Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengapresiasi anggota Polda Metro Jaya dan jajarannya atas keberhasilan mengungkap kasus perampokan sadis di Pulomas, Jakarta Timur, di Gedung Direktorat Reskrimsus Polda Metro Jaya, Jakarta, 18 Januari 2017. Kasus pembunuhan Pulomas telah menewaskan 6 orang pada 26 Desember 2016. TEMPO/Ilham Fikri.
TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Republik Indonesia menggelar Rapat Pimpinan Kepolisian Negara Republik Indonesia 2017 di Auditorium Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian, Jakarta Selatan, Rabu, 25 Januari 2017. Menurut Kepala Polri Jenderal M. Tito Karnavian, rapim pertama pada 2017 ini akan mengevaluasi pencapaian Polri pada 2016. Rapim juga membahas langkah kepolisian ke depan.
Rapim ini diikuti 399 peserta yang terdiri atas perwira tinggi dan menengah. Menurut Tito, Presiden Joko Widodo ingin agar Polri lebih dipercaya publik, lebih profesional, lebih humanis, dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
"Kami fokus memperbaiki kinerja layanan publik yang gampang diakses masyarakat, profesional penyelidikan hukum atau perkara, dan pemeliharaan kamtibmas yang lebih baik," kata Tito di hadapan peserta rapat.
Tito mengatakan rencana Polri adalah perubahan kultur, mengurangi dan menekan sikap koruptif dan arogansi, serta me-manage media. Tema pada rapat ini, yaitu "Polri yang Promoter Siap Mengamankan Pilkada Serentak 2017."
"Tahun ini banyak tantangan dan dinamika. Dua minggu lagi (15 Februari) akan dilaksanakan pilkada serentak 2017 di 101 daerah," ujar Tito.
Menurut Tito, Polri telah memetakan daerah-daerah rawan saat pilkada. Misalnya DKI Jakarta, Aceh, dan Papua Barat. "Makanya tema rapim kali ini adalah promoter pilkada. Walaupun materi bukan hanya pilkada tapi juga tantangan setelah itu, bagaimana kita mengkondisikan situasi stabil kemanan pascapilkada."
Tantangan berikutnya, ujar dia, yaitu intoleransi keagamaan. Ada pula kasus konvensional, seperti kasus narkotika, transnasional crime, dan cybercrime. Ada juga human traficking dan people smuggling atau penyelundupan manusia.