Panitia Minta Kebaktian Pendeta Stephen Tong Digelar Lagi

Reporter

Kamis, 8 Desember 2016 14:16 WIB

Perwakilan panitia menyanggupi pembatalan acara kebaktian Natal di Sabuga setelah di demo para pengunjuk rasa, di Bandung, 6 Desember 2016. Acara ini dianggap tidak berizin dan melanggar aturan oleh pihak pengunjuk rasa. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Bandung - Panitia berharap Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) Natal 2016 bisa digelar kembali dalam waktu dekat. Sebelumnya, sebagian acara kebaktian di Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) Bandung, Selasa, 6 Desember 2016, itu batal karena ditentang beberapa organisasi kemasyarakatan Islam di lokasi kegiatan.

Lewat keterangan tertulis dari Sekretariat Stephen Tong Evangelistic Ministries International, panitia mengharapkan KKR Natal Bandung diadakan kembali, Desember 2016, di Gedung Sabuga ITB, Bandung. “Untuk menunjukkan wajah Kota Bandung yang toleran dan menjunjung tinggi kebhinnekaan di Indonesia,” kata panitia.

Staf sekretariat yang dikonfirmasi, Timothius, mengakui keterangan tertulis itu. Panitia juga sangat menghargai permohonan maaf Wali Kota Bandung Ridwan Kamil atas insiden penolakan acara tersebut. Mereka sangat mengapresiasi niat Ridwan memfasilitasi KKR Natal Bandung 2016 yang direncanakan digelar kembali, khususnya kepada jemaat yang sempat hadir pada KKR Natal Bandung 2016, 6 Desember lalu, tapi dihalang-halangi masuk ke daerah Sabuga ITB untuk mengikuti KKR tersebut.

Salah satu tanggapan Ridwan adalah Pemerintah Kota Bandung bersama Panitia KKR akan mengupayakan waktu dan tempat pengganti, agar umat Kristiani bisa melaksanakan kegiatan ibadah Natal sebaik-baiknya.

Panitia sangat menyesalkan KKR Natal Bandung 2016 diganggu oleh segelintir orang yang mengatasnamakan ormas dan ketidaktegasan polisi menjaga kewibawaan pemerintah dan undang-undang. Akibatnya, terjadi pemblokiran jalan masuk ke kawasan Gedung Sabuga ITB.

Selain itu, pada sore harinya, menurut panitia, beberapa orang masuk ke dalam Gedung Sabuga ITB melakukan intimidasi dengan cara berteriak-teriak kepada Paduan Suara KKR Natal Bandung 2016, yang sebagian besar terdiri atas wanita yang sedang berlatih.

Kepolisian, walau hadir tersebar di seluruh daerah Gedung Sabuga ITB, kata panitia, sulit menjalankan tindakan pengamanan yang memadai. Dengan terjadinya peristiwa ini, dikhawatirkan bukan saja KKR Natal Bandung 2016 yang telah dirusak pihak yang tidak bertanggung jawab, melainkan nama Kota Bandung di mata internasional.

Demi menegakkan keadilan dan kebhinnekaan, panitia meminta hukum ditegakkan sesuai dengan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Pasal 175 dan 176. “Kami sebagai warga negara Indonesia sangat sedih melihat hal ini terjadi di NKRI yang kami kasihi,” kata Timothius.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

2 hari lalu

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

11 hari lalu

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

16 hari lalu

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.

Baca Selengkapnya

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

21 hari lalu

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.

Baca Selengkapnya

Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

26 hari lalu

Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

Bupati Nikson Nababan berhasil membangun kerukunan dan persatuan antarumat beragama. Menjadi percontohan toleransi.

Baca Selengkapnya

Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

43 hari lalu

Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

Isu tersebut dinggap penting diangkat di sidang Dewan HAM PBB untuk mengatasi segala bentuk intoleransi dan prasangka beragama di dunia.

Baca Selengkapnya

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

47 hari lalu

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

54 hari lalu

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

55 hari lalu

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?

Baca Selengkapnya

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

58 hari lalu

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?

Baca Selengkapnya