Intensitas kerja sama Indonesia-Australia, menurut dia, sangat tinggi. Karena itu, bukan tak mungkin timbul permasalahan pada saat ini ataupun di kemudian hari.

Menurut Retno, isu yang berkaitan dengan kehormatan tak sebaiknya mencampuri koneksi diplomatik kedua negara. “Menghormati teritorial, integritas, kesetaraan, dan sebagainya itu jelas di kedua negara. Kita sudah punya dasar yang kuat yang seharusnya dijadikan pijakan untuk menjalin hubungan ke depan.”

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu pun memastikan hubungan diplomatik Indonesia dan Australia tak terganggu. Menurut Ryamizard, pembekuan hanya dilakukan terhadap pendidikan dan pelatihan bahasa di institusi militer Australia. “Hubungan tetap baik, kecuali pendidikan dan latihan (di institusi militer Australia) ditunda, sampai melihat situasinya baik,” kata dia seusai raker yang sama.

Mantan Kepala Staf TNI AD itu menyebut Australia telah menunjukkan niat baik, dengan menindak pihak yang bertanggung jawab. Pihak Australia pun sempat memberi sanksi skorsing terhadap penanggung jawab Sekolah Bahasa Pangkalan Militer Campbell Barracks, Perth, Australia, tersebut.

Dia tak menjawab pasti hingga kapan pembekuan kerja sama militer itu berlangsung. Namun dia menjamin pihak Australia akan segera menyelesaikan investigasi internal. “Pasti dia akan segera (selesaikan), dong,” ujar Ryamizard.

YOHANES PASKALIS



Berita terkait

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

2 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

4 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

6 hari lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

6 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

8 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

8 hari lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

8 hari lalu

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

14 hari lalu

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

Mengapa Amerika Serikat tolak keanggotaan penuh Palestina di PBB dengan hak veto yang dimilikinya? Bagaimana sikap Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

16 hari lalu

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

Kementerian Luar Negeri RI menyoroti gagalnya PBB mensahkan keanggotaan penuh Palestina.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

18 hari lalu

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

Sergey Lavrov terhubung dalam percakapan telepon dengan Iran Hossein Amirabdollahian sebelum serangan membahas situasi di Timur Tengah

Baca Selengkapnya