Anomali Angin Kencang Terus Mengancam, Karawang Juga Terkena  

Reporter

Editor

Erwin prima

Selasa, 6 Desember 2016 15:22 WIB

Sejumlah mobil yang teraprkir tertimpa pohon saat hujan deras disertai angin kencang di daerah Sudirman Jakarta. TEMPO/Ridian Eka Saputra

TEMPO.CO, Karawang – Anomali angin kencang yang terjadi di wilayah Jakarta dan sekitarnya juga menerjang hingga wilayah Karawang, Jawa Barat. Asip Suhendar, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Karawang, mengatakan gejala angin kencang sudah terjadi dalam tiga hari terakhir.

Menurut catatan BPBD, di tiga kecamatan sedikitnya ada 46 rumah yang mengalami rusak ringan serta dua rumah roboh. “Kita sudah mendapatkan laporannya itu berada di wilayah Kecamatan Pakisjaya, Batujaya, dan Telukjambe Barat,” ujar Asip, saat dihubungi Tempo, Selasa, 6 Desember 2016.

Menurut Asip, korban cuaca ekstrem yang terjadi di Karawang berasal dari masyarakat miskin. Sedangkan kebanyakan rumah yang rusak adalah rumah sederhana.

BPBD telah memberikan sejumlah bantuan logistik dan pengajuan bantuan dana untuk sejumlah rumah yang luluh-lantak akibat angin kencang tersebut. Asip juga menyarankan agar warga, dalam rangka meringankan pembangunan, mengajukan permohonan rumah tinggal layak huni kepada Dinas Cipta Karya.

”Coba untuk ajukan ke DCK (Dinas Cipta Karya) untuk mengajukan pembangunan dengan rutilahu (rumah tidak layak huni). Karena kita akui anggaran di BPBD begitu kecil,” ujar Asip.

”Bantuan logistik sudah kita berikan kepada mereka semua yang menjadi korban angin kencang. Sedangkan untuk rumah yang roboh, kita juga sudah berupaya untuk mengajukan bantuan dana untuk membantu sedikit pembangunannya,” ucapnya.

Asip mengimbau masyarakat Karawang agar mewaspadai cuaca ekstrem yang akan menerjang Karawang pada Desember sampai musim kemarau 2017. “Kemarin BMKG sudah mewanti-wanti untuk waspadai cuaca ekstrem,” pungkasnya.

Angin kencang yang terjadi akhir-akhir ini bisa membentuk awan kumulonimbus. Terdapat es di puncak awan berwarna hitam yang menjulang. Angin kencang terjadi ketika awan itu bergerak ke bawah menuju permukaan bumi.

HISYAM LUTHFIANA


Baca:
Eksklusif: Ini Bukti Sri Bintang Pamungkas Cs Diduga Makar
Presiden Jokowi Pakai Payung & Sendal Jepit Biru, Menyindir?
Terjawab, Misteri Hilangnya Istri Kim Jong-un Selama 8 Bulan



Berita terkait

Angin Puting Beliung Merusak Puluhan Rumah di 15 Desa Lombok Tengah

51 hari lalu

Angin Puting Beliung Merusak Puluhan Rumah di 15 Desa Lombok Tengah

Angin puting beliung menerjang 15 desa pada enam kecamatan di Kabupaten Lombok Tengah.

Baca Selengkapnya

BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem di Hampir Seluruh Wilayah Indonesia 10-14 Maret 2024, Hati-hati Angin Puting Beliung

53 hari lalu

BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem di Hampir Seluruh Wilayah Indonesia 10-14 Maret 2024, Hati-hati Angin Puting Beliung

BMKG prediksi cuaca ekstrem di beberapa wilayah Indonesia 10-14 Maret 2024. Cek cuaca ekstrem di daerah Anda, mewaspadai angin puting beliung.

Baca Selengkapnya

Ketahuan Memainkan Suara Caleg, Lima Anggota PPK di Karawang Diberhentikan oleh KPU

59 hari lalu

Ketahuan Memainkan Suara Caleg, Lima Anggota PPK di Karawang Diberhentikan oleh KPU

KPU Karawang menemukan bukti dan pengakuan terjadinya pemindahan perolehan suara dari satu caleg ke caleg lainnya.

Baca Selengkapnya

Pegadaian Salurkan Bantuan Untuk Warga Terdampak Puting Beliung

29 Februari 2024

Pegadaian Salurkan Bantuan Untuk Warga Terdampak Puting Beliung

Pegadaian menyalurkan bantuan untuk masyarakat terdampak bencana puting beliung yang melanda Kecamatan Jatinangor dan Cimanggung, Sumedang, pada Selasa 27 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: RPP Mangrove di Antara KKP dan KLHK

26 Februari 2024

Top 3 Tekno: RPP Mangrove di Antara KKP dan KLHK

Selain RPP Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Mangrove, soal gempa dan tornado Rancaekek juga mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Cuaca Ekstrem Picu Petir, BMKG: Tersebab Musim Pancaroba

25 Februari 2024

Cuaca Ekstrem Picu Petir, BMKG: Tersebab Musim Pancaroba

BMKG pancaroba picu pembentukan awan cumulonimbus. Awan yang berpotensi petir, angin kencang, puting beliung, bahkan terjadinya hujan es.

Baca Selengkapnya

Tips Melindungi Diri dari Angin Puting Beliung

25 Februari 2024

Tips Melindungi Diri dari Angin Puting Beliung

Angin puting beliung serasa tornado menerjang wilayah Sumedang dan Bandung. Angin tersebut memporakporandakan rumah dan berbahaya bagi manusia. Ini tips berlindung dari angin puting beliung.

Baca Selengkapnya

Inilah Perbedaan Tornado dengan Angin Puting Beliung

25 Februari 2024

Inilah Perbedaan Tornado dengan Angin Puting Beliung

Angin kencang yang terjadi di Kabupaten Bandung dan Sumedang pada Rabu, 21 Februari 2024, bukan kategori tornado, melainkan angin puting beliung.

Baca Selengkapnya

Puting Beliung Muncul di Dataran Tinggi Kertasari Bandung, BMKG: Jauh Lebih Langka

25 Februari 2024

Puting Beliung Muncul di Dataran Tinggi Kertasari Bandung, BMKG: Jauh Lebih Langka

Kejadian puting beliung di pegunungan jauh lebih langka dibandingkan di kawasan dataran terbuka.

Baca Selengkapnya

Inilah 6 Tanda akan Datangnya Angin Puting Beliung

24 Februari 2024

Inilah 6 Tanda akan Datangnya Angin Puting Beliung

Angin puting beliung tidak bisa diprediksi kapan terjadi. Melainkan hanya bisa diprediksi 30 menit hingga 1 jam sebelum kejadian.

Baca Selengkapnya