TII: Pemerintah Harus Berantas Juga Korupsi di Sektor Swasta

Reporter

Rabu, 25 Januari 2017 16:32 WIB

Seorang bocah menunjukkan pesan anti korupsi pada peringatan hari Anti Korupsi Sedunia, di Jakarta, 9 Desember 2016. Aksi tersebut sebagai kritikan terhadap para koruptor dan meminta agar pemerintah menjalankan komitmen untuk memberantas para koruptor. ANTARA/Muhammad Adimaja

TEMPO.CO, Jakarta - Chair of Executive Board Transparency International Indonesia (TII) Natalia Soebagjo menyatakan sektor swasta harus menjadi bagian dari upaya pemberantasan korupsi. Ia menilai menghapus korupsi birokrasi bukan satu-satunya strategi percepatan pemberantasan korupsi nasional.

Berkaca kepada kasus Garuda Indonesia, Natalia menyebut, perusahaan harus memperbaiki diri. "Karena kalau tidak akan berdampak pada sektor publik," kata dia saat peluncuran Indeks Persepsi Korupsi 2016 di Jakarta, Rabu, 25 Januari 2017. Ia menuturkan reformasi layanan publik saja tidak cukup, tapi juga pemberantasan korupsi politik dan bisnis.

Baca juga:
Jokowi Sindir Emirsyah Satar di Pertemuan Direksi BUMN
TI: Paket Kebijakan Perbaiki Indeks Korupsi Indonesia


Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki menyambut baik usulan pengaturan korupsi di sektor swasta. Ia beralasan celah korupsi datang tidak hanya dari birokrasi tapi juga swasta. "Perlu juga undang-undang yang bisa kriminalisasi praktek korupsi di swasta," kata dia di tempat yang sama.

Sebelumnya, Indeks Persepsi Korupsi (Corruption Perception Index) Indonesia mengalami peningkatan. Transparency International Indonesia melansir peringkat CPI Indonesia kini berada di peringkat 37. Sekretaris Jenderal TII Dadang Trisasongko mengatakan kenaikan skor CPI Indonesia sebesar satu poin.

Ia menilai peningkatan lima poin di lima tahun terakhir terbilang lambat. Dadang menyebut lambatnya kenaikan karena pemberantasan korupsi hanya fokus ke sektor birokrasi saja. "Strategi pemberantasan korupsi belum berikan porsi terhadap korupsi politik, hukum, dan bisnis," ucap Dadang.

Lebih lanjut, Teten menyatakan pemerintah tentu tidak puas dengan kenaikan satu poin CPI Indonesia. Ia ingin ke depan skor Indonesia bisa lebih baik lagi. Sebab, ia menilai, CPI yang baik akan menjadi salah satu indikator bagi pelaku usaha untuk berinvestasi di Indonesia. "Sehingga orang tidak ragu berbisnis. Mereka yakin asetnya tidak hilang. Itu yang penting," kata Teten.

ADITYA BUDIMAN

Simak:
Begini Detik-detik Sebelum Peserta Diksar Mapala UII Tewas
Presidential Threshold 0%, Gerindra: Muncul Banyak Figur



Advertising
Advertising

Berita terkait

Beredar Video Harvey Moeis Jalan-Jalan Meski Ditahan, Kuasa Hukum: Itu Nyebar Fitnah

7 jam lalu

Beredar Video Harvey Moeis Jalan-Jalan Meski Ditahan, Kuasa Hukum: Itu Nyebar Fitnah

Kuasa hukum Harvey Moeis dan istrinya Sandra Dewi, Harris Arthur Hedar, membantah kliennya berkeliaran di salah satu pusat pembelanjaan di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

1 hari lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

2 hari lalu

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.

Baca Selengkapnya

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

2 hari lalu

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

2 hari lalu

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

PT Sriwijaya Air didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim pada 28 April 2003.

Baca Selengkapnya

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

2 hari lalu

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

Gugatan praperadilan Bupati Sidoarjo itu akan dilaksanakan di ruang sidang 3 Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pukul 09.00.

Baca Selengkapnya

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

3 hari lalu

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

Meksiko sebelumnya telah mengajukan banding ke ICJ untuk memberikan sanksi kepada Ekuador karena menyerbu kedutaan besarnya di Quito.

Baca Selengkapnya

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

4 hari lalu

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

Deputi Bidang Koordinasi dan Supervisi KPK memprioritaskan lima program unggulan untuk mencegah korupsi di daerah.

Baca Selengkapnya

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

4 hari lalu

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.

Baca Selengkapnya

Pemkot Surabaya Raih Nilai 97 Persen Percepatan Pencegahan Korupsi

4 hari lalu

Pemkot Surabaya Raih Nilai 97 Persen Percepatan Pencegahan Korupsi

Nilai capaian MCP Pemkot Surabaya di atas nilai rata-rata Provinsi Jatim maupun nasional.

Baca Selengkapnya