Pasien yang merupakan korban gempa dirawat di lorong RS Umum Kabupaten Pidie, Aceh, 8 Desembe r2016. Gempa 6,5 SR yang berpusat di Pidie Jaya, Aceh pada Rabu (7/12), mengakibatkan 97 orang tewas. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, Bengkulu - Puluhan jurnalis Bengkulu dari berbagai media massa menggelar aksi galang dana untuk korban gempa berkekuatan 6,5 pada skala Richter yang mengguncang Kabupaten Pidie Jaya Provinsi Aceh. Penggalangan dana dilakukan pada Kamis, 8 Desember 2016, sejak pagi di kantor DPRD Provinsi Bengkulu dan kantor Wali Kota, dilanjutkan pada siang harinya di Simpang Lima, Kota Bengkulu, hingga sore.
Menurut koordinator aksi, Ary Saputra, aksi ini merupakan bentuk kepedulian jurnalis Bengkulu terhadap korban bencana gempa di Aceh yang telah memakan korban jiwa mencapai 102 orang. “Aksi ini sebagai bentuk kepedulian kita terhadap para korban, kita turut berbelasungkawa atas peristiwa gempa di Pidie Jaya, Aceh. Semoga para korban dan keluarga diberi ketabahan dalam menghadapi musibah tersebut,” ujar Ary.
Ary mengatakan hasil sumbangan masyarakat Bengkulu tersebut akan disalurkan melalui dompet peduli bencana gempa Aceh. Aksi yang diawali dengan doa bersama ini mendapatkan apresiasi dari masyarakat Bengkulu. Selain ikut menyumbang, banyak di antaranya yang berpartisipasi dalam penggalangan dana, salah satunya anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Sefty Yuslinah. “Kita pun mendoakan masyarakat Pidie, Nanggroe Aceh Darusalam, agar diberi ketabahan dalam menghadapi musibah bencana gempa bumi, dan yang meninggal dunia didoakan syahid,” kata Sefty.
Sementara itu, aksi penggalangan dana yang dilakukan para jurnalis muda tersebut mampu mengumpulkan dana sebesar Rp. 4.880.400 yang akan disalurkan melalui dompet peduli bencana gempa Aceh. *