Isu Antraks di Yogya, Kementerian Turunkan Tim Investigasi

Reporter

Sabtu, 21 Januari 2017 16:52 WIB

Ilustrasi. Dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementerian Pertanian menurunkan tim untuk menyelidiki dugaan penyakit Anthrax di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Direktur Kesehatan Hewan, Fadjar Sumping Tjatur Rasa, mengatakan pengiriman tim ini untuk membantu upaya pencegahan dan pengendalian kasus penyakit Anthrax itu. Terutama karena ada ternak meninggal dan seorang warga.

Awalnya, 1 ekor sapi dan 18 ekor kambing mati. Setelah kejadian itu, seorang warga dilaporkan meninggal. “Setelah ada kasus pada manusia, maka Dinas Kesehatan melaporkan kepada Pemda Kulon Progo dan Dinas Peternakan yang selanjutnya diinfokan ke Balai Besar Veteriner Wates (BBVet Wales),” kata Fadjar melalui keterangan tertulis, Sabtu 21 Januari 2017.


Baca juga:
Isu Antraks, Dinas Kesehatan DIY: Insya Allah Sudah Aman
Kiai Makhtum Hannan Wafat Akibat Sakit Lambung

Beberapa orang di Dusun Panggung, Dusun Ngroto, Dusun Ngaglik, dan Dusun Wonosari, Desa Purwosari, Kecamatan Girimulyo, Kulon Progo, juga sakit diduga terkena virus Anthrax. Menurut Fadjar, BBVet Wates yang merupakan salah satu unit pelaksana teknis di bawah Ditjen PKH menurunkan tim untuk investigasi, pada 10 Januari 2017. Mereka juga mengambil sampel uji laboratorium bersama Dinas Pertanian dan Dinas Kesehatan di lokasi kejadian.

Hasil investigasi di lapangan menjelaskan ada dugaan Anthrax tipe kulit pada 16 orang dan mengakibatkan 1 ekor sapi dan 14 kambing mati. Kematian sejak November 2016 itu disebut tidak pernah dilaporkan. Lalu hasil pengujian laboratorium di BBVet Wates pada 12 Januari 2017 menyimpulkan penyebab kematian ternak adalah akibat terinfeksi kuman Anthrax. Yaitu Bacillus Anthracis yang merupakan penyebab penyakit Anthrax.


Baca juga:
16 Pasien Antraks di Yogya dalam Penyelidikan Epidemiologi
Bendera Dicoret Tulisan Arab, Polisi Periksa Empat Saksi

Sampai saat ini jumlah kambing yang mati atau dipotong paksa adalah 17 ekor dan 1 ekor sapi. Dinas Kesehatan Kulon Progo mencatat dari 16 penderita Anthrax tipe kulit, 15 di antaranya dinyatakan sembuh dan 1 meninggal. Penyebab kematian warga itu belum bisa dipastikan karena pasien juga menderita komplikasi diabetes dan jantung, serta lanjut usia yakni 78 tahun.

Tim yang turun ke lapangan juga melakukan pengobatan, pembentukan posko pengendalian penyakit Anthrax, pembatasan lalu lintas ternak, serta vaksinasi pada hewan yang terancam tertular.

REZKI ALVIONITASARI


Berita terkait

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

2 jam lalu

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

Penambahan pupuk subsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton telah mendapat persetujuan dari presiden.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

1 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

2 hari lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

4 hari lalu

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

4 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

5 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

9 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

11 hari lalu

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

Sejumlah pejabat Kementerian Pertanian dihadirkan sebagai saksi di sidang lanjutan dugaan pemerasan dan gratifikasi oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

11 hari lalu

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi masih memeriksa dugaan pelanggaran etika oleh dua pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

12 hari lalu

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

Kuasa hukum bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Djamaludin Koedoeboen, menuturkan poin keberatan terhadap kesaksian eks ajudan Panji Harjanto.

Baca Selengkapnya