Ini yang Membuat Pemberantasan Korupsi Tidak Optimal  

Reporter

Sabtu, 17 Desember 2016 17:59 WIB

Ilustrasi Pungutan liar (Pungli)/Korupsi/Suap. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Biro Hukum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Rasamala Aritonang mengatakan pemberantasan korupsi dan pungutan liar selama ini masih belum optimal. Penyebabnya, para aparat penegak hukum belum berjalan secara terintegrasi.

Menurut Rasamala, selama ini belum ada koordinasi yang baik antaraparat. "KPK, Polri, jaksa jalan sendiri-sendiri," katanya dalam diskusi Refleksi Akhir Tahun Pemberantasan Pungli dan Mafia Hukum di gedung Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta, Sabtu, 17 Desember 2016.

Selain itu, kata Rasamala, upaya penindakan belum terintegrasi dengan pencegahan. Untuk itu perlu perlu ada kajian khusus terkait dengan pencegahan upaya korupsi. "Misalnya perbaikan prosedur standar (SOP) dan memanfaatkan perkembangan teknologi," ujarnya.

Baca: Begini Penjelasan Satelit News Soal Berita Eko Patrio

Rasmala menjelaskan per 31 Oktober 2016 KPK telah melakukan penindakan berbagai perkara. Rinciannya 81 perkara penyelidikan, 81 penyidikan, 70 penuntutan, 58 inkrah, dan 67 eksekusi perkara. Dari sisi pelakunya, 22 orang dari swasta, 23 anggota Dewan, 12 dari eselon I/II/III, dan dari pihak lainnya 23 orang.

Masih ada perbedaan persepsi antar-stakeholder terkait dengan upaya pemberantasan korupsi. Menurut Rasmala, KPK yang bekerja di hulu telah berupaya menangkap koruptor, tapi pemerintah sempat memunculkan wacana mempermudah pemberian remisi. "Contohnya waktu isu revisi PP Nomor 99 yang mau menghapuskan syarat menjadi justice collaborator agar dapat remisi."

Rasmala menambahkan, kelompok mafia hukum semakin besar. Untuk mengantisipasi dibutuhkan dukungan publik dan pemerintah. Pemerintah harus menunjukkan keinginan politiknya dalam melindungi penegak hukum dalam bekerja. "Ke depan, harus sama-sama kritisi soal ini," ucapnya.

AHMAD FAIZ

Berita terkait

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

2 jam lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

2 jam lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

5 jam lalu

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

5 jam lalu

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

6 jam lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

8 jam lalu

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

11 jam lalu

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

PT Sriwijaya Air didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim pada 28 April 2003.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Tunda Sidang Etik Dua Pekan karena Nurul Ghufron Tak Hadir

12 jam lalu

Dewas KPK Tunda Sidang Etik Dua Pekan karena Nurul Ghufron Tak Hadir

Dewas KPK menunda sidang etik dengan terlapor Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kantornya Digeledah KPK, Ini Kasus yang Menyeret Sekjen DPR Indra Iskandar

14 jam lalu

Kantornya Digeledah KPK, Ini Kasus yang Menyeret Sekjen DPR Indra Iskandar

Penyidik KPK menggeledah kantor Sekretariat Jenderal DPR atas kasus dugaan korupsi oleh Sekjen DPR, Indra Iskandar. Ini profil dan kasusnya.

Baca Selengkapnya

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

20 jam lalu

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

Gugatan praperadilan Bupati Sidoarjo itu akan dilaksanakan di ruang sidang 3 Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pukul 09.00.

Baca Selengkapnya