BNPT: Rekrutmen Calon Teroris Sasar Kampus dan Perkantoran  

Reporter

Editor

Elik Susanto

Jumat, 16 Desember 2016 09:48 WIB

Ilustrasi penjahat bersenjata atau terorist. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengingatkan penegak hukum untuk mencermati pola baru rekrutmen calon teroris. Perubahan pola rekrutmen pengantin bom bunuh diri tersebut harus diwaspadai karena berpotensi terus dilakukan dalam jumlah besar.

"Beberapa tempat yang harus diwaspadai di antaranya kampus dan lingkungan perkantoran. Mereka akan menyasar wanita muda yang mengalami kekecewaan,” ujar Direktur Deradikalisasi BNPT Irfan Idris, seperti dilansir Koran Tempo edisi Kamis, 15 Desember 2016.

Pada Sabtu, 10 Desember 2016, Detasemen Khusus 88 Antiteror Kepolisian RI menangkap Dian Yulia Novi di rumah kosnya di Jalan Bintara Jaya, Kota Bekasi. Perempuan yang kerap menggunakan cadar itu diduga akan melakukan bom bunuh diri di Istana Kepresidenan.

Selain itu, polisi menangkap M. Nur Solihin dan Agus Supriyadi. Ditangkap juga tiga rekannya di Jawa Tengah. Mereka diduga merupakan jaringan teroris anggota Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) asal Indonesia, Muhammad Bahrun Na’im Anggih Tamtomo alias Bahrun Naim.

Jaringan teroris, menurut Irfan, kini menyasar perempuan untuk dijadikan “pengantin” atau pelaku bom bunuh diri dalam menjalankan aksinya. Pemilihan itu untuk mengecoh penegak hukum. Sebab, selama ini, pelaku teror di Indonesia selalu identik dengan laki-laki. “Perempuan juga dianggap lebih mudah dipengaruhi, terutama mereka yang memiliki masalah dalam keluarga,” ucap Irfan.

Alasan lain, tutur Irfan, kaum Hawa dianggap lebih militan dalam menjalankan aksinya, apalagi mereka yang merasa menjadi korban dalam konflik keluarga atau perceraian. “Ketika dicuci otaknya dengan pemahaman radikal, mereka bisa dengan militan menjalankan misinya.”

Baca: Sebut Bom Panci Pengalihan Isu? Eko Patrio Dipanggil Polisi


Eks kombatan Afganistan, Moro, dan Ambon, Ali Fauzi, mengatakan perempuan calon pengantin bom bunuh diri yang siap menjalankan aksinya kini berjumlah puluhan orang. Menurut dia, penangkapan Dian tidak menjamin aksi dengan pola baru tersebut berhenti. “Masih banyak yang siap,” ucapnya.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Markas Besar Kepolisian RI Komisaris Besar Rikwanto berujar, kepolisian akan terus memotong jaringan pelaku teror. Menurut dia, menjadikan perempuan sebagai pengantin bom bunuh diri merupakan gerakan baru. “Pola rekrutmennya sama, dinikahi lalu dipengaruhi. Jika sebelumnya perempuan ini hanya ikut pengajian dan penyiapan logistik, sekarang mereka dijadikan martir,” tuturnya.

Rikwanto mengatakan pola seperti itu berpotensi terus dilakukan jaringan teroris di Indonesia dengan menyasar berbagai tempat, seperti sekolah, kampus, dan pesantren. Dia memastikan kepolisian akan memotong gerakan tersebut serta meminta masyarakat terlibat aktif dan tidak mudah dipengaruhi. “Kami melihat jaringan teror ini akan terus melakukan rekrutmen. Mereka selalu bergerak,” ucapnya.

ANGGA S. | REZKI A. | SUJATMIKO | EKO ARI






Advertising
Advertising







Berita terkait

Kepala BNPT: Tingkatkan Kualitas Asesmen untuk Kemanan World Water Forum

7 hari lalu

Kepala BNPT: Tingkatkan Kualitas Asesmen untuk Kemanan World Water Forum

Tindakan ini guna memastikan kemanan World Water Forum Ke-10 di Bali pada Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

16 hari lalu

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) meminta Polri mewaspadai aktifnya sel terorisme di Indonesia saat konflik Timur Tengah memanas

Baca Selengkapnya

BNPT Dukung Pencapaian Visi Indonesia Emas 2045

34 hari lalu

BNPT Dukung Pencapaian Visi Indonesia Emas 2045

Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) Bangbang Surono, A.k, M.M, CA., optimis BNPT mampu berperan dan berdampak dalam mendukung tercapainya visi Indonesia Emas 2045.

Baca Selengkapnya

Peran Perempuan dalam Terorisme Harus Dilihat Secara Holistik

26 Februari 2024

Peran Perempuan dalam Terorisme Harus Dilihat Secara Holistik

Executive Board Asian Moslem Network (AMAN) Indonesia, Yunianti Chuzaifah, menyoroti kaitan kaum perempuan Indonesia dengan terorisme tak hanya terjadi di ruang publik, melainkan juga di ruang domestik.

Baca Selengkapnya

Cegah Teroris, Tito Minta BNPT Buat Program untuk yang Terpapar Paham Takfiri dan Jihadi

21 Februari 2024

Cegah Teroris, Tito Minta BNPT Buat Program untuk yang Terpapar Paham Takfiri dan Jihadi

Plt Menkopolhukam Tito Karnavian meminta BNPT membuat sejumlah program untuk mencegah terorisme di Indonesia

Baca Selengkapnya

Catatan Jamaah Islamiyah Dinyatakan Sebagai Dalang di Balik Bom Natal 2000 dan Bom Bali

24 Desember 2023

Catatan Jamaah Islamiyah Dinyatakan Sebagai Dalang di Balik Bom Natal 2000 dan Bom Bali

Kelompok ini diduga membentuk organisasi resmi pada akhir 1980-an hingga awal 1990-an dan lalu disebut dalang peristiwa Bom Natal 2000 dan Bom Bali.

Baca Selengkapnya

Para Mantan Napi Teroris Diajak Menanam Padi

15 November 2023

Para Mantan Napi Teroris Diajak Menanam Padi

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Kementerian Pertanian (Kementan) ajak mantan narapidana terorisme menanam padi.

Baca Selengkapnya

Eks Kepala BNPB Doni Monardo Dirawat di Rumah Sakit, Keluarga Pastikan Kondisinya Stabil

23 September 2023

Eks Kepala BNPB Doni Monardo Dirawat di Rumah Sakit, Keluarga Pastikan Kondisinya Stabil

Eks Kepala BNPB Doni Monardo sakit dan sedang dirawat secara intensif di rumah sakit.

Baca Selengkapnya

Teken MoU Kerja Sama dengan BNPT, Gibran: Tanggulangi Radikalisme, Terorisme, dan Intoleransi

20 September 2023

Teken MoU Kerja Sama dengan BNPT, Gibran: Tanggulangi Radikalisme, Terorisme, dan Intoleransi

Gibran mengemukakan Pemerintah Kota Solo memang sangat serius dalam penanggulangan masalah intoleransi dan radikalisme.

Baca Selengkapnya

Wapres Ma'ruf Amin Sebut Tak Perlu Ada Pengkhususan dalam Mengawasi Rumah Ibadah

8 September 2023

Wapres Ma'ruf Amin Sebut Tak Perlu Ada Pengkhususan dalam Mengawasi Rumah Ibadah

Menurut Wapres Ma'ruf Amin, masalah itu datang apabila ada pengkhususan terhadap suatu objek seperti rumah ibadah.

Baca Selengkapnya