IUCN: Perusakan Hutan Ancam Kepunahan 300 Spesies Primata  

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Kamis, 19 Januari 2017 03:16 WIB

Ilustrasi hutan di Indonesia. Greenpeace.org

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah lembaga konservasi internasional, Uni Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN), baru-baru ini mengeluarkan hasil penelitian bahwa setengah dari 300 spesies primata di dunia terancam punah karena perusakan hutan. Dalam penelitian yang dilakukan IUCN, setidaknya 60 persen satwa dari 300 spesies liar di dunia telah mati.

"Mengingat penurunan populasi dalam jumlah besar, dunia akan segera menghadapi peristiwa kepunahan besar jika tindakan yang efektif tidak segera dilaksanakan," tulis peneliti senior di IUCN, Anthony Rylands, di jurnal yang diterbitkan di University of Illinois dan National Autonomous University of Mexico, seperti dikutip dari The Guardian, pada Kamis, 19 Januari 2017.

Rylands membeberkan bahwa penurunan populasi primata terjadi dalam skala besar dan disebut dengan kepunahan. Mereka telah memasukkan daftar merah hampir semua primata, termasuk spesies gorila, simpanse, owa jawa, dan tarsius.

Dia mengatakan kepunahan ini terjadi akibat berkurangnya luasan hutan, tempat habitat mereka. Jumlah luasan lahan hutan yang hilang mencapai 1,5 juta kilometer persegi, atau seluas tiga kali ukuran Prancis.

Di Indonesia, di kawasan Sumatera dan Kalimantan, yang seharusnya menjadi habitat sejumlah spesies, orang utan dan owa jawa punah karena pembabatan hutan untuk perkebunan sawit. Di Cina, ekspansi perkebunan karet juga menyebabkan kepunahan siamang jambul putih dan siamang hainan. Sedangkan di India, bengal kukang, owa barat, dan monyet daun Phayre mengalami kepunahan karena perkebunan karet.

Menurut Rylands, 300 primata itu tersebar di 90 negara. Dua pertiga di antaranya hidup di Brasil, Madagaskar, Indonesia, dan Republik Demokratik Kongo. Di Madagaskar, 87 persen spesies primata menghadapi kepunahan dan 73 persen di Asia.

Selain karena lahan yang hilang, primata punah karena perburuan untuk diperdagangkan. Laporan IUCN membeberkan bahwa dari transaksi rekening, setidaknya 2.000 sampai 3.000 orang utan asal Kalimantan dibunuh untuk dijual dan dimakan setiap tahun. Sedangkan di Nigeria dan Kamerun ada 150 ribu dari 16 spesies primata diperdagangkan secara ilegal. Jumlah ini terus meningkat setiap tahun.

AVIT HIDAYAT

Berita terkait

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

12 jam lalu

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau GAPKI mengklaim ekspor ke luar negeri turun, terutama di Eropa.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

1 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gapki Tanggapi Target Pemerintah soal Pemutihan Lahan Sawit pada September 2024

2 hari lalu

Gapki Tanggapi Target Pemerintah soal Pemutihan Lahan Sawit pada September 2024

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau Gapki tanggapi soal target pemerintah menyelesaikan pemutihan hutan di lahan sawit September 2024.

Baca Selengkapnya

Sawit PT RAP Diduga Masuk Kawasan Hutan Kapuas Hulu

2 hari lalu

Sawit PT RAP Diduga Masuk Kawasan Hutan Kapuas Hulu

Perkebunan sawit PT Riau Agrotama Plantation (PT RAP), anak perusahaan Salim Group diduga merambah hutan Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

Baca Selengkapnya

Kebun Sawit Anak Usaha Sinarmas Diduga Terabas Cagar Alam Kelautku Kalimantan Selatan

2 hari lalu

Kebun Sawit Anak Usaha Sinarmas Diduga Terabas Cagar Alam Kelautku Kalimantan Selatan

Kebun sawit PT SKIP Senakin Estate, anak usaha Sinarmas, diduga menerabas hutan Cagar Alam Kelautku, Kalimantan Selatan.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

2 hari lalu

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

Lebih dari separo lahan sawit di Kalimantan Tengah diduga berada dalam kawasan hutan. Pemerintah berencana melakukan pemutihan sawit ilegal.

Baca Selengkapnya

12 Ribu Kebun Darmex Group Diduga Terobos Kawasan Hutan Riau, Akan Diputihkan

2 hari lalu

12 Ribu Kebun Darmex Group Diduga Terobos Kawasan Hutan Riau, Akan Diputihkan

Riau menjadi provinsi dengan kebun sawit bermasalah paling luas di Indonesia. Berdasarkan catatan Greenpeace sekitar 1.231.614 hektare kebun kelapa sawit di Riau berada di kawasan hutan. Salah satu perusahaan kelapa sawit yang diduga melakukan perambahan kawasan hutan adalah PT Palma Satu, anak perusahaan Darmex Group.

Baca Selengkapnya

22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

2 hari lalu

22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

22 ribu hektare perkebunan sawit PT Suryamas Cipta Perkasa (PT SCP) masuk kawasan hutan hidrologis gambut di Kalimantan Tengah.

Baca Selengkapnya

Polemik Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan, Ini Penjelasan Menteri Airlangga

35 hari lalu

Polemik Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan, Ini Penjelasan Menteri Airlangga

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan alasan pemerintah memutihkan lahan sawit ilegal di kawasan hutan.

Baca Selengkapnya

365 Perusahaan Ajukan Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan

35 hari lalu

365 Perusahaan Ajukan Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan

Ratusan perusahaan pemilik lahan sawit ilegal di kawasan hutan mengajukan pemutihan.

Baca Selengkapnya