Banyuwangi Perluas Akses Kesehatan ke Warga Miskin & Lansia  

Reporter

Editor

Minggu, 8 Januari 2017 17:38 WIB

Ilustrasi pelayanan Puskesmas. ANTARA/Indrianto Eko Suwarso

TEMPO.CO, Banyuwangi – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, berupaya memperluas akses kesehatan bagi warganya, terutama warga miskin dengan mewajibkan semua puskesmas berkeliling secara rutin untuk mencari warga yang butuh penanganan kesehatan.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan warga miskin harus diurus oleh puskesmas bersama aparat desa. "Selain wajib turun untuk memantau kesehatan warga, petugas puskesmas harus mencari warga miskin, juga warga nonproduktif yang mempunyai masalah kesehatan," tuturnya di Banyuwangi, Minggu, 8 Januari 2017.

Programnya bersinergi dengan Dinas Sosial. Anas berujar, upaya ini merupakan salah satu pemenuhan hak dasar setiap warga untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Selama ini, menurut dia, masih ada warga miskin yang belum mendapat informasi mengenai layanan kesehatan.

Penyebabnya, dia menjelaskan, bukan karena biaya yang mahal sebab sudah anggaran kesehatan untuk warga tak mampu. Namun, masalahnya lebih pada akses yang terbatas, seperti tidak ada transportasi dan minimnya informasi. "Nah saya instruksikan puskesmas untuk turun," ujar Anas.

Anas menuturkan, kunci pelayanan kesehatan warga miskin adalah konsolidasi dan koordinasi pengurus RT/RW, aparat desa, dan Dinas Kesehatan dalam hal ini puskesmas. Mengingat data kesehatan bersifat dinamis, maka perlu koordinasi yang solid.

Dia mencontohkan, dalam data Dinas Kesehatan, misalnya A yang termasuk miskin sehat, tapi ternyata sebulan kemudian sakit. Itulah yang harus terus dipantau. Kuncinya koordinasi hingga mulai dari RT/RW. Ke depan, kata Anas, puskesmas tidak hanya memberikan layanan berobat, tapi mulai menyediakan klinik konsultasi sehingga warga yang ke puskesmas bisa langsung konsultasi dengan tenaga kesehatan.

"Puskesmas juga harus berkampanye jajanan sehat. Pemakaian bahan berbahaya jadi PR bagi kita, penjaja makanan harus diingatkan," kata Anas.

Sedangkan Kepala Dinas Kesehatan Widji Lestariono mengatakan pembangunan kesehatan Banyuwangi diprioritaskan pada upaya peningkatan akses dan kualitas layanan kesehatan bagi warga miskin. Salah satunya lewat program layanan kunjungan ke rumah warga dari puskesmas.

Menurut dia, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi juga telah memiliki program penanganan kemiskinan yang lebih dikenal dengan UGD Kemiskinan. Di dalamnya ada penanganan masalah kesehatan. "Ini akan lebih kami kembangkan," ucapnya.

Widji melanjutkan, yang menjadi perhatian tidak hanya menangani warga yang sakit saja, tapi juga orang tua dan lansia. "Tahun ini dimulai secara bertahap pemberian makanan bergizi gratis yang akan langsung diantar ke rumah warga miskin usia nonproduktif," tuturnya.

ANTARA

Berita terkait

3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri

3 hari lalu

3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri

Ini strategi Bethsaida Hospital untuk menarik pasien berobat di dalam negeri

Baca Selengkapnya

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

5 hari lalu

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

6 hari lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Beri Layanan Kebidanan pada Pemudik, Ikatan Bidan Buka Posko Kesehatan

22 hari lalu

Beri Layanan Kebidanan pada Pemudik, Ikatan Bidan Buka Posko Kesehatan

Posko OPOR Bu Bidan didirikan untuk mendekatkan layanan kebidanan kepada pemudik, khususnya akses bagi perempuan, ibu hamil dan menyusui

Baca Selengkapnya

Empat Dokter dari Barat Jadi Saksi Kekejian Israel di Gaza

43 hari lalu

Empat Dokter dari Barat Jadi Saksi Kekejian Israel di Gaza

Empat dokter dari AS, Prancis dan Inggris memberi kesaksian di PBB tentang sistem layanan kesehatan di Gaza yang runtuh dan kekejian Israel.

Baca Selengkapnya

Hari Perempuan Internasional, Pentingnya Peran Wanita Bangun Sistem Kesehatan Indonesia

55 hari lalu

Hari Perempuan Internasional, Pentingnya Peran Wanita Bangun Sistem Kesehatan Indonesia

Perempuan memainkan peran penting dalam bidang kesehatan. Ada berbagai peranan perempuan dalam meningkatkan derajat kesehatan keluarga

Baca Selengkapnya

Dikecam Masyarakat, Ini Alasan Para Dokter Korea Selatan Tetap Mogok

1 Maret 2024

Dikecam Masyarakat, Ini Alasan Para Dokter Korea Selatan Tetap Mogok

Dokter-dokter di Korea Selatan masih melanjutkan aksi mogok, meski masyarakat mengecam dan pemerintah mengancam.

Baca Selengkapnya

Gaji Dokter di Korea Selatan Tergolong Tertinggi, Mengapa Masih Mogok?

29 Februari 2024

Gaji Dokter di Korea Selatan Tergolong Tertinggi, Mengapa Masih Mogok?

Ribuan dokter magang di Korea Selatan menolak untuk kembali bekerja meski diancam penangguhan izin medis.

Baca Selengkapnya

Digelar Tiga Hari, Festival Pecinan Banyuwangi Angkat Kuliner dan Kesenian Khas Tionghoa

23 Februari 2024

Digelar Tiga Hari, Festival Pecinan Banyuwangi Angkat Kuliner dan Kesenian Khas Tionghoa

Festival Pecinan yang digelar tiga hari, 23-25 Februari 2024, menunjukkan bagaimana keguyuban dan keramahan semua etnis yang ada di Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Hampir 8.000 Dokter Magang di Korea Selatan Mogok Kerja, Mengapa?

21 Februari 2024

Hampir 8.000 Dokter Magang di Korea Selatan Mogok Kerja, Mengapa?

Di Korea Selatan, dokter umum ternyata diupah rendah, sementara dokter bedah plastik dan dokter kulit dalam praktik swasta dibayar paling tinggi.

Baca Selengkapnya