Hercules TNI AU yang Jatuh di Papua Masih Laik Terbang  

Reporter

Editor

Budi Riza

Minggu, 18 Desember 2016 11:58 WIB

Pesawat terbang C-130 Hercules, merupakan salah satu pesawat angkut yang sangat diandalkan oleh TNI AU. Tidak terhitung misi tempur dan kemanusiaan yang telah dijalaninya, walaupun berusia cukup tua namun masih dapat diandalkan. Berikut ini rangkaian foto, tentang bagaimana sebuah pesawat legendaris Hercules dirawat. TEMPO/Abdi Purnomo

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Kepala Staf TNI AU Marsekal Madya TNI Hadiyan Sumintaatmadja mengatakan pesawat Hercules C-130 yang jatuh di Bandara Wamena, Papua, pagi ini, Ahad, 18 Desember 2016, masih laik terbang. "Secara kelaikan, pesawat laik terbang," kata Hadiyan di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Ahad, 18 Desember.

Hadiyan mengungkapkan pesawat angkut berat dengan nomor registrasi A-1334 itu masih memiliki sisa jam terbang lebih dari 69 jam. Mulai dari kondisi pesawat hingga kru, kata dia, masih laik terbang. Karena itu, dia memperkirakan awal kecelakaan karena faktor cuaca. "Tapi ini jangan dijadikan patokan, karena ada lima faktor yang harus diinvestigasi dan analisa," katanya.

Menurut Hadiyan, pesawat itu merupakan pesawat bekas yang dibeli dari Australia pada Februari 2016. Sejatinya, pesawat digunakan Australia sejak 1980. Kendati begitu, Hadiyan menegaskan kondisi pesawat selalu mengalami perbaikan. "Bahkan sebelum dibeli sudah ada perbaikan mesin. Secara kelaikan ini laik terbang," ujarnya.

Hadiyan menuturkan, pesawat yang jatuh di Wamena merupakan satu dari lima pesawat sejenis yang dibeli dari Australia. Adapun dari lima pesawat itu, baru dua yang sudah dikirim, salah satunya pesawat Hercules C-130 dengan nomor registrasi A-1334. Rencananya, TNI AU akan memiliki sembilan pesawat sejenis, yang terdiri atas lima pesawat dari Australia dan empat dari hibah.

Menurut Hadiyan, pemeliharaan pesawat itu dilakukan secara teratur, yakni tiap 50 jam sekali. Pada 50 jam pertama ke 50 jam berikutnya, kata dia, selalu ada peningkatan. "Pesawat ada begitu banyak item. Pesawat (yang jatuh) masih punya 69 jam lebih untuk menuju perawatan seribu jam," katanya.

Pesawat Hercules C-130 milik TNI AU sebelumnya mengalami kecelakaan di Bandara Wamena. Pesawat tersebut sedang melaksanakan misi pelatihan penerbangan sekaligus mengangkut logistik dari pemerintah Papua. Seluruh penumpang berjumlah 12 kru dan satu petugas dinas meninggal. TNI AU sendiri sudah membentuk tim panitia penyelidikan kecelakaan pesawat terbang untuk melakukan penyelidikan sebab-sebab terjadinya kecelakaan itu.

FRISKI RIANA

Berita terkait

47 Orang Tewas, 49 Luka-luka Dalam Kecelakaan Pesawat Hercules Filipina

5 Juli 2021

47 Orang Tewas, 49 Luka-luka Dalam Kecelakaan Pesawat Hercules Filipina

Ke-96 penumpang dari Pesawat C-130 Hercules milik Militer Filipina yang jatuh pada Ahad kemarin berhasil diidentifikasi.

Baca Selengkapnya

Belasan Orang Meninggal Dalam Kecelakaan Pesawat Militer Filipina

4 Juli 2021

Belasan Orang Meninggal Dalam Kecelakaan Pesawat Militer Filipina

Sebanyak 17 orang meninggal dalam kecelakaan pesawat Angkatan Udara Filipina pada Ahad ini, 4 Juli 2021.

Baca Selengkapnya

Ketimbang Menjabat Menteri, Luhut Sebut Lebih Enak Jadi Tentara

2 Mei 2020

Ketimbang Menjabat Menteri, Luhut Sebut Lebih Enak Jadi Tentara

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memilih bertugas sebagai tentara ketimbang menteri.

Baca Selengkapnya

Reformasi TNI di Masa Presiden Jokowi Dinilai Berjalan Mundur

7 Februari 2018

Reformasi TNI di Masa Presiden Jokowi Dinilai Berjalan Mundur

Sejumlah kalangan menilai reformasi di tubuh TNI mengalami langkah mundur di masa Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Polri Dinilai Beri Pintu Masuk TNI Masuk ke Ranah Ketertiban

4 Februari 2018

Polri Dinilai Beri Pintu Masuk TNI Masuk ke Ranah Ketertiban

Pengamat hukum Bivitri Susanti meminta nota kesepahaman Polri dan TNI soal pemeliharaan keamanan dan ketertiban dibatalkan.

Baca Selengkapnya

YLBHI: Sistem Peradilan Militer Harus Segera Diperbarui

16 Desember 2017

YLBHI: Sistem Peradilan Militer Harus Segera Diperbarui

Pengacara publik dari Lembaga Bantuan Hukum Julius Ibrani mengatakan reformasi sektor militer di Indonesia masih belum mencapai targetnya.

Baca Selengkapnya

Hut TNI 72 Tahun, Simak Cuitan Netizen

7 Oktober 2017

Hut TNI 72 Tahun, Simak Cuitan Netizen

Topik mengenai TNI di lini masa merupakan salah satu isu yang selalu "in" di mata Netizen, terutama marak dibicarakan saat merayakan HUT TNI kali ini

Baca Selengkapnya

Ini Alutsista yang Dipamerkan pada Acara HUT TNI di Cilegon

5 Oktober 2017

Ini Alutsista yang Dipamerkan pada Acara HUT TNI di Cilegon

Peringatan HUT TNI ke-72 dilaksanakan di Dermaga Indah Kiat Cilegon, Banten, Kamis 5 Oktober 2017. Acara ini dimulai pukul 08.00.

Baca Selengkapnya

Kodim Brebes Gelar Nobar Film G30S PKI di Desa dan Sekolah

22 September 2017

Kodim Brebes Gelar Nobar Film G30S PKI di Desa dan Sekolah

Komando Distrik Militer 0713/Brebes akan menggelar nonton bareng film G 30S PKI di setiap desa dan beberapa sekolah.

Baca Selengkapnya

Wiranto: TNI Tak Bisa Dinilai dari Kinerjanya di Masa Lalu  

22 September 2017

Wiranto: TNI Tak Bisa Dinilai dari Kinerjanya di Masa Lalu  

Wiranto beralasan tidak adil bila ada pihak yang menilai kinerja TNI di masa lalu dengan situasi saat ini yang sudah berbeda.

Baca Selengkapnya