Lokasi Jembatan Cisomang Rentan Terjadi Pergerakan Tanah  

Reporter

Editor

Grace gandhi

Jumat, 30 Desember 2016 05:30 WIB

Kendaraan golongan dua yang terdiri truk dan bus melintasi jalan arteri di dekat Jembatan Cisomang jalan Tol Pubaleunyi KM 100 yang mengalami pergeseran di Purwakarta, 29 Desember 2016. Selama perbaikan jembatan Cisomang, kendaraan golongan dua ke atas dialihkan ke jalan arteri. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Hasil pemeriksaan tim tanggap darurat Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral terhadap gerakan tanah Jembatan Cisomang menyatakan daerah tersebut termasuk zona potensi terjadi gerakan tanah tinggi. Artinya, lokasi jembatan yang berada di Desa Tenjolaut, Kecamatan Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat itu, sering terjadi gerakan tanah.

"Gerakan tanah lama dan baru masih aktif bergerak akibat curah hujan yang tinggi dan erosi yang kuat," kata Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Ego Syahrial melalui siaran tertulisnya, Kamis, 29 Desember 2016.

Ego menjelaskan, gerakan tanah pada Jembatan Cisomang belakangan termasuk tipe lambat atau rayapan yang disebabkan karakteristik batu lempung napalan dan serpih lempungan bergerak di dasar Sungai Cisomang. "Gerakan tanah terjadi sejak 2012 dan terus berkembang hingga saat ini," ujarnya.

Ego menuturkan gerakan tanah berdampak terjadinya pergeseran pada bagian atas pilar kedua jembatan ke samping sejauh 53 sentimeter dan terbentuk dua pola retakan, yakni vertikal dan horizontal, pada pilar penyangga tubuh jembatan. Selain itu, bronjong penahan erosi sungai untuk fondasi pilar jembatan mengalami pergeseran.

Kondisi lokasi terjadinya pergerakan tanah di lembah Sungai Cisomang, yakni dengan kemiringan terjal antara 30-70 derajat pada lereng sisi utara dan sebagian lereng tegak pada sisi selatan dengan ketinggian 42 meter dari dasar sungai serta 543 meter di atas muka laut.

Berdasarkan kondisi geologis, batuan penyusun di lokasi gerakan tanah pada bagian bawahnya merupakan batu lempung napalan berwarna abu-abu tua dan serpih lempungan dengan kedudukan terukur N 66 E/76.

Menurut Ego, batuan telah terkekarkan kuat dengan sisipan-sisipan batu pasir kuarsa, kuarsit, dan batu gamping napalan (formasi Jatiluhur). Batuan tersebut berumur miosen atas yang berbatasan secara tidak selaras pada bagian atasnya dengan breksi vulkanik hasil gunung api tua (Qob) berumur kuarter.

Adapun penyebab pergeseran tanah, Ego menjelaskan, adalah gerakan tanah di tubuh batuan pada fondasi pilar jembatan. Gerakan tanah terjadi karena karakteristik batu lempung napalan dan serpih lempungan pada umumnya mudah mengembang jika jenuh air dan pecah-pecah jika kering.

Selain itu, disebabkan karena tiang fondasi pilar jembatan bertumpu pada kemiringan pelapisan batuan lempung pada formasi Jatiluhur.

"Kemungkinan dipicu pula oleh beban dan getaran kendaraan yang melintas di atas jembatan, kemiringan lereng yang terjal di sisi kiri kanan lembah sungai, dan adanya erosi Sungai Cisomang," kata dia.

Ego menambahkan, mekanisme gerakan tanah terjadi setelah adanya peningkatan keairan pasca-musim penghujan. Air hujan dan sungai meresap masuk dan membuat jenuh tanah lapukan, ataupun langsung masuk melalui kontak antara batu lempung pada bagian bawah dan batuan vulkanik di atasnya. Sehingga bobot masa batuan dan tanah lapukan meningkat bergerak melalui bidang gelincir batu lempung napalan secara perlahan.

"Sementara aliran Sungai Cisomang ini berperan terhadap bergesernya bronjong sungai penahan erosi sekaligus penahan pilar jembatan," kata Ego.

FRISKI RIANA

Tol

Berita terkait

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

10 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Tol Tangerang Merak dari Serang Barat - Cilegon Timur Dilebarkan Jadi 3 Lajur, Ditargetkan Selesai Awal 2025

10 hari lalu

Tol Tangerang Merak dari Serang Barat - Cilegon Timur Dilebarkan Jadi 3 Lajur, Ditargetkan Selesai Awal 2025

Astra Infra Toll Road Tangerang-Merak pada tahun ini memulai pekerjaan proyek konstruksi penambahan lajur ketiga pada segmen Serang Barat (KM 77+375) sampai dengan Cilegon Timur (KM 87+150).

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

19 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya

Cara Isi Saldo e-Toll via Tokopedia, BRI, BCA, BNI, dan Mandiri

21 hari lalu

Cara Isi Saldo e-Toll via Tokopedia, BRI, BCA, BNI, dan Mandiri

Bagi Anda yang berencana bepergian menggunakan mobil, pastikan sudah mengisi e-toll atau uang elektronik. Ini cara isi saldo e-Toll.

Baca Selengkapnya

Arus Balik Lebaran, Menhub Minta Truk 3 Sumbu atau Lebih Tak Beroperasi

24 hari lalu

Arus Balik Lebaran, Menhub Minta Truk 3 Sumbu atau Lebih Tak Beroperasi

Menhub Budi Karya Sumadi meminta truk tiga sumbu atau lebih agar tidak beroperasi selama arus balik Lebaran berlangsung.

Baca Selengkapnya

KNKT Soroti 3 Isu Keselamatan di Insiden Kecelakaan Tol KM 58 Cikampek

24 hari lalu

KNKT Soroti 3 Isu Keselamatan di Insiden Kecelakaan Tol KM 58 Cikampek

KNKT menyimpulkan setidaknya ada tiga isu keselamatan yang dilanggar dalam kecelakaan di Tol KM 58 Cikampek hingga menyebabkan 12 orang meninggal.

Baca Selengkapnya

H-1 Lebaran, 415.451 Kendaraan Melintasi Tol Trans Sumatera

26 hari lalu

H-1 Lebaran, 415.451 Kendaraan Melintasi Tol Trans Sumatera

Hingga H-1 Lebaran tahun 2024, masih terjadi lonjakan trafik kendaraan di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).

Baca Selengkapnya

Puncak Arus Mudik Lebaran 2024 Lebih Rendah Ketimbang Tahun Kemarin, Jasa Marga: Lalu Lintas Terdistribusi Merata

27 hari lalu

Puncak Arus Mudik Lebaran 2024 Lebih Rendah Ketimbang Tahun Kemarin, Jasa Marga: Lalu Lintas Terdistribusi Merata

Jasa Marga menyebut puncak arus mudik Lebaran 2024 ini lebih rendah dibanding tahun kemarin.

Baca Selengkapnya

Mudik Menggunakan Tol Trans Jawa? Segini Perkiraan Biayanya

27 hari lalu

Mudik Menggunakan Tol Trans Jawa? Segini Perkiraan Biayanya

Bagi para pemudik yang ingin melewati jalan tol Trans Jawa, mengetahui tarif tol merupakan informasi penting.

Baca Selengkapnya

Polri Selidiki Penyebab Kecelakaan 2 Mobil dan 1 Bus di KM 58 Tol Cikampek

28 hari lalu

Polri Selidiki Penyebab Kecelakaan 2 Mobil dan 1 Bus di KM 58 Tol Cikampek

Kecelakaan terjadi di KM 58 + 600 arah Jakarta Ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek pada Senin pagi, 8 April 2024.

Baca Selengkapnya