Ada Wahana Wisata Di Kompleks Pemrosesan Sampah

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Senin, 2 Januari 2017 13:38 WIB

Anak-anak menjajal permainan Flying Fox di Hutan Pinus puncak Malinio, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, 6 Mei 2016. Permainan ini dapat dinikmati wisatawan dengan membayar Rp 25.000 untuk sekali bermain. TEMPO/Iqbal Lubis

TEMPO.CO, Kendari -Ini kreativitas dari Sulawesi Tenggara. Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara membangun sarana wisata atau hiburan di kawasan Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) Puuwatu. Bentuknya wahana permainan flying fox, meluncur turun dari ketinggian dengan seutas tali.


Kepala Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman Kendari Tin Farida, di Kendari, Senin, 2 Januari 2017 mengatakan pihaknya membangun dua unit flying fox dengan panjang 200 meter untuk orang dewasa. Satunya lagi panjang lintasan 50 meter untuk anak-anak.


"Pembuatan flying fox satu paket dengan pembuatan gazebo di bagian atas tempat meluncur, dan di bagian bawah tempat mendarat," ujar Tin Farida.


Menurutnya, pembangunan flying fox menghabiskan anggaran sekitar Rp200 juta bersumber APBD 2016.


"Selain berfungsi sebagai pengendali pencemaran, TPA Sampah Puuwatu bisa berfungsi sebagai sarana edukasi dan wisata bagi semua kalangan. Itu menjadi alasan pembangunan flying fox," kata dia.


Advertising
Advertising

Pemkot Kendari, kata Tin Farida, menyulap salah satu titik di kompleks pembuangan sampah menjadi tempat wisata. Ini untuk mengubah stigma bahwa TPA sampah itu identik dengan kotor, busuk, dan lain sebagainya.


"Kami undang siapa saja yang ingin menyaksikan kawasan TPA sampah Puuwatu. Ini bisa disebut terobosan dan inovasi di bawah bimbingan Wali Kota Kendari," katanya.


Tin mengaku saat ini, TPAS Puuwatu menjadi rujukan pemerintah kabupaten/kota lain di Indonesia, yang ingin mengembangan pengelolaan pembuangan akhir sampah. "Sudah sekitar 60 perwakilan Pemda yang datang studi banding. Terutama cara pengelolaan kawasan sampah di Puuwatu. Bahkan, ada yang datang dari luar negeri," dia menjelaskan.


ANTARA

Berita terkait

Teluk Kendari Akan Dikembangkan Seperti Kawasan Wisata Ancol Jakarta

7 Februari 2023

Teluk Kendari Akan Dikembangkan Seperti Kawasan Wisata Ancol Jakarta

Langkah pengembangan Teluk Kendari itu merupakan bagian dari rencana kegiatan strategis mengenai penanganan Teluk Kendari.

Baca Selengkapnya

Hari Nusantara 2022, Mewujudkan Ekonomi Biru untuk Indonesia Lebih Kuat

13 Desember 2022

Hari Nusantara 2022, Mewujudkan Ekonomi Biru untuk Indonesia Lebih Kuat

Hari Nusantara 2022 bertema "Penguatan Ekonomi Maritim Melalui Kolaborasi Investasi Berkelanjutan untuk Indonesia Bangkit Lebih Kuat" dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sebagai ketua pelaksana. Acara ini berlangsung pada 10-14 Desember 2022 di Wakatobi, Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Potensi Wisata Bendungan Ladongi yang Diresmikan Jokowi, Bisa Main Perahu Naga

29 Desember 2021

Potensi Wisata Bendungan Ladongi yang Diresmikan Jokowi, Bisa Main Perahu Naga

Bendungan Ladongi berkapasitas 45,9 juta meter kubik dengan luas lahan 222 hektare.

Baca Selengkapnya

Pesona Pasir Timbul di Buton Tengah yang Raih Penghargaan Destinasi Terpopuler

25 Mei 2021

Pesona Pasir Timbul di Buton Tengah yang Raih Penghargaan Destinasi Terpopuler

Wisata pasir timbul itu merupakan semacam daratan yang timbul di tengah laut.

Baca Selengkapnya

50 Homestay Dibangun di Pulau Labengki Sulawesi Tenggara

25 April 2018

50 Homestay Dibangun di Pulau Labengki Sulawesi Tenggara

Pemerintah Kabupaten Konawe Utara bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia membangun 50 homestay di Pulau Labengki.

Baca Selengkapnya

Dengan Aplikasi Marina Buddies, Turis Diajak Merawat Wakatobi

12 April 2017

Dengan Aplikasi Marina Buddies, Turis Diajak Merawat Wakatobi

WWF-Indonesia mengajak pelaku sektor pariwisata turut aktif mengawasi wilayah konservasi perairan Wakatobi dengan aplikasi Marine Buddies.

Baca Selengkapnya

Dengan Pancing Kedo-Kedo, Suku Bajo Menjaga Kelestarian Laut

11 April 2017

Dengan Pancing Kedo-Kedo, Suku Bajo Menjaga Kelestarian Laut

Nelayan Suku Bajo di Desa Mola, Kecamatan Wangi-wangi Selatan, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, tetap menggunakan kedo-kedo.

Baca Selengkapnya

Prancis akan Bangun Akuarium Raksasa di Teluk Kendari

31 Maret 2017

Prancis akan Bangun Akuarium Raksasa di Teluk Kendari

Prancis melalui Pemerintah Kota La Rochelle membantu pemerintah Kota Kendari membangun akuarium raksasa di kawasan Teluk Kendari.

Baca Selengkapnya

Dibuka, Feri Rute Baru di Wakatobi  

27 Februari 2017

Dibuka, Feri Rute Baru di Wakatobi  

Kementerian Perhubungan berencana membuka rute baru kapal feri lintas Wanci-Kaledupa-Tomia-Binongko, Kabupaten Wakatobi.

Baca Selengkapnya

Tim Kesenian Wakatobi Meriahkan Festival Budaya Jeju Korsel  

25 Mei 2016

Tim Kesenian Wakatobi Meriahkan Festival Budaya Jeju Korsel  

Tim kesenian dan kebudayaan Kabupaten Wakatobi diundang Pemerintah Provinsi Jeju untuk memeriahkan Festival Budaya Jeju pada November 2016.

Baca Selengkapnya