RUU Pertembakauan, Kementerian Kesehatan Konsisten Menolak  

Reporter

Selasa, 24 Januari 2017 09:15 WIB

Ilustrasi Tembakau. Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan menyatakan menolak melanjutkan pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Pertembakauan. "Kami konsisten menolak," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Lily Sriwahyuni Sulistyowati, Senin, 23 Januari 2017.

Desember 2016, rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat telah mengesahkan RUU Pertembakauan masuk Program Legislasi Nasional 2017 sebagai inisiatif DPR. Presiden Joko Widodo memiliki waktu 60 hari untuk menyetujui atau menolak pembahasan rancangan tersebut.

Baca:
Emil Salim: Pemerintah Harus Tolak RUU Pertembakauan
Komnas Pengendalian Tembakau Protes DPR dalam RUU Pertembakauan


Menurut Lily, Kementerian Kesehatan juga pernah melakukan penolakan serupa pada masa Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi. Saat itu, Kementerian Kesehatan diminta menjadi leading sector pembahasan RUU Pertembakauan atas penunjukan presiden, tapi pemerintah akhirnya menolak melanjutkan pembahasan itu. “Hal ini akan terulang kembali,” kata Lily.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Mohamad Subuh mempertanyakan alasan DPR memasukkan RUU Pertembakauan dalam Prolegnas 2017. Selain itu, menurut Subuh, cukai rokok tidak sebanding dengan biaya kesehatan yang harus dikeluarkan pemerintah akibat berbagai penyakit karena faktor rokok. "Biaya kesehatan yang harus dikeluarkan lima kali lipat dari pendapatan cukai rokok," katanya.

Ia menyarankan adanya pengembangan penelitian tentang tembakau selain untuk industri rokok. Menurut dia, tembakau memiliki banyak manfaat kesehatan serta bakal mampu menyejahterakan petani tembakau dibanding untuk industri rokok.

Sedangkan anggota Panitia Kerja RUU Pertembakau dari Badan Legislatif, Mukhamad Misbakhun, menyatakan tidak mempersoalkan penolakan Kementerian Kesehatan. Menurut Misbakhun, rancangan undang-undang ini lebih banyak mengatur tentang industri dan kesejahteraan petani tembakau dalam negeri. Artinya, ada kemungkinan Kementerian Perindustrian dan Kementerian Pertanian yang dipilih sebagai leading sector pembahasannya, bukan lagi Kementerian Kesehatan.

Misbakhun yakin Presiden Joko Widodo akan melanjutkan pembahasan RUU Pertembakauan. "Presiden Joko Widodo itu taat konstitusi, tidak akan menolak pembahasan ini," katanya.

Salah satu pengusul RUU Pertembakauan dari Fraksi NasDem, T. Taufiqulhadi, mengatakan banyak konsekuensi yang bakal dihadapi bila pemerintah menolak membahas RUU Pertembakauan, antara lain merosotnya pendapatan dari cukai serta makin parahnya impor tembakau. Selain itu, industri dan petani tembakau dalam negeri akan terancam mati. “Kesejahteraan petani tembakau nasional akan terpuruk,” katanya.

Taufiq menyarankan adanya aturan tentang pengendalian asap rokok. “Melarang pembahasan RUU Pertembakauan akan membuat kekosongan hukum tentang perlindungan petani tembakau. Harus diatur itu,” katanya.

MITRA TARIGAN

Baca juga:
Sidang Ahok Hari Ini, Lurah dan Juru Kamera DKI Jadi Saksi
Rizieq Masih Terlapor, Ini Penjelasan Polda Jawa Barat

Berita terkait

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

1 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

3 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

7 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

7 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

17 hari lalu

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.

Baca Selengkapnya

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

34 hari lalu

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

35 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

53 hari lalu

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.

Baca Selengkapnya

Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

31 Januari 2024

Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

Masih ada sejumlah penyakit tropis terabaikan yang belum hilang dari Indonesia sampai saat ini. Perkembangan medis domestik diragukan.

Baca Selengkapnya

174 Warga Gaza Tewas dalam 24 Jam

28 Januari 2024

174 Warga Gaza Tewas dalam 24 Jam

Laporan Kementerian Kesehatan Palestina wilayah Gaza menyebut ada 174 warga Gaza yang gugur dalam serangan Israel yang masih berlanjut

Baca Selengkapnya