TEMPO Interaktif, Subaraya:PT Lapindo Brantas Inc menggandeng Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Airlanga (Unair) Surabaya untuk menentukan lokasi pembuangan air lumpur.Hasil penelitian itu mencari lokasi seberapa jauh dari garis pantai air lumpur olahan bisa dibuang ke laut.Facilities & Construction Manager Lapindo Brantas Inc, Bambang Kunto, ini untuk merealisasikan rencana pembuangan air lumpur yang telah diolah melalui water treatment plant."Kami masih menunggu hasilnya. Terlepas dari hasilnya, kami terus menyiapkan hal-hal teknis. Jadi belummelakukan pembuangan ke laut," katanya, Rabu.Bambang mengatakan, saat ini proses penelitianberada pada tahap analisa sampel. Selanjutnya, katadia, izin pembuangan baru akan diberikan oleh KantorKementerian Lingkungan Hidup jika telah diketahuikualitas air olahan.Satu unit pengolahan lumpur sedang diujicobakan di kolam penampungan (pond) C2. Bambang menegaskan, Lapindo melakukan pemasangan pipa pembuangan air lumpur setelah mendapatkan izin Kementerian Lingkungan Hidup tentang rencana pembuangan air olahan ke laut. Sementara itu, pemasangan pipa yang akan dialiri air hasil olahan kini sudah sekitar 4 kilometer dari panjang 20 kilometer yang direncanakan. Potongan pipa-pipa berukuran 18 inci dan 20 inci memiliki panjang 6 dan 12 meter. Menanggapi protes beberapa kelompok masyarakat terhadap rencana pembuangan air lumpur ke laut, Kepala Divisi Humas Lapindo Yuniwati Teryana mengatakan, agar mereka juga memberikan solusi. "Kami mengharapkan masyarakat bisa menerima rencana pembuangan ini. Karena semua akan kami lakukan dengan mempertimbangkan berbagai faktor mulai dari faktor perizinan, lingkungan, dan faktor-faktor lain," katanya.Sunudyantoro|Rohman Taufiq