TEMPO Interaktif, Surabaya:Hujan diperkirakan akan mengguyur kawasan Sudoarjo, Jawa Timur, sekitar akhir Oktober. Stasiun Klimatologi Karangploso pada Badan Meteorologi dan Geofisika di Malang memprediksi awal hujan itu pada 10 hari ketiga Oktober hingga 10 hari kedua November ini.Menurut Koswara, Pelaksana Harian Kepala Stasiun Klimatologi Karangploso, datangnya musim hujan bisa berubah maju atau mundur. “Kami terus mengumpulkan data agar prakiraan cuaca akurat," katanya, kemarin.Pentingnya mengetahui kapan hujan turun, karena luapan lumpur di Porong, Sidoarjo dikhawatirkan bakal menimbulkan malapetaka. Tanggul lumpur yang kerap jebol akhir-akhir ini, dimungkinkan makin gampang ambrol dan lumpurnya mengancam keselamatan warga sekitar.Koswara menjelaskan, pada awalnya curah hujan belum tinggi. Hujan lebat baru akan terjadi pada Desember dan Januari. Dia berharap prakiraan ini menjadi dasar pertimbangan penanganan lumpur baik oleh PT Lapindo Brantas Inc maupun pemerintah.Menurutnya, Sidoarjo bagian barat masuk daerah prakiraan musim 65. Artinya rata-rata hujan terjadi pada 10 hari kedua November sampai 10 hari kedua April. Curah hujannya mencapai 1.204-1.628 milimeter per tahun dengan masa hujan sekitar 160 hari. Sedangkan Sidoarjo bagian timur masuk daerah prakiraan musim 78, di mana rata-rata masa hujan berkisar November 10 hari ketiga hingga Mei pada 10 hari kedua. “Curah hujan mencapai 1.267-1.714 milimeter per tahun. Lama musim hujan sekitar 170 hari,” tuturnya. Lumpur Lapindo yang tanggulnya kerap jebol selain menggenangi jalan tol Surabaya-Gempol juga merusak persawahan warga desa. Bahkan, luberan lumpur sudah masuk ke Sungai Renokenongo yang mengarah ke Selat Madura.Dari pantauan Tempo, sungai yang melintasi Desa Desa Permisan, Keboguyang, serta Desa Tegalsari dengan lebar sekitar lima meter itu dipenui lumpur. Sungai yang melintasi yang memanjang sekitar 15 kilometer ini terancam ditimbun lumpur.Lumpur sudah sampai Desa Permisan dan rembesan airnya mencapai Desa Tegalsari yang berbatasan langsung dengan laut Selat Madura, sekitar 15 kilometer dari pusat semburan di Banjar Panji 1 Porong. “Lumpur telah merusak aliran sungai dan sekitar bantaran rentan kebanjiran saat musim hujan datang,” kata Nurul Ahdi, Ketua Dewan Lingkungan Sidoarjo. Luberan lumpur ke Sungai Renokenongo terjadi sejak sepekan terakhir dan sepertinya dibiarkan. Sebab, dari kolam penampungan lumpur 4 dan 5 dipasang empat pipa berdiameter 30 sentimeter yang berfungsi menggerojokkan lumpur ke sungai itu.SUNIDYANTORO | ROHMAN TAUFIK
Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih
10 hari lalu
Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih
Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik yang memuat hulu-hilir pengelolaan pemanfaatan BBL.
Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati
11 hari lalu
Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati
Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.