BMKG: Maluku Utara Bakal Dilanda Cuaca Buruk  

Reporter

Jumat, 9 Desember 2016 11:44 WIB

Ilustrasi cuaca ekstrem. ANTARA/Saiful Bahri

TEMPO.CO, Ternate - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Babullah, Ternate, memprediksi wilayah Provinsi Maluku Utara bakal dilanda cuaca buruk berupa hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang. Cuaca buruk itu akan berlangsung dalam sepekan ini.

Koordinator BMKG Stasiun Meteorologi Babullah, Ternate, Sulimin, menjelaskan, cuaca buruk terjadi di sembilan kabupaten dan kota di Maluku Utara. “Masyarakat diminta berhati-hati dalam melakukan aktivitas,” katanya kepada Tempo, Jumat, 9 Desember 2016.

Menurut Sulimin, sembilan daerah yang akan mengalami cuaca buruk adalah Morotai, Halmahera Utara, Halmahera Barat, Halmahera Timur, Halmahera Tengah, Halmahera Selatan, Tidore, dan Kota Ternate. BMKG sudah menyampaikan informasi itu kepada pemerintah daerah dan operator kapal penyeberangan.

Sulimin menjelaskan, cuaca buruk ini berpotensi terjadi banjir bandang dan tanah longsor. Tinggi gelombang di perairan Maluku Utara diprediksi mencapai 1,25-2,5 meter. "Masyarakat yang melakukan penyeberangan, terutama di laut Halmahera bagian selatan dan utara, harus berhati-hati," ujarnya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Maluku Utara Ridwan Samad menjelaskan, berdasarkan peta bencana, setidaknya terdapat enam wilayah yang rawan bencana alam. Enam wilayah itu adalah Ternate, Halmahera Selatan, Halmahera Tengah, Halmahera Timur, Halmahera Utara, dan Morotai.

“BPBD Maluku Utara telah menyiagakan tim tanggap darurat bencana guna melakukan antisipasi secara dini dampak bencana,” ucap Ridwan. Ridwan menjelaskan, tim tanggap darurat bencana saat ini juga sedang menangani dampak banjir bandang yang melanda lima desa di Pulau Obi.

Sebelumnya, Ridwan mengatakan, sedikitnya 1.400 rumah penduduk rusak akibat banjir di Pulau Obi. Bangunan milik pemerintah yang juga rusak sebanyak delapan unit, terdiri atas gedung sekolah, puskesmas, dan kantor kepolisian sektor.

Selain itu, ratusan hektare lahan pertanian milik warga tertimbun lumpur. Sebanyak sebelas ekor sapi mati terseret banjir. Sejumlah infrastruktur lainnya juga mengalami kerusakan, seperti jalan dan jembatan.

Ridwan mengatakan banjir juga menyebabkan aktivitas pemerintah dan kegiatan ekonomi terganggu. Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan bahkan memutuskan untuk meliburkan sekolah sementara waktu. “Kita tunggu sampai kondisi kembali normal,” ujarnya.

Ridwan mengungkapkan jumlah kerugian akibat banjir di Pulau Obi, yang terjadi Senin, 5 Desember 2016, diperkirakan mencapai ratusan miliar rupiah.

BUDHY NURGIANTO






Advertising
Advertising

Berita terkait

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Laut Jawa dan Samudra Hindia

3 jam lalu

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Laut Jawa dan Samudra Hindia

Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah Indonesia dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.

Baca Selengkapnya

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

8 jam lalu

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat memprakirakan 52,1 persen wilayah berkategori hujan rendah.

Baca Selengkapnya

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

16 jam lalu

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.

Baca Selengkapnya

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

23 jam lalu

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

1 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

1 hari lalu

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

BMKG mengawasi kondisi muka air di sekitar pulau Gunung Ruang secara ketat. Antisipasi jika muncul tsunami akibat luruhan erups.

Baca Selengkapnya

Hari Pertama Mei 2024, BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Saat Siang

1 hari lalu

Hari Pertama Mei 2024, BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Saat Siang

Jakarta diprediksi cenderung berawan hari ini, Rabu, 1 Mei 2024. Sejumlah wilayah berpeluang hujan siang nanti.

Baca Selengkapnya

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

1 hari lalu

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

BMKG mencatat kejadian gempa bumi dengan kekuatan M5,5 di wilayah Maluku Utara. Pusat gempa di laut, dipicu deformasi batuan Lempeng Laut Maluku.

Baca Selengkapnya

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

2 hari lalu

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar

Baca Selengkapnya

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

2 hari lalu

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.

Baca Selengkapnya