DPR Desak Kementerian Audit Lingkungan PT PRIA di Mojokerto

Reporter

Jumat, 9 Desember 2016 18:18 WIB

Aktivis lingkungan yang tergabung dalam Posko Ijo berunjuk rasa terkait limbah sisa hasil usaha yang mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3) di depan Grahadi, Surabaya, Jawa Timur, 7 Januari 2016. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Mojokerto - Komisi VII Bidang Lingkungan Hidup Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mendesak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) mengaudit lingkungan PT Putra Restu Ibu Abadi (PRIA) di Desa Lakardowo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

Audit ini merupakan rekomendasi rapat Komisi Lingkungan dengan Direktur Jenderal (Dirjen) Penegakan Hukum; Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan; Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3 Kementerian LHK; serta Direktur Utama PT PRIA di gedung DPR RI, Jakarta, Kamis, 8 Desember 2016.


“Audit lingkungan melibatkan pihak ketiga yang independen,” kata Anggota Komisi Lingkungan DPR Mat Nasir saat dihubungi, Jumat, 9 Desember 2016. Audit akan menilai sejauh mana dampak aktivitas usaha perusahaan pengolah limbah itu terhadap lingkungan. Jika audit menemukan unsur yang merugikan warga, maka warga yang terpapar limbah B3 harus diberi kompensasi sesuai dengan aturan.

PT PRIA juga wajib memulihkan fungsi lingkungan yang terpapar limbah B3 yang dikelola perusahaan dengan diawasi Dirjen Penegakan Hukum dan Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3 Kementerian LHK. “PT PRIA harus memulihkan fungsi lingkungan dengan mengambil tanah timbunan di lahan masyarakat yang terpapar limbah B3.”

Selain mendaur ulang limbah B3 di areal pabrik, PT PRIA ternyata juga menjual limbah B3 berupa limbah batu bara yang digunakan untuk material pengurukan lahan pemukiman atau rumah warga. “Jelas itu melanggar, limbah yang seharusnya diolah pabrik, malah dijual ke masyarakat,” Mat Nasir.

Selain merekomendasikan audit lingkungan dan pemulihan fungsi lingkungan, DPR juga meminta direktorat jenderal terkait memantau dan mengawasi pengelolaan limbah B3 oleh PT PRIA secara berkelanjutan dan melaporkannya ke Komisi VII. DPR juga meminta Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3 memberikan data tentang jenis dan volume limbah B3 yang dihasilkan seluruh perusahaan di Indonesia.

PT PRIA diduga menimbun ribuan ton limbah B3 saat meratakan lahan untuk pabrik sejak 2010. Timbunan limbah yang merembes itu diduga mencemari air tanah dan sumur warga. Indikasinya, warga mengalami iritasi kulit dan gatal-gatal setelah kontak dengan air sumur.

Direktur Utama PT PRIA Tulus Widodo membantah ada penimbunan limbah B3 di areal pabrik. “Semua limbah kami olah jadi barang yang bermanfaat seperti batako, batu bata merah, dan kertas. Tidak ada penimbunan,” kata dia.

Warga dan aktivis lingkungan menyambut baik rekomendasi DPR atas dugaan pelanggaran pengelolan limbah B3 oleh PT PRIA. “Kami akan mengawal agar Kementerian dan DPR konsisten dan transparan dalam proses audit dan pemulihan lingkungan,” kata Manajer Program dan Penelitian Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah atau Ecological Observation and Wetland Conservation (Ecoton) Daru Setyorini.

Menurut dia, PT PRIA melakukan banyak pelanggaran. Mulai dari pengolahan limbah B3 sebelum mengantongi izin, penimbunan limbah yang mencemari air tanah, memberi kesempatan warga memungut benda atau barang mengandung limbah B3 di dalam pabrik, dan menjual limbah batu bara ke warga yang digunakan untuk menguruk lahan rumah. Semula, warga tidak tahu itu limbah B3. “Setelah tahu, warga tak berani lagi memungut dan membeli limbah B3.”

ISHOMUDDIN


Berita terkait

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

10 jam lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Anggota Dewan Minta Pemerintah Pertimbangkan Kenaikan Tarif KRL

19 jam lalu

Anggota Dewan Minta Pemerintah Pertimbangkan Kenaikan Tarif KRL

Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama mengatakan kenaikan tarif tidak boleh membebani mayoritas penumpang KRL

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

2 hari lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

2 hari lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

2 hari lalu

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

KPU sebelumnya tidak menghadiri undangan rapat Komisi II DPR karena bertepatan dengan masa agenda sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

3 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

4 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

5 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

5 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

5 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya