Aksi 121, Mahasiswa Semarang Minta Jokowi Tiru Soekarno

Reporter

Kamis, 12 Januari 2017 13:38 WIB

REUTERS/Suhaib Salem

TEMPO.CO, Semarang - Ratusan mahasiswa dari berbagai kampus di Semarang menggelar unjuk rasa di Jalan Pahlawan Semarang, tepatnya di depan pintu gerbang Kantor Gubernur Jawa Tengah, Kamis 12 Januari 2017. Aksi para mahasiswa yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Semarang Raya itu bagian dari aksi 121 yang digelar serentak di 19 kota di Indonesia.

Para mahasiswa itu menggenakan jaket almamater dari berbagai kampus di Semarang, diantaranya Universitas Diponegoro, Universitas Negeri Semarang, Universitas Sultan Agung, Universitas PGRI.

Koordinator aksi, Jadug Trimulyo menyatakan akhir-akhir ini banyak sekali kebijakan pemerintahan Jokowi-Kalla yang semakin menyengsarakan rakyat. “Dari soal listrik, BBM (bahan bakar minyak), sampai soal pajak kendaraan,” kata Jadug. Para mahasiswa mendesak kepada Jokowi-Kalla memperhatikan nasib rakyat kecil.

Baca:
Aksi Mahasiswa 121 di Bandung, 3 Hal Jadi Sorotan
BEM UI Tak Mobilisasi Massa dalam Aksi 121, Ini Alasannya

Para mahasiswa meminta agar Jokowi meniru apa yang dilakukan Presiden RI pertama Soekarno. "Jokowi harus mengamalkan pesan yang pernah disampaikan founding father kita, Ir Soekarno,” kata Jadug. Pesan itu mengenai kesejahteraan umum adalah sumber kebahagiaan rakyat. Negara tidak boleh menjadi tempat bagi penggarong atas nama kapital dan atas nama komoditi.

Dalam aksi ini, para mahasiswa menyampaikan aspirasi melalui orasi secara bergantian. Mereka juga membawa berbagai spanduk, poster dan bendera. “Kami mendesak agar pemerintah Jokowi-Kalla mencabut kebijakan kenaikan harga BBM (bahan bakar minyak),” kata Jadug.

Kenaikan harga BBM, ucap Jadug, bertentangan dengan Peraturan Presiden Nomor 191 Pasal 14 tahun 2014 tentang Harga Dasar dan Harga Eceran BBM yang ditetapkan oleh Menteri ESDM dan tidak sesuai dengan program pengalihan penggunaan dari BBM bersubsidi ke non-subsidi yang digalakkan pemerintah.

Selain menolak kenaikan harga BBM, para mahasiswa juga menolak penghapusan subsidi tarif dasar listrik untuk rumah tangga golongan 900VA. Pencabutan subsidi ini, kata mereka, bagian dari rezim yang akan menyengsarakan rakyat karena kenaikan tarif listrik akan berdampak pada sektor-sektor lain.

Mahasiswa juga mengkritik kebijakan pemerintah yang memberlakukan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2016 tentang kenaikan tarif dasar administrasi kendaraan bermotor. Menurut Jadug, kebijakan ini penuh kejanggalan karena antar instansi pemerintah saling lempar tanggungjawab. Komunikasi pemerintah kepada publik juga dikritik karena masing-masing pejabat seperti saling menyalahkan. “Ini pemerintah kok dikelola dengan cara tidak jelas,” kata salah satu mahasiswa dalam orasinya.

ROFIUDDIN

Berita terkait

10 Makanan Khas Kota Semarang yang Wajib Dicoba: Yang Manis Hingga Asin

3 hari lalu

10 Makanan Khas Kota Semarang yang Wajib Dicoba: Yang Manis Hingga Asin

Wingko babat merupakan makanan tradisional dari area Kota Semarang. Kudapan dari parutan kelapa, tepung beras ketan dan gula ini cocok buat ngeteh.

Baca Selengkapnya

Berusia 477 Tahun, Berikut Sejarah Kota Semarang Hingga Peristiwa Pertempuran Lima Hari

3 hari lalu

Berusia 477 Tahun, Berikut Sejarah Kota Semarang Hingga Peristiwa Pertempuran Lima Hari

Sejarah Kota Semarang bermula pada abad ke-8 M, bagian dari kerajaan Mataram Kuno bernama Pragota, sekarang menjadi Bergota menjadi pelabuhan.

Baca Selengkapnya

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

17 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

Sepekan Banjir Semarang, Sejumlah Kelurahan Masih Terendam

47 hari lalu

Sepekan Banjir Semarang, Sejumlah Kelurahan Masih Terendam

Sepekan setelah banjir Semarang, posko pengungsian sudah ditutup. Namun, masih ada genangan di beberapa kelurahan.

Baca Selengkapnya

Mengapa Banjir Selalu Jadi Problem di Semarang dan Pantura?

51 hari lalu

Mengapa Banjir Selalu Jadi Problem di Semarang dan Pantura?

Banjir selalu menjadi masalah di Indonesia. Namun, mengapa Jawa Tengah, terutama Semarang dan Pantura selalu dilanda banjir saban tahun?

Baca Selengkapnya

50 Tahun Peristiwa Malari, Salah Satu Ikon Demonstrasi Mahasiswa

15 Januari 2024

50 Tahun Peristiwa Malari, Salah Satu Ikon Demonstrasi Mahasiswa

Pada 15 Januari 1974 atau 50 tahun lalu terjadi Peristiwa Malari, akronim dari Malapetaka Lima Belas Januari. Salah satu ikonik demonstrasi mahasiswa

Baca Selengkapnya

Polisi Selidiki Kasus Bapak Aniaya Anak hingga Tewas di Semarang

2 Januari 2024

Polisi Selidiki Kasus Bapak Aniaya Anak hingga Tewas di Semarang

Diduga penganiayaan itu dilakukan karena pelaku ingin melindungi anak laki-lakinya yang lain yang juga adik korban, JW, 18 tahun.

Baca Selengkapnya

Berkurangnya Wilayah Resapan Air Kota Semarang Berdampak pada Banjir Menahun

19 Desember 2023

Berkurangnya Wilayah Resapan Air Kota Semarang Berdampak pada Banjir Menahun

Rentetan banjir menggenangi Kota Semarang pada awal 2023.

Baca Selengkapnya

Daya Tarik Pantai Tirang, Lokasi, Harga Tiket, Rute dan Jam Bukanya

3 November 2023

Daya Tarik Pantai Tirang, Lokasi, Harga Tiket, Rute dan Jam Bukanya

Pantai Tirang di Semarang menawarkan keindahan alam yang memukau, pasir putih, dan beragam aktivitas seru.

Baca Selengkapnya

Rektor Unud Ditahan, BEM Ungkap Pernah Sampaikan Hal Ini ke Kemendikbud

13 Oktober 2023

Rektor Unud Ditahan, BEM Ungkap Pernah Sampaikan Hal Ini ke Kemendikbud

BEM Unud menyatakan sangat malu atas kasus korupsi yang diduga dilakukan oleh rektornya.

Baca Selengkapnya