Waspada Jual-Beli Jabatan Jelang dalam Pemilihan 101 Kepala Daerah

Reporter

Sabtu, 7 Januari 2017 14:55 WIB

Dok. TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi terhadap Bupati Klaten Sri Hartini membuka mata masyarakat bahwa praktek jual-beli jabatan bukan isapan jempol belaka. Angkanya pun fantastis, antara Rp 10 juta dan Rp 400 juta, dengan berbagai posisi jabatan, mulai tingkat eselon II hingga IV.

Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) menduga praktek ini berpotensi terjadi di daerah-daerah lain. “Dugaan kami, selain Klaten, ada ratusan kabupaten lain yang akan mengikuti jejak Klaten,” kata Ketua KASN Sofian Effendi kepada Tempo.

Menurut dia, potensi itu diketahui dari 278 aduan yang diterima KASN sepanjang 2016. Kebanyakan pelanggaran terjadi di luar Jawa. Ratusan aduan itu menyangkut sejumlah jenis pelanggaran pengisian jabatan pimpinan tinggi, seperti pelanggaran sistem merit, kode etik, dan netralitas.

Baca juga:
Suap Bupati, Ini Daftar Harga Jabatan di Pemkab Klaten

Siapa di Balik Jokowi Undercover? Ini Jawaban Keluarga


Potensi jual-beli jabatan ini pun terindikasi dari banyaknya daerah yang belum melaksanakan seleksi terbuka eselon I dan eselon II di kawasannya. Dari 514 kabupaten, 116 di antaranya belum melaksanakan seleksi terbuka jabatan pimpinan tinggi.

Komisioner KASN, Waluyo, mengkhawatirkan jual-beli jabatan akan makin marak menjelang pemilihan 101 kepala daerah yang akan dilaksanakan 15 Februari 2017. Ia meyakini ada tebar janji jabatan oleh para calon kepala daerah inkumben ataupun kandidat baru.

KASN pun telah melakukan penelitian terhadap maraknya kasus jual-beli jabatan di lingkungan pemerintah daerah. Hasilnya, 90 persen dari 29.113 jabatan diperkirakan telah dilelang di pasar kerja. “Kami akan mengetatkan pengawasan,” tutur Waluyo.

MITRA TARIGAN | S. DIAN ANDRYANTO



Simak:
Harga Cabai Rawit di Sorong Setara Ponsel Murah Meriah




KPK

Berita terkait

Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewan Pengawas KPK Albertina Ho, Ini Tugas Dewas KPK

6 jam lalu

Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewan Pengawas KPK Albertina Ho, Ini Tugas Dewas KPK

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron melaporkan anggota Dewas KPK Albertina Ho. Berikut tugas dan fungsi Dewas KPK

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

7 jam lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

8 jam lalu

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

Sprindik Eddy Hiariej belum terbit karena Direktur Penyelidikan KPK Brijen Endar Priantoro tak kunjung meneken lantaran ada perintah dari Polri.

Baca Selengkapnya

Soal Sidang Etik Digelar pada 2 Mei, Nurul Ghufron Tuding Dewas KPK Tak Menghormati Hukum

9 jam lalu

Soal Sidang Etik Digelar pada 2 Mei, Nurul Ghufron Tuding Dewas KPK Tak Menghormati Hukum

Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron, mengatakan telah melaporkan dugaan pelanggaran etik anggota Dewas KPK Albertina Ho sejak bulan lalu.

Baca Selengkapnya

Laporkan Dewas KPK Albertina Ho, Nurul Ghufron Klaim Informasi Transaksi Keuangan Merupakan Data Pribadi

10 jam lalu

Laporkan Dewas KPK Albertina Ho, Nurul Ghufron Klaim Informasi Transaksi Keuangan Merupakan Data Pribadi

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengklaim informasi transaksi keuangan merupakan data pribadi yang bersifat rahasia.

Baca Selengkapnya

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

18 jam lalu

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

Juru bicara KPK Ali Fikri mengatakan laporan Nurul Ghufron tersebut murni pribadi.

Baca Selengkapnya

Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Bicara Soal Seteru di Internal KPK, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

20 jam lalu

Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Bicara Soal Seteru di Internal KPK, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Aktivis dan pengamat antikorupsi turut menanggapi fenomena seteru di internal KPK, Nurul Ghufron laporkan Albertina Ho. Apa kata mereka?

Baca Selengkapnya

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

20 jam lalu

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya

Albertina Ho Tanggapi Pernyataan Nurul Ghufron soal Surat Edaran Dianggap Tak Berstatus Hukum

21 jam lalu

Albertina Ho Tanggapi Pernyataan Nurul Ghufron soal Surat Edaran Dianggap Tak Berstatus Hukum

"Ah biar sajalah. Kan Ketua PPATK sudah bilang, ada aturannya kan," kata Albertina Ho.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Mulai Sidang Etik Nurul Ghufron 2 Mei Mendatang karena Alat Bukti Sudah Cukup

21 jam lalu

Dewas KPK Mulai Sidang Etik Nurul Ghufron 2 Mei Mendatang karena Alat Bukti Sudah Cukup

Dewas KPK akan memulai sidang dugaan pelanggaran etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron soal penyalahgunaan wewenang dalam kasus korupsi di Kementan.

Baca Selengkapnya