Simpati Mengalir untuk Camat Katolik Ditolak di Bantul  

Reporter

Jumat, 13 Januari 2017 21:25 WIB

TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Bantul - Camat Pajangan Yulius Suharta yang ditolak sejumlah warga Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, karena beragama Katolik mendapatkan simpati dari sejumlah kalangan. Dukungan itu terus datang lewat WhatsApp.

Ia mendengar bahwa Alissa Wahid, putri pertama presiden keempat Indonesia Abdurrahman Wahid, menyatakan dukungannya kepada Bupati Bantul Suharsono yang mengangkat Yulius sebagai Camat Pajangan. "Dukungan itu memberikan semangat bagi saya menjalankan tugas sesuai amanah dari Bupati Suharsono," kata Yulius di kantor Kecamatan Pajangan, Jumat, 13 Januari 2017.

Baca juga:
Bantul Disorot Mitra Komnas HAM Soal Intoleransi Beragama
Penolakan Wasekjen MUI, Bupati Sintang Akui Kecolongan

Setelah menuai protes dari sejumlah kalangan gara-gara Yulius beragama Katolik, beredar pesan berantai melalui WhatsApp yang isinya mendukung keputusan Bupati mengangkat Camat Pajangan Yulius. Bunyinya apakah Indonesia akan dikotak-kotakkan oleh agama, suku, dan golongan?

Di media sosial Facebook, penolakan segelintir warga Pajangan terhadap Camat Yulius mendapat perhatian. Sebagian dari pengguna Facebook menyatakan prihatin atas penolakan itu. Salah satunya adalah aktivis pegiat keberagaman, Agnes.

Ia mengunggah status ini, “Indonesia: Praktek Pancasila sedang mendapat tantangan. Negarawan ditunggu untuk berdiri tegak diatas konstitusi. Indonesia harus terus memulai berbenah, negara tidak boleh tertunduk dan bertekuk lutut di atas kebencian. Ini Bantul, ini Jogja, ini Indonesia. Save camat Pajangan.”

Kepala Desa Guwosari, Pajangan, Muhammad Suharto, mengatakan tidak ada larangan menempatkan camat nonmuslim di daerah itu. Ia mendukung langkah Bupati Bantul Suharsono yang menempatkan Camat Yulius. Setelah menuai protes dari sejumlah warga Pajangan, Asisten Bupati Bantul, menurut Suharto, datang ke Desa Guwosari untuk bertanya ihwal kondisi masyarakat di sana.

"Sebetulnya tidak masalah. Saya siap bekerja sama dengan Pak Yulius. Saya yakin tidak menyalahi aturan," ujar Suharto.

Ia tidak menampik adanya sejumlah orang yang menolak camat nonmuslim. Alasan sejumlah warga Desa Guwosari yang menolak itu adalah khawatir Camat Yulius tidak akan banyak mendatangi acara pengajian. Di desa itu, terdapat 12 ribu penduduk yang mayoritas beragama Islam. Sebanyak 90 persen penduduk merupakan umat muslim.

Baca juga:
12 Calon Kepala Daerah Terjerat Politik Dinasti versi ICW
Jual Beli Jabatan, KPK Akan Usut dari Aceh Sampai Papua


Bentuk penolakan sejumlah masyarakat itu seperti antar-penduduk membicarakan camatnya nonmuslim. Namun Suharto tidak merinci kalangan yang menolak itu. Yulius, menurut Suharto, pernah menemuinya untuk bersilaturahmi.

Ihwal penolakan terhadap Camat Yulius, sejumlah penduduk Pajangan justru tidak banyak mengetahuinya. Lina, warga Desa Guwosari, mengatakan tidak tahu tentang protes itu. "Yang penting memimpin dengan bagus dan tenteram," tuturnya.

Hal yang sama juga dikatakan Tukidi, warga Dusun Kamijoro. Ia punya kesan Camat Yulius orang yang ramah dan suka menyapa ketika bertemu dengannya. "Kalau saya tidak masalah. Wong orangnya juga baik," ucapnya.

SHINTA MAHARANI | WIDIARSI AGUSTINA


Berita terkait

Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

32 hari lalu

Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

Bupati Nikson Nababan berhasil membangun kerukunan dan persatuan antarumat beragama. Menjadi percontohan toleransi.

Baca Selengkapnya

Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

48 hari lalu

Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

Isu tersebut dinggap penting diangkat di sidang Dewan HAM PBB untuk mengatasi segala bentuk intoleransi dan prasangka beragama di dunia.

Baca Selengkapnya

Penyebab Wisatawan Diimbau Hindari Jalur Cinomati Saat Sambangi Kawasan Wisata di Bantul

10 Desember 2023

Penyebab Wisatawan Diimbau Hindari Jalur Cinomati Saat Sambangi Kawasan Wisata di Bantul

Untuk wisatawan yang lebih senang berwisata di kawasan perbukitan Kabupaten Bantul ini, diimbau lebih berhati-hati terutama jika memilih rute alternat

Baca Selengkapnya

Asal-usul Hari Toleransi Internasional yang Diperingati 16 November

16 November 2023

Asal-usul Hari Toleransi Internasional yang Diperingati 16 November

Setiap 16 November diperingati sebagai Hari Toleransi Internasional.

Baca Selengkapnya

Milad Guru TK ABA di Bantul, Bupati Berpesan Seperti Ini

12 Oktober 2023

Milad Guru TK ABA di Bantul, Bupati Berpesan Seperti Ini

Abdul Halim Muslih meminta para guru pendidikan anak usia dini (PAUD) di Bantul agar memberdayakan satuan pendidikan.

Baca Selengkapnya

Event Menantang Kitesurfing 2023 Dipusatkan di Laguna Pantai Depok Yogyakarta Akhir Pekan Ini

24 Agustus 2023

Event Menantang Kitesurfing 2023 Dipusatkan di Laguna Pantai Depok Yogyakarta Akhir Pekan Ini

Event kitesurfing bertaraf internasional ini merupakan pertama kalinya digelar di Yogya, yang akan diikuti peserta dari Rusia, Belanda, dan Inggris.

Baca Selengkapnya

Bantul Gelar Pemilihan Ketua OSIS Serentak, Kerja Sama dengan KPU

10 Agustus 2023

Bantul Gelar Pemilihan Ketua OSIS Serentak, Kerja Sama dengan KPU

Sebanyak 130 sekolah telah mengikuti kegiatan sosialisasi dalam rangka persiapan pemilihan Ketua OSIS serentak di Bantul.

Baca Selengkapnya

Watu Gagak, Bukit Tandus yang Disulap Jadi Destinasi Wisata

11 Juli 2023

Watu Gagak, Bukit Tandus yang Disulap Jadi Destinasi Wisata

Bukit tandus di Kabupaten Bantul diubah menjadi destinasi wisata Watu Gagak, yang menawarkan pemandangan alam dari ketinggian.

Baca Selengkapnya

Terkini Metro: Pangdam Jaya Ajak Remaja Masjid Jaga Toleransi, BMKG Minta Warga Depok Waspada Kekeringan

18 Juni 2023

Terkini Metro: Pangdam Jaya Ajak Remaja Masjid Jaga Toleransi, BMKG Minta Warga Depok Waspada Kekeringan

Kepada remaja masjid, Pangdam Jaya mengatakan pluralisme sebagai modal kuat dalam bekerja sama untuk menjaga persaudaraan dan kedamaian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mas Dhito Puji Toleransi Umat Beragama Desa Kalipang

24 Mei 2023

Mas Dhito Puji Toleransi Umat Beragama Desa Kalipang

Berbudaya itu, bagaimana budaya toleransi beragama, menghargai umat beragama lain, budaya tolong menolong.

Baca Selengkapnya