Kasus Mapala UII, Korban Sebut Nama Senior Sebelum Wafat  

Reporter

Rabu, 25 Januari 2017 20:26 WIB

Mahasiswa Program Studi Teknik Industri Angkatan 2015 Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Syait Asyam (20 tahun) yang meninggal dunia usai mengikuti Pendidikan Dasar The Great Camping (TGC) Mapala Unisi UII pada 21 Januari 2017 siang lalu. Foto diambil di rumah duka di Jetis, Sleman, 23 Januari 2017. TEMPO/Pito Agustin

TEMPO.CO, Jakarta - Syaits Asyam, 20 tahun, salah satu korban kekerasan dalam pendidikan dasar mahasiswa pencinta alam Unisi Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta sempat menyebut nama seniornya kepada ibunya sebelum meninggal di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta pada 21 Januari 2017.

Almarhum Syaits Asyam, mahasiswa Teknik Industri dari Sleman mengaku kepada ibunya, Sri Handayani, 46 tahun, bagaimana ia mengalami sisksaan selama Diksar Mapala UII itu. Ia tak bisa melupakan bagaimana Syaits Asyam dengan sesak napas menuturkan siksaan yang dialaminya selama menjalani Pendidikan Dasar The Great Camping (TGC) Mahasiswa Pecinta Alam Unisi Universitas Islam Indonesia (UII) yang membuat anak lelakinya itu meninggal, kemudian.

Baca juga:
3 Mahasiswa UII Tewas, Panitia Diklat Dilarang Keluar Kota
3 Mahasiswa UII Tewas, Anggota Mapala Senior Buka Mulut



Sebelum nyawanya melayang, Syaits mengaku diinjak dan punggungnya disabet rotan sebanyak 10 kali. Di waktu yang lain, kepalanya diminta mengangkat air dalam ember dengan lehernya. “Dia juga menyebut nama seniornya mahasiswa UII yang melakukannya,” kata Sri.

Saat disebutkan nama Yudi, nama seorang panitia Diksar Mapala UII yang konon disebutkan Syaits kepada ibunya sebelum wafat, Rektor UII, Harsoyo mengatakan, "Ya ada nama itu, tapi masih dalam proses pemeriksaan seperti lainnya," katanya, Senin 23 Januari 2017.

Baca pula:
Mahasiswa UII Tewas, Polisi Minta Keterangan Ahli
Mahasiswa UII Tewas, Keluarga Merasa Ada Kejanggalan



Di Diksar Mapala UII ini, keluarga tiga mahasiswa yang meregang nyawa itu meyakini almarhum Syaits, Ilham Nurpadmy Listia Adi dan Muhammad Fadhli, meninggal diduga karena kekerasan dalam kegiatan itu.

Kepala Polres Karanganyar Ajun Komisaris Besar Polisi Ade Safri Simanjuntak di Karanganyar, Rabu, 25 Januari 2017 mengatakan tim penyidik sebelumnya memeriksa 11 saksi, sedangkan pada Rabu ini pemeriksaan saksi bertambah 10 orang lagi untuk mengungkap kasus tersebut.

"Kami targetkan penyidikan kasus ini, dapat diselesailan pekan depan. Tersangka diduga ada lebih dari satu orang," katanya.

PITO AGUSTIN RUDIANA



Advertising
Advertising

Berita terkait

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

49 menit lalu

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

Aksi ini terinspirasi dari gerakan demonstrasi masif dan berskala besar yang dilakukan para mahasiswa di AS, Eropa, dan sejumlah negara lain.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

1 hari lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Atasi Penerima KIP Kuliah yang Tidak Tepat Sasaran, Kemendikbud Minta Kampus Evaluasi

1 hari lalu

Atasi Penerima KIP Kuliah yang Tidak Tepat Sasaran, Kemendikbud Minta Kampus Evaluasi

Viralnya kasus dugaan penerima KIP Kuliah bergaya hedon, Kemendikbudristek akan mengambil langkah.

Baca Selengkapnya

Viral Dugaan Penyalahgunaan KIP Kuliah Mahasiswa Undip, Kemendikbud: Tanggung Jawab Kampus

1 hari lalu

Viral Dugaan Penyalahgunaan KIP Kuliah Mahasiswa Undip, Kemendikbud: Tanggung Jawab Kampus

Sejumlah mahasiswa penerima KIP Kuliah menjadi perbincangan karena menampilkan gaya hidup mewah.

Baca Selengkapnya

Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Boleh Bekerja Jadi Reseller Hingga Youtuber

2 hari lalu

Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Boleh Bekerja Jadi Reseller Hingga Youtuber

Sebelumnya viral sejumlah mahasiswa penerima KIP Kuliah di Universitas Diponegoro atau Undip yang diduga melakukan penyalahgunaan bantuan.

Baca Selengkapnya

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

2 hari lalu

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

Ratusan mahasiswa Universitas Indonesia menggelar aksi solidaritas bagi warga Palestina dan mahasiswa di Amerika yang diberangus aparat.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Ungkap Rentetan Kekerasan Polisi Terhadap Mahasiswa di Makassar

2 hari lalu

Amnesty International Ungkap Rentetan Kekerasan Polisi Terhadap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International Indonesia mendesak polisi segera membebaskan puluhan mahasiswa yang ditangkap saat Hari Buruh dan Hari Pendidikan.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

2 hari lalu

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International kecam kekerasan polisi di dua kampus di Makassar saat Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional.

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

2 hari lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

2 hari lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya