Jokowi Bertemu PGI dan KWI Bahas Intoleransi

Reporter

Rabu, 18 Januari 2017 23:08 WIB

Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) Henriette Tabita Hutabarat (tengah), Ketua PGI Albertus Patty (kanan) Sekretaris Umum PGI Gomar Gultom memberi keterangan pers usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (18/1). PGI bersama Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) bertemu Presiden Joko Widodo membahas problem intoleransi yang marak dewasa ini. (ANTARA)

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo mengundang perwakilan dari Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) dan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) untuk meminta masukan keberagaman dan toleransi di Indonesia. Tokoh kedua agama itu diterima Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 18 Januari 2017.

"Pak Presiden meminta masukan kepada KWI maupun PGI, apa yang selama ini digelisahkan. Jadi yang digelisahkan ya tentang multikulturalisme, peran pendidikan, revolusi mental," kata Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

Dalam pertemuan itu, Pratikno yang turut mendampingi Presiden Jokowi, menjelaskan bahwa revolusi mental perlu dikuatkan di Indonesia.

"Dikatakan, perlu dikuatkan revolusi mental, perlu dikuatkan pemantapan Pancasila, mendukung tentang dibentuk unit kerja untuk pemantapan Pancasila," katanya.

Ia menegaskan tidak ada pembicaraan yang lebih spesifik atau mengenai kasus yang sedang ramai berkembang termasuk penodaan agama dan organisasi massa yang meresahkan.

Terkait masalah ormas yang dianggap menjadi organisasi biang kerusuhan, Pratikno menyampaikan pandangan Presiden bahwa seluruhnya harus sesuai dengan hukum yang berlaku.

"Presiden mengatakan, ini penindakan bergantung pada hukum, sesuai hukum berlaku. Presiden itu taat hukum," kata Pratikno.

Dalam situsnya, pgi.or.id, Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) menyatakan, pertemuan tersebut membahas sejumlah isu, di antaranya radikalisme dan intoleransi yang kerap terjadi belakangan ini di Indonesia.


“Berbagai bentuk aksi intoleransi dan pemaksaan kehendak yang marak terjadi belakangan ini adalah akibat dari sebuah proses panjang yang selama ini tak begitu dirasakan. Fenomena Nopember-Desember lalu adalah akibat dari pembiaran yang panjang, terutama di sisi ketimpangan ekonomi,” kata Jokowi seperti dikutip PGI.


"Kita sekarang ini melihat gerakan radikalisme yang dilakukan oleh organisasi-organisasi yang difasilitasi demi kepentingan politik tertentu. Oleh karena itu, kami meminta kepada Pimpinan PGI untuk menyampaikan kepada umat, bahwa pemerintah kini berupaya mengendalikan keadaan. Organisasi-organisasi yang meresahkan akan ditindak," kata Jokowi.

Menurut Presiden, sudah ada langkah-langkah yang ditempuh dan yang masih dipersiapkan. "Jangan ada anggapan pemerintah takut atau tidak melakukan apa-apa. Proses hukum satu demi satu sudah dimulai. Ketika menyangkut eksistensi kita sebagai bangsa, ini masalah serius, dan harus kita selesaikan. Kita hanya menunggu momentum yang tepat.”


Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Jokowi untuk merespon keprihatinan yang diungkapkan oleh Pimpinan PGI dengan maraknya aksi-aksi intoleransi dan politisasi agama, yang mengganggu bukan saja hubungan antar agama, tapi sudah menciderai konstitusi. PGI juga menyampaikan keprihatinan dengan kecenderungan pemaksaan kehendak lewat pengerahan massa, sebuah kecenderungan yang kalau dibiarkan akan menghambat upaya penegakan hukum.


Dalam pertemuan itu juga dibahas masalah pendidikan di sekolah. "Sudah saatnya pendidikan dibebaskan dari paham-paham sektarian dan pemaksaan simbolik-simbolik keagamaan. Olehnya pendidikan budi pekerti dan nilai-nilai kesantunan akan segera dimulai," kata Jokowi seperti dikutip PGI.


Advertising
Advertising

Pada bagian akhir percakapan, juga dibahas masalah Rancangan Undang-Undang Perlindungan Umat Beragama (RUU PUB). Dalam percakapan ini, PGI dan Presiden sepaham, pembahasan isu sensitif seperti RUU PUB belum saatnya dilakukan di DPR, dalam konstalasi politik seperti sekarang ini.
ANTARA | PGI

Berita terkait

Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo

42 menit lalu

Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo

Pengajuan nama Budi Gunawan oleh Jokowi, kata narasumber yang sama, bertujuan untuk meluluhkan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri.

Baca Selengkapnya

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

1 jam lalu

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

Luhut menyebut istilah toxic saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang pemerintahan mendatang. Siapa yang dimaksud Luhut?

Baca Selengkapnya

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

16 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

20 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

23 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

1 hari lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

1 hari lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

1 hari lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 hari lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya