4 Alasan Panglima TNI Evaluasi Kerja Sama dengan Australia

Reporter

Kamis, 5 Januari 2017 13:18 WIB

Presiden Joko Widodo (kanan) berdialog dengan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (tengah) dan KSAD Jenderal TNI Mulyono (kiri) sebelum memberikan arahan kepada Prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) di Mako Cijantung, Jakarta, 10 November 2016. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan akan mengevaluasi semua kerja sama militer dengan Australia. Langkah ini merupakan respons atas tindakan militer Australia yang dianggap melecehkan TNI dan Indonesia.

"Kerja sama pertukaran perwira dihentikan. Sedangkan bentuk kerja sama lain akan dievaluasi," ucap Gatot di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis, 5 Januari 2017.

Baca juga:
Ini Materi Pelatihan Militer Australia yang Hina Indonesia

Gatot menjelaskan, evaluasi mesti dilakukan lantaran sikap yang dilakukan militer Australia tidak etis serta bertentangan dengan ideologi yang dipegang TNI dan bangsa Indonesia. Tanpa merinci lebih detail, ada empat hal yang disinggung Australia, antara tentang sejarah TNI dan Timor Leste dan wilayah Papua yang harus merdeka. "Dan Pancasila jadi Pancagila," ujar Gatot.

Gatot menuturkan militer Australia secara resmi sudah menyampaikan permohonan maaf atas kesalahan itu. Gatot pun sudah membalas surat permohonan maaf dari Australia.

Kendati demikian, kata Gatot, Australia akan memperbaiki kurikulum pelajaran dan melakukan investigasi ihwal kasus itu. "Sekarang sudah distop kurikulumnya, dan mereka juga akan mengirim chief army (kepala staf Angkatan Darat) ke Indonesia," ucapnya.

Seperti diberitakan, TNI menghentikan sementara kerja sama militer dengan Australian Defence Force. Penghentian kerja sama sementara itu meliputi berbagai aspek, di antaranya latihan bersama, pendidikan, tukar-menukar perwira, dan kunjungan antar-pejabat.

Presiden Joko Widodo menyatakan sudah menerima laporan ihwal kasus tersebut. Ia menilai kedua negara sudah bersepakat untuk saling menghormati dan tidak mencampuri urusan dalam negeri masing-masing negara. "Saya sudah perintahkan untuk ditangani Menteri Pertahanan dan Panglima TNI," ujar Jokowi di Hotel Bidakara, Jakarta.

ADITYA BUDIMAN




Berita terkait

Alasan KAMI Nonaktifkan Anggotanya yang Dukung Calon di Pilpres 2024

24 November 2023

Alasan KAMI Nonaktifkan Anggotanya yang Dukung Calon di Pilpres 2024

Meski begitu, Gatot Nurmantyo mengatakan pihaknya tidak bisa melarang anggotanya untuk mendukung salah satu pasangan di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gatot Nurmantyo Tegaskan Tak Mendukung Salah Satu Calon di Pilpres 2024

24 November 2023

Gatot Nurmantyo Tegaskan Tak Mendukung Salah Satu Calon di Pilpres 2024

Gatot Nurmantyo mengatakan aktivis Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia yang dukung mendukung di Pilpres 2024 hari ini mulai dinonaktifkan.

Baca Selengkapnya

Jenderal Agus Subiyanto Panglima TNI ke-6 Masa Pemerintahan Jokowi, Berikut Profil Lainnya

24 November 2023

Jenderal Agus Subiyanto Panglima TNI ke-6 Masa Pemerintahan Jokowi, Berikut Profil Lainnya

Perjalanan kepemimpinan Panglima TNI selama sembilan tahun pemerintahan Jokowi, dari Moeldoko hingga Jenderal Agus Subiyanto.

Baca Selengkapnya

Usung Anies Baswedan Sebagai Capres, Partai Ummat Akui Belum Komunikasi dengan Partai Anggota Koalisi Perubahan

19 Februari 2023

Usung Anies Baswedan Sebagai Capres, Partai Ummat Akui Belum Komunikasi dengan Partai Anggota Koalisi Perubahan

Partai Ummat menyatakan akan segera menjalin silaturahmi dengan partai anggota Koalisi Perubahan soal dukungan mereka terhadap Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya

Ini Cerita Anies Baswedan Dapat Dukungan Partai Ummat

18 Februari 2023

Ini Cerita Anies Baswedan Dapat Dukungan Partai Ummat

Partai Ummat menyatakan Anies Baswedan bukan calon tunggal yang sempat mereka pertimbangkan untuk maju pada Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Singgung AUKUS, Indonesia Ajak Australia Jaga Perdamaian Indo-Pasifik

10 Februari 2023

Singgung AUKUS, Indonesia Ajak Australia Jaga Perdamaian Indo-Pasifik

Indonesia desak Australia untuk bersama-sama menjaga perdamaian Indo-Pasifik, di tengah bayang kekuatan besar seperti China dan Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

10 Kasus Nikita Mirzani Membuatnya Harus Berurusan dengan Polisi

26 Juli 2022

10 Kasus Nikita Mirzani Membuatnya Harus Berurusan dengan Polisi

Nikita Mirzani ditangkap Satreskrim Polresta Serang Kota Polda Banten di Senayan City, Jakarta Selatan, 21 Juli 2022. Ini kontroversi lainnya.

Baca Selengkapnya

PM Australia Segera Kerahkan Menteri untuk Revitalisasi Dagang dengan RI

7 Juni 2022

PM Australia Segera Kerahkan Menteri untuk Revitalisasi Dagang dengan RI

PM Australia Anthony Albanese mengatakan revitalisasi hubungan perdagangan dan investasi dengan RI adalah prioritas di prioritas pemerintahannya.

Baca Selengkapnya

Alasan Jokowi Ajak PM Australia Gowes Pakai Sepeda Bambu

6 Juni 2022

Alasan Jokowi Ajak PM Australia Gowes Pakai Sepeda Bambu

Albanese menganggap ajakan Jokowi untuk naik sepeda bambu ini sebagai sebuah kehormatan besar.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beberkan 5 Poin Hasil Pertemuan Bilateral dengan PM Australia

6 Juni 2022

Jokowi Beberkan 5 Poin Hasil Pertemuan Bilateral dengan PM Australia

Jokowi mengatakan isu yang dibicarakan ialah seputar perdagangan dan investasi kedua negara.

Baca Selengkapnya