Bulir Padi Seukuran Kelapa Ini Dipercaya Berusia 200 Tahun

Reporter

Jumat, 6 Januari 2017 10:41 WIB

Bulir padi raksasa di Bengkulu. Foto: PHESI ESTER JULIKAWATI

TEMPO.CO, Bengkulu - Masyarakat adat Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu, hingga saat ini masih menyimpan bulir padi raksasa seukuran buah kelapa yang usianya mencapai dua abad lebih. Biasanya, bulir padi ini akan dihadirkan dalam ritual adat turun sawah.

Menurut Mirdi, Sekretaris Lembaga Adat, Desa Selali, Kecamatan Pinoraya, Kabupaten Bengkulu Selatan, bulir padi raksasa ini dibawa nenek moyang mereka yang berasal dari Pagaruyung, Sumatera Barat, sekitar dua ratus tahun lalu.

“Bulir padi raksasa ini merupakan cikal bakal sejarah dikenalnya tanaman padi di Kabupaten Bengkulu Selatan,” kata Mirdi saat ditemui dalam sebuah ritual penghormatan pada benih, Kamis, 5 Januari 2017.

Ia menceritakan, tanaman padi yang sekarang ada di Bengkulu Selatan dulunya dibawa Raja Mangkuto Alam yang bernama Sri Galir. Sri Galir melakukan perjalanan ke berbagai tempat dan akhirnya menetap di Desa Selali.

Kemudian, ucap Mirdi, bulir padi yang dikenal dengan padi besak (padi besar) pun ditanam di desa tersebut dan diikuti keturunannya. Meski padi besak tidak lagi ditanam masyarakat, sebagai bentuk penghormatan, bulir padi raksasa tersebut hingga saat ini masih disimpan dan dijaga dengan baik oleh keturunannya.

Saat ini, bulir padi berukuran sebesar buah kelapa yang asli telah menjadi bubuk hancur dimakan usia. Namun bubuk padi masih disimpan dengan baik. Sedangkan untuk kegiatan ritual adat, selain menghadirkan bubuk padi, mereka membuat replika bulir yang ukuran dan bentuknya sama.

Bupati Bengkulu Selatan Dirwan Mahmud menjelaskan, ritual turun sawah dengan mengeluarkan replika bulir padi raksasa dan bubuk padi raksasa asli merupakan budaya lokal yang memiliki nilai sejarah yang harus dilestarikan.

Maka pemerintah daerah berencana mengemas event turun ke sawah dengan mengeluarkan bulir padi raksasa sebagai kegiatan wisata budaya dan sejarah Kabupaten Bengkulu Selatan secara rutin.

"Ini kearifan lokal yang mesti kita lestarikan dan dapat menarik minat wisatawan. Pemerintah daerah berencana mendesain kegiatan ini sebagai event rutin tahunan daerah," tutur Dirwan.

PHESI ESTER JULIKAWATI

Baca juga:
Soal Draf Perpu Kpk, Menteri Yasonna: Itu Hoax Awal Tahun
Ini Rekam Jejak Pendidikan Penulis Jokowi Undercover




Berita terkait

Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

8 hari lalu

Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

Bamsoet mendukung rencana touring kebudayaan bertajuk "Borobudur to Berlin. Global Cultural Journey: Spreading Tolerance and Peace".

Baca Selengkapnya

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

12 hari lalu

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni

Baca Selengkapnya

Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

47 hari lalu

Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

Indonesia dan Jerman menandatangani Pernyataan Kehendak Bersama untuk meningkatkan dan mempromosikan hubungan budaya kedua negara.

Baca Selengkapnya

3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

55 hari lalu

3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

Menjelang Ramadan, masyarakat di sejumlah daerah kerap melakukan berbagai tradisi unik.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

5 Februari 2024

Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan kompak menyindir politisasi bantuan sosial atau Bansos di depan Prabowo Subianto dalam debat Capres terakhir.

Baca Selengkapnya

Prabowo Janjikan Dana Abadi Budaya, RI Sudah Punya Anggaran Rp 2 Triliun di APBN

5 Februari 2024

Prabowo Janjikan Dana Abadi Budaya, RI Sudah Punya Anggaran Rp 2 Triliun di APBN

Segini besar anggaran dana abadi budaya yang sudah dikantongi Kementerian Keuangan sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Debat Capres Usung Tema Kebudayaan, Apa Harapan Budayawan, Pekerja Seni, dan Sastrawan?

2 Februari 2024

Debat Capres Usung Tema Kebudayaan, Apa Harapan Budayawan, Pekerja Seni, dan Sastrawan?

Debat capres terakhir, 4 Februari 2024 salah satunya mengusung tema kebudayaan. Begini harapan budayawan, pekerja seni, dan sastrawan?

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Janjikan Yogyakarta sebagai Kancah Baur Budaya dalam Desak Anies, Ini Artinya

24 Januari 2024

Anies Baswedan Janjikan Yogyakarta sebagai Kancah Baur Budaya dalam Desak Anies, Ini Artinya

Anies Baswedan janji kepada warga Desak Anies di Rocket Convention Hall, Sleman, Yogyakarta. Anies menjanjikan Yogyakarta menjadi Kancah Baur Budaya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Apa Itu Globalisasi, Penyebab, hingga Dampaknya

23 Januari 2024

Mengenal Apa Itu Globalisasi, Penyebab, hingga Dampaknya

Globalisasi adalah proses integrasi dan interaksi antar negara. Ketahui pengertian globalisasi, penyebab, hingga dampaknya di artikel ini.

Baca Selengkapnya

Indonesia Terpilih Jadi Ketua Pokja Budaya dan Pariwisata ASEAN Korea Centre

18 Januari 2024

Indonesia Terpilih Jadi Ketua Pokja Budaya dan Pariwisata ASEAN Korea Centre

Indonesia terpilih untuk menjadi Ketua Pokja Budaya dan Pariwisata ASEAN Korea Centre dari 11 perwakilan negara anggota ASEAN di Seoul

Baca Selengkapnya