DPR Sahkan RUU Penetapan Batas Laut Indonesia-Singapura  

Reporter

Kamis, 15 Desember 2016 17:42 WIB

Ilustrasi Rapat Paripurna di Gedung DPR, Jakarta. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta – Dewan Perwakilan Rakyat mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) mengenai Perjanjian antara Republik Indonesia dan Singapura tentang Penetapan Garis Batas Laut Wilayah Kedua Negara di bagian Timur Selat Singapura menjadi undang-undang. Dalam rapat paripurna yang dipimpin Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, 10 fraksi menyatakan setuju.

Wakil Ketua Komisi Luar Negeri DPR Mayor Jenderal (Purnawirawan) Asril Hamzah Tanjung mengatakan undang-undang ini menetapkan garis-garis batas laut yang berada di sebelah timur Selat Singapura. “Sehingga dapat memberikan kepastian hukum tentang wilayah kedaulatan Indonesia,” kata Asril di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 15 Desember 2016.

Menurut Asril, perjanjian ini juga untuk melindungi kepentingan Indonesia di Selat Singapura. Selain itu, kata dia, perjanjian ini menjadi landasan bagi aparat penegak hukum menindak kejahatan lintas batas negara sesuai dengan peraturan perundang-undangan nasional.

Asril menilai perjanjian ini juga memperkuat dasar hukum dalam penataan ruang dan kebijaksanaan dalam pengelolaan sumber daya di kawasan tersebut. “Ini mendorong kerja sama kedua negara di berbagai bidang, termasuk pengelolaan perbatasan,” kata dia. Tujuannya, untuk stabilitas kawasan.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengapresiasi pengesahan perjanjian penetapan garis batas Indonesia dan Singapura menjadi undang-undang. Menurut Budi, pengesahan ini adalah kewajiban konstitusi.

Adanya kepastian batas laut, ucap Budi, akan menciptakan kepastian hukum ketika berhadapan dengan Singapura. Kepastian hukum, kata dia, menjamin pelaksanaan pengawasan dan penegakan hukum oleh aparat pertahanan negara. “Kepastian hukum menjamin penegakan hukum dan kedaulatan oleh aparat pertahanan negara di wilayah tersebut,” ujarnya.

ARKHELAUS W

Baca juga:
Pejabat Bakamla Diduga Disuap, Ini Kronologis Penangkapannya
Peran 7 Terduga Teroris yang Akan Mengebom Istana Presiden



Berita terkait

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

14 jam lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

1 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

2 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

2 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

2 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

3 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

4 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

4 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

7 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

7 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya