Hanya Satu Orang Positif Menderita Antraks di Yogyakarta

Reporter

Sabtu, 21 Januari 2017 09:54 WIB

TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, JOGJAKARTA -Kepala Dinas Kesehatan Kulon Progo Bambang Haryatno mengatakan, setelah diperiksa intenstif, dari lima orang warga yang mengalami gejala terkena antraks, ternyata hanya satu yang positif. Mereka semua berasal dari Desa Purwosari, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.


"Hanya ada satu orang positif antraks. Awalnya yang diduga ada lima, tapi yang positif satu orang," kata Bambang di Kulon Progo, Kamis 19 Januari 2017 lalu.

Bambang menceritakan awal mula ditemukannya virus antraks ini Dinkes sudah mencurigai ada antraks. Virus itu ditemukan pada Desember 2016 karena ada beberapa kasus penyakit kulit seperti melepuh.

Saat itu, Dinas Kesehatan berkoordinasi dengan RSUP Sardjito Yogyakarta. Tim RSUP Sardjito yang diketuai Profesor Fajar meninjau lokasi langsung, dan melakukan pemeriksaan terhadap empat orang.

Dokter ahli kulit dan penyakit dalam itu awalnya mendiaknosa terkena gigitan tomcat.

Setelah dilakukan uji laboratorium dan observasi, ternyata satu orang positif antraks. Setelah hasil uji laboratorium keluas, Dinkes langsung berkoordinasi dengan Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) dan Balai Besar Veteriner Wates bahwa di Girimulyo ada antraks.

Kemudian, pada 11 Januari tim terjun ke lapangan. Dari siti diperoleh informasi, ada salah satu warga yang sapinya sempoyongan dan disembelih. Dagingnya dibagi-bagikan kepada warga.

Selain itu. BBVet Wates meminta warga menunjukan lokasi disembelihnya sapi. Ternyata, dari lokasi penyembelihan, petugas BBVet menemukan spora antraks.

"Kami langsung melakukan koordinasi dengan UGM. Kami undang DPP, Distan DIY. Setelah itu, langsung dilakukan penanganan di lapangan," katanya Untuk langkah ke depan, ia mengimbau kepada masyarakat kalau ada kambing atau sapi yang sempoyongan jangan disembelih. Tapi langsung dibakar, dikubur sedalam minimal 2 meter.

Selain itu, ia mengimbau kepada warga tidak makan dari daging dari hewan yang berasal dari tempat tersebut dan jangan makan sayuran mentah dari wilayah itu. Selain itu, mencuci tangan atau mandi bila masuk rumah."Mandi dulu dengan sabun yang bersih," katanya.

Ia mengimbau warga Desa Purwosari kalau demam, flu, atau gatal-gatal langsung ke puskesmas dan jangan dianggap enteng. Warga harus selalu curiga dengan kondisi kesehatan.
"Kalau keluar rumah menggunakan pelindung dan maskes," katanya.

Kepala DPP Kulon Progo Bambang Tri Budi mengatakan pihaknya sudah mengerahkan seluruh sarana dan prasarana, sumber daya manusia untuk mengatasi masalah ini.

"Kami sudah menjalakan tugas pokok kami," katanya.


WDA | ANTARA

Berita terkait

Yogyakarta Benahi Kawasan Kumuh Pinggir Sungai Menjadi Penyokong Wajah Wisata

7 hari lalu

Yogyakarta Benahi Kawasan Kumuh Pinggir Sungai Menjadi Penyokong Wajah Wisata

Kebijakan ini berupaya menata kawasan kumuh Yogyakarta untuk menuntaskan seluruh indikator kumuh serta menurunkan faktor risiko bencana

Baca Selengkapnya

Mengenal Pasar Prawirotaman yang Jadi Juara Nasional, Lokasinya di Tengah Kampung Turis Yogyakarta

10 hari lalu

Mengenal Pasar Prawirotaman yang Jadi Juara Nasional, Lokasinya di Tengah Kampung Turis Yogyakarta

Pasar Prawirotaman yang awalnya terkesan kumuh dan tua itu bertransformasi menjadi pasar yang sehat dan modern tanpa meninggalkan identitas lokalnya.

Baca Selengkapnya

Kota Yogyakarta Targetkan Dulang 9 Juta Kunjungan Wisatawan sampai Akhir 2024

20 hari lalu

Kota Yogyakarta Targetkan Dulang 9 Juta Kunjungan Wisatawan sampai Akhir 2024

Salah satu upaya untuk mengejar target kunjungan adalah mengoptimalkan 25 kampung wisata di Kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Dokumen Sejarah Kawasan Kotabaru Yogyakarta Diusulkan Masuk Koleksi Arsip Nasional

23 hari lalu

Dokumen Sejarah Kawasan Kotabaru Yogyakarta Diusulkan Masuk Koleksi Arsip Nasional

Kotabaru dipilih karena memiliki banyak sisi historis peristiwa penting perjalanan sejarah bangsa dan Kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Usai Wayang Jogja Night Carnival 2024, Belasan Kasus Pencopetan Dilaporkan ke Polisi

27 hari lalu

Usai Wayang Jogja Night Carnival 2024, Belasan Kasus Pencopetan Dilaporkan ke Polisi

Pencopetan dilakukan dengan merobek tas milik korban saat mereka asyik dan fokus menonton Wayang Jogja Night Carnival

Baca Selengkapnya

Buntut Event Palsu Catut HUT Yogyakarta, Penyelenggara Serahkan Diri ke Polisi

29 hari lalu

Buntut Event Palsu Catut HUT Yogyakarta, Penyelenggara Serahkan Diri ke Polisi

Pemkot Yogyakarta mengumumkan bahwa acara di Alun-alun Kidul Yogyakarta bukan bagian rangkaian perhelatan Hari Jadi ke-268 yang digelar mereka.

Baca Selengkapnya

Aktivitas Wisata di Kota Yogyakarta sebelum Nonton Wayang Jogja Night Carnival

29 hari lalu

Aktivitas Wisata di Kota Yogyakarta sebelum Nonton Wayang Jogja Night Carnival

Berbagai aktivitas wisata bisa diikuti di Yogyakarta, dari kelilling naik VW klasik sampai nonton pertunjukan seni.

Baca Selengkapnya

Hari Jadi Yogyakarta ke-268 Tahun, Begini Asal Mula Sultan Hamengkubuwono I Babat Alas

29 hari lalu

Hari Jadi Yogyakarta ke-268 Tahun, Begini Asal Mula Sultan Hamengkubuwono I Babat Alas

Hari ini, HUT Yogyakarta dirayakan ke-268 tahun. Bagaimana usaha Sultan Hamengkubuwono I membuka kota ini?

Baca Selengkapnya

Event Palsu Catut HUT Yogyakarta, Penyelenggara Oknum PNS Diburu Polisi

30 hari lalu

Event Palsu Catut HUT Yogyakarta, Penyelenggara Oknum PNS Diburu Polisi

Panggung utama, sponsor, pengisi hiburan, hingga booth-booth UMKM sudah siap di Aun-alun Kidul Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Awal Oktober Wayang Jogja Night Carnival 2024 Digelar, Angkat Kisah Gatotkaca

35 hari lalu

Awal Oktober Wayang Jogja Night Carnival 2024 Digelar, Angkat Kisah Gatotkaca

Wayang Jogja Night Carnival merupakan puncak perhelatan hari ulang tahun atau HUT Kota Yogyakarta yang ke-268.

Baca Selengkapnya