Ganjar Tak Persoalkan Dinasti Politik, Asal...  

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Kamis, 5 Januari 2017 15:30 WIB

Menteri Kementerian Hukum dan HAM Yasonna Laoly didampingi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di acara talk show Revolusi Mental di kantor Kementerian Hukum dan HAM, 14 Oktober 2016. Tempo/Alan Kusuma

TEMPO.CO, Brebes - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menganggap politik dinasti yang saat ini ramai di berbagai daerah sesuatu yang wajar. Dia tidak mempermasalahkan jika ada sebuah daerah dipimpin secara turun-temurun oleh keluarga tertentu saja.

“Kita bicara dinasti politik, tapi nyatanya dipilih sama rakyat, gimana?” kata Ganjar di Brebes, Kamis, 5 Januari 2017.

Ganjar menyamakan fenomena politik dinasti yang terjadi di beberapa daerah dengan kepemimpinan di negara maju. Dia mencontohkan dinasti politik yang dibangun beberapa tokoh di Amerika, di antaranya dinasti Kennedy, Clinton, dan George Bush. “Apa salahnya? Tidak ada. Ini contoh negara maju lho,” ucapnya.

Menurut Ganjar, masyarakat tidak perlu mempersoalkan dinasti politiknya, tapi yang harus ditekankan adalah kualitas calon pemimpinnya.

“Jadi bagaimana dinastinya itu yang mau terjun ke politik mau belajar tidak, sehingga punya kapasitas. Selain itu, harus ada edukasi kepada publik. Berani tidak menolak duit kalau itu memakai money politic. Jadi jangan menyalahkan (dinasti politik). Demokrasi memang seperti ini,” ujarnya.

Baca:
Banyak Kepala Daerah Korup, Wakil KPK: KPK Harus Kejam


Bagaimana dengan potensi korupsi yang terjadi lebih besar pada dinasti politik? Menurut Ganjar, anggapan itu tidak sepenuhnya benar. Sebab, banyak daerah yang dipimpin bukan oleh dinasti politik tapi tetap melakukan korupsi.

“Di Kebumen itu dinasti politik bukan? Bukan, tapi tetap ada KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) yang kemarin melakukan OTT (operasi tangkap tangan) di sana,” tutur Ganjar.

Saat ini, dinasti politik yang terjadi di beberapa daerah sedang disorot publik. Keluarga Bupati Klaten Sri Hartini, yang beberapa hari lalu ditangkap KPK, ternyata sudah lama menguasai daerah yang berada di antara Solo dan Yogyakarta tersebut. Bersama keluarga wakilnya, Sri Mulyani, keluarga Sri Hartini sudah menguasai daerah dengan julukan Kota Bersinar itu selama 20 tahun.

MUHAMMAD IRSYAM FAIZ

Simak juga:
Kasus Suap, KPK Dalami Keterlibatan Anak Bupati Klaten
Dari Penggeledahan Rumah Bupati Klaten, KPK Sita Rp 3,2 M







Advertising
Advertising



Berita terkait

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

12 jam lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPSI yang Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri

19 jam lalu

Rekam Jejak Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPSI yang Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea ditunjuk Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai Staf Ahli Kapolri. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Saat Mahfud MD Cerita Kekalahan Pilpres 2024 Sambil Tertawa: Ya Dongkol, Tapi Move On

2 hari lalu

Saat Mahfud MD Cerita Kekalahan Pilpres 2024 Sambil Tertawa: Ya Dongkol, Tapi Move On

Mahfud MD mengatakan, meski aktif dalam berbagai jabatan pemerintahan, ia sebenarnya tidak pernah benar-benar pergi dari dunia kampus.

Baca Selengkapnya

5 Hal tentang Ganjar Pranowo Setelah Berakhirnya Pilpres 2024 dan Putusan MK

5 hari lalu

5 Hal tentang Ganjar Pranowo Setelah Berakhirnya Pilpres 2024 dan Putusan MK

Ganjar Pranowo menegaskan sikap politiknya untuk tidak bergabung pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Ganjar Akui Tak Akan Gabung Pemerintahan, Bagaimana dengan PDIP?

6 hari lalu

Ganjar Akui Tak Akan Gabung Pemerintahan, Bagaimana dengan PDIP?

ganjar mengatakan dalam sistem pemerintahan juga penting adanya check and balances.

Baca Selengkapnya

Ganjar Ungkap Arah Politiknya Usai Kalah di Pilpres 2024

6 hari lalu

Ganjar Ungkap Arah Politiknya Usai Kalah di Pilpres 2024

Menurut Ganjar, masih banyak persoalan yang dipesankan oleh Megawati berkaitan dengan kondisi sosial ekonomi yang perlu jadi perhatian.

Baca Selengkapnya

Gibran Janji Beri Perhatian Khusus Daerah Padat Penduduk: Seperti Muara Baru

6 hari lalu

Gibran Janji Beri Perhatian Khusus Daerah Padat Penduduk: Seperti Muara Baru

Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka menyebut daerah padat penduduk mendapatkan atensi khusus dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

6 hari lalu

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

Serikat Karyawan Garuda Indonesia meminta Prabowo-Gibran bisa penuhi janjinya untuk menyelamatkan maskapai Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kasak-kusuk Koalisi Setelah Putusan MK

8 hari lalu

Kasak-kusuk Koalisi Setelah Putusan MK

Ada lobi-lobi disertai pembagian jatah menteri di kabinet. Rencana koalisi PDIP disertai syarat tertentu.

Baca Selengkapnya

Sepedaan di Yogyakarta, Ganjar Pranowo Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran

8 hari lalu

Sepedaan di Yogyakarta, Ganjar Pranowo Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran

Ganjar Pranowo mengaku tak diundang untuk menghadiri penetapan Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden.

Baca Selengkapnya