Ini Jasa-jasa Hadi Utomo bagi Kemajuan Partai Demokrat

Reporter

Minggu, 15 Januari 2017 11:45 WIB

SBY (Ki-ka), Boediono, Hadi Utomo, dan Amir Syamsuddin saat Kongres II Partai Demokrat di Padalarang, Bandung, Jabar (21/5). ANTARA/Yudhi Mahatma

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Ketua Umum Demokrat Hadi Utomo meninggal dunia di usia 71 tahun pada hari ini, Ahad, 15 Januari 2017. Semasa hidupnya, Hadi Utomo dikenang sebagai orang yang membawa pengaruh besar bagi kemajuan Partai Demokrat.

Ketua Dewan Kehormatan Demokrat Amir Syamsuddin bercerita, melalui Hadi Utomo lah ia pertama kali bergabung dengan partai yang didirikan oleh Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhohoyono itu.

"Orang yang pertama kali mengajak dan menghubungi saya untuk bergabung di Demokrat itu adalah beliau (Hadi Utomo) di tahun 2005. Dan saya sempat mendampingi beliau sebagai sekjen sampai dengan terselenggaranya pemilu 2009," kata Amir Syamsuddin kepada Tempo, Ahad, 15 Januari 2017.

Hadi Utomo sendiri merupakan suami dari Mastuti Rahayu, saudara kandung Ani Yudhoyono. Ini berarti kedekatan Hadi dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terjalin karena keduanya merupakan menantu dari Sarwo Edhi Wibowo.

Meski demikian, bukan berarti karena status kekerabatannya dengan SBY menyebabkannya terpilih menjadi Ketua Umum Demokrat pada periode 2005-2010. Menurut Amir, terpilihnya Hadi Utomo murni karena dipilih oleh anggota partai dalam Kongress di Bali pada 2005 lalu.

"Bukan karena keluarga, karena Demokrat sangat terbuka. Meski beliau seiparan dengan pak SBY. Tapi jabatan beliau di Demokrat melalui proses yang sangat demokratis di Bali," ucap Amir.

Amir menambahkan, selama berkiprah di Demokrat, Hadi merupakan orang yang tidak terlalu rumit, sangat cepat dan singkat dalam mengambil keputusan. Melalui sikap itulah yang membuat Hadi berhasil membawa Demokrat di puncak keemasannya, dengan menduduki mayoritas kursi di parlemen dan memenangkan kursi presiden dalam pilpres 2009.

"Kami, Demokrat di DPR itu hampir 60 kursi. Sementara perolehan suara pak SBY sebagai presiden kalau tidak keliru itu lebih dari 70 persen pada waktu itu. Jadi ada dua kesuksesan dari demokrat di 2009-2010 itu, pemilihan legislatif dan pilpres sekaligus, itu di bawah kepemimpinan beliau (Hadi Utomo)," tutur Amir.

Selain itu, melalui ajakan Hadi untuk bergabung dalam bendera Demokrat juga mengantarkan Amir untuk masuk dalam jajaran Kabinet Indonesia Bersatu II, dengan menggantikan Patrialis Akbar sebagai Menteri Negara Hukum dan Hak Asasi Manusia. "Yang pasti Demokrat sangat kehilangan. Apalagi khususnya saya, diajak ke partai, dan ini sangat mengubah perjalanan hidup saya, bisa diberi kepercayaan di Kabinet," kata dia.

Amir tak mengetahui persis apa penyakit yang dialami oleh Hadi Utomo. Meski sebelum menghembuskan nafas terakhir, Hadi Utomo masih sempat menghadiri rapat-rapat internal partai, termasuk saat Demokrat menggelar rapat untuk pemenangan Agus Harimurti Yudhoyono maju dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta. "Saya lihat beberapa waktu lalu beliau cukup bugar utk menghadiri acara dan kelihatan sudah sangat sehat," ucapnya.

Jenazah Hadi Utomo rencananya akan dimakamkan di kampung halamannya, di KLepu, Ungaran, Jawa Tengah. Jwnazah telah diberangkatkan dari rumah duka, Komplek Condet Baru Nomor B.6 Jalan Batu Ampar II, Condet, Jakarta Timur pukul 09.00 WIB.

DESTRIANITA

Berita terkait

Penyair Joko Pinurbo Meninggal, akan Dimakamkan di Sleman

5 hari lalu

Penyair Joko Pinurbo Meninggal, akan Dimakamkan di Sleman

Penyair Joko Pinurbo meninggal pada usia 61 tahun karena sakit.

Baca Selengkapnya

Solihin GP Wafat, Pj Wali Kota Bandung Kenang Kiprah Mang Ihin Atasi Krisis Pangan Lewat Gogo Rancah

58 hari lalu

Solihin GP Wafat, Pj Wali Kota Bandung Kenang Kiprah Mang Ihin Atasi Krisis Pangan Lewat Gogo Rancah

Tokoh Jawa Barat Solihin GP yang akrab disapa Mang Ihin itu meninggal saat perawatan di Rumah Sakit Advent Bandung.

Baca Selengkapnya

Kisah Solihin GP Rayakan Ulang Tahun Ke-80 di Unpad, Ingatkan Pentingnya Pemberantasan KKN

58 hari lalu

Kisah Solihin GP Rayakan Ulang Tahun Ke-80 di Unpad, Ingatkan Pentingnya Pemberantasan KKN

Solihin GP mengajak masyarakat kembali ke konsep dasar dalam mengelola lingkungan hidup.

Baca Selengkapnya

Tokoh Jawa Barat Solihin GP Meninggal di Bandung

58 hari lalu

Tokoh Jawa Barat Solihin GP Meninggal di Bandung

Mantan Gubernur Jawa Barat yang juga pendiri Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda (DPKLTS) Solihin GP wafat di usia 97 tahun.

Baca Selengkapnya

Cendekiawan Ignas Kleden Berpulang setelah Dua Tahun Mengidap Gangguan Ginjal

22 Januari 2024

Cendekiawan Ignas Kleden Berpulang setelah Dua Tahun Mengidap Gangguan Ginjal

Ignas Kleden dikenal sebagai sosok sastrawan, sosiolog, dan kritikus sastra asal lores Timur.

Baca Selengkapnya

Jenazah Lukas Enembe Disambut Tangisan Ratapan Suku Sentani di Jayapura

28 Desember 2023

Jenazah Lukas Enembe Disambut Tangisan Ratapan Suku Sentani di Jayapura

Dantje Nere mengatakan masyarakat adat yang juga sebagai warga jemaat GKI Filadelfia Kampung Harapan setempat sangat merasa kehilangan Lukas Enembe.

Baca Selengkapnya

Profil Doni Monardo, Mantan Ketua BNPB yang Meninggal Hari Ini

3 Desember 2023

Profil Doni Monardo, Mantan Ketua BNPB yang Meninggal Hari Ini

Doni Monardo menjabat sebagai Ketua Umum PPAD atau Persatuan Purnawirawan Angkatan Darat untuk periode 2021-2026.

Baca Selengkapnya

Eks Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo Berpulang

3 Desember 2023

Eks Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo Berpulang

Doni Monardo jatuh sakit dan menjalani proses perawatan intensif di rumah sakit sejak 22 September 2023.

Baca Selengkapnya

Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait Berpulang

26 Agustus 2023

Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait Berpulang

Arist Merdeka Sirait meninggal dalam usia 63 tahun pada pukul 08.30 WIB di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

10 Agustus 2023

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

rekam jejak karier dan pendidikan Moeldoko yang selalu kalah melawan kubu AHY soal pengajuan gugatan kepengurusan Partai Demokrat

Baca Selengkapnya