Tanggap Darurat Usai, Warga Pidie Jaya Masih Butuh Bantuan

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Kamis, 29 Desember 2016 02:15 WIB

Pelajar mengumpulkan buku pelajaran dari bangunan sekolahnya yang telah dibersihkan oleh relawan yang ambruk akibat gempa di SD Negeri Tampui, Pidie Jaya, Aceh, 17 Desember 2016. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta – Meskipun fase tanggap darurat berakhir, kondisi masyarakat di beberapa desa di Kabupaten Pidie Jaya masih diliputi kecemasan akan bahaya gempa susulan. Mereka juga masih membutuhkan bantuan berupa tenda, selimut, dan terpal untuk melindungi diri dari panas dan hujan.

Di Desa Lancang Paro, Kecamatan Bandar Baru, misalnya, sekitar 80 persen warga masih tidur di tenda darurat. “Bantuan tenda dari pemerintah hanya cukup untuk memenuhi 10 persen kebutuhan warga,” kata Abduh, Sekretaris Desa Lancang Paro.

Mengenai kebutuhan ini, sejak kemarin, Plan International Indonesia bekerja sama dengan LSM Cipta Fondasi Komunitas (CFK) mendistribusikan paket bantuan untuk 7.500 warga yang tersebar di enam desa di dua kecamatan yang paling terkena dampak gempa berkekuatan 6,5 pada skala Richter di Aceh, 7 Desember silam.

Menurut Program Manager Disaster Risk Management Plan International Indonesia Wahyu Kuncoro, dari hasil kaji cepat dan observasi di lapangan, pihaknya memutuskan mendistribusikan bantuan berupa terpal, selimut, tikar, dan tali. “Meskipun sudah ada imbauan dari Bupati agar warga meninggalkan lokasi pengungsian dan kembali ke rumah, kenyataannya warga belum sepenuhnya berani tinggal di rumah, terutama di malam hari,” kata Wahyu Kuncoro dalam pesan tertulis, Kamis, 29 Desember 2016.

Wahyu menegaskan, sebagai organisasi kemanusiaan yang berfokus pada pemenuhan hak anak, terutama perempuan, Plan International berkepentingan untuk memastikan mereka dalam kondisi aman pascagempa Aceh ini. Bantuan kemanusiaan ini juga diprioritaskan untuk warga yang rumahnya rusak.

“Anak-anak, terutama anak perempuan, tidak nyaman dan leluasa tinggal di tenda darurat. Dengan adanya bantuan ini, diharapkan mereka bisa kembali tinggal bersama keluarga inti di lingkungan rumah mereka,” kata Wahyu.

Selain memberikan bantuan fisik, Plan International Indonesia memberikan dukungan psikososial untuk anak-anak dan remaja, terutama perempuan. Rencananya, kegiatan ruang ramah anak tersebut diimplementasikan sampai tiga bulan ke depan. Untuk kegiatan ini, akan disediakan fasilitas ruang ramah anak (Child Friendly Space/CFS) di enam desa yang tersebar di Kecamatan Meureudu, Trienggading, dan Bandar Baru.

Berdasarkan observasi di beberapa sekolah dua hari yang lalu, anak-anak sudah diminta masuk sekolah. Plan International Indonesia mendukung kebijakan Dinas Pendidikan Kabupaten Pidie Jaya yang mengimbau para pelajar agar kembali ke sekolah, meskipun untuk sementara belajar di tenda darurat.

“Kami berharap dukungan psikososial yang mulai dibuka pada awal Januari besok bisa mengurangi kecemasan dan ketakutan warga, khususnya anak-anak dan remaja, sehingga mereka bisa kembali ke kehidupan normal,” ucap Wahyu.

DESTRIANITA



Berita terkait

Peneliti BRIN Identifikasi Indikator Potensi Gempa Bumi di Sumatera Paling Selatan

14 jam lalu

Peneliti BRIN Identifikasi Indikator Potensi Gempa Bumi di Sumatera Paling Selatan

Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN melakukan penelitian untuk mengidentifikasi indikator potensi gempa bumi di Sumatera bagian paling selatan.

Baca Selengkapnya

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

2 hari lalu

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

Gempa M4,9 di area Bima, NTB, dipicu aktivitas lempeng Indo-Australia. Tidak ada gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami.

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

2 hari lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

5 hari lalu

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

5 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

6 hari lalu

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

BMKG mencatat kejadian gempa bumi dengan kekuatan M5,5 di wilayah Maluku Utara. Pusat gempa di laut, dipicu deformasi batuan Lempeng Laut Maluku.

Baca Selengkapnya

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

6 hari lalu

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

6 hari lalu

Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

Garut alami gempa bumi belum lama ini. Daerah ini memiliki beragam destinasi wisata unggulan, antara lain Candi Cangkuang hingga Pantai Cijeruk.

Baca Selengkapnya

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

6 hari lalu

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

Gempa bumi seperti yang terjadi di Garut, menurut BMKG sering disusul dengan bencana lainnya seperti tanah longsor, pohon tumbang, bahkan tsunami.

Baca Selengkapnya

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

7 hari lalu

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

Korban gempa Garut bertahan di rumah mereka yang rawan roboh karena tidak ada tempat pengungsian.

Baca Selengkapnya