Komisi III DPR Rapat Kerja dengan Kepolisian, Bahas Apa Saja

Reporter

Senin, 5 Desember 2016 23:00 WIB

Sejumlah pasukan dari TNI-Polri mengikuti apel pengamanan jelang aksi zikir dan doa bersama pada 2 Desember besok, Jakarta, 1 Desember 2016. Sebanyak 3.500 pasukan TNI-Polri mengikuti apel gelar pasukan di Monas untuk mengamankan aksi super damai 212. TEMPO/Frannoto

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi III atau Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat menggelar rapat kerja dengan Kepolisian RI, Senin, 5 Desember 2016.


Sebanyak 27 dari 51 anggota Komisi III menghadiri rapat yang dipimpin Wakil Ketua Komisi III Benny K. Harman. Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian hadir dalam rapat kerja tersebut. Dia didampingi sejumlah petinggi Mabes Polri.


Menurut Ketua Komisi Hukum Bambang Soesatyo, rapat kerja membahas beberapa masalah yang berkaitan dengan pengerahan massa pada Aksi Bela Islam, Jumat, 4 November dan Jumat 2 Desember.


"Yang paling fokus adalah cara-cara Polri yang terkesan represif yang mengundang reaksi publik, terutama penangkapan aktivis sebelum salat Jumat," kata Soesatyo di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 5 Desember 2016.


Soesatyo mengatakan, cara kepolisian menangkap beberapa orang yang terindikasi makar, bersifat represif. Ia menilai cara seperti itu seharusnya dihindari. "Masih banyak cara elegan yang tidak melanggar kesepakatan demokrasi yang saat ini menjadi pilhan kita," ujar dia.


Advertising
Advertising

Juru bicara Markas Besar Polri Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar mengatakan, rapat kerja ini adalah rapat kerja rutin Komisi III dengan kepolisian. Dalam rapat ini, kata Boy, akan diberikan penjelasan terkait tugas kepolisian.


Ihwal penanganan terhadap mereka yang diduga melakukan makar, Boy menilai hal itu adalah murni penegakan hukum. Tujuannya, menjaga agar kemurnian niat, menjaga tujuan aksi untuk beribadah tercapai dan menghindari pemanfaatan massa untuk tujuan lain. "Ini harus kita jaga dari pengaruh upaya pemanfaatan massa untuk tujuan lain di luar ibadah," ucapnya.


Agenda lain yang bakal dibahas dalam rapat kerja itu adalah persiapan kepolisian menjelang Pemilihan Kepala Daerah 2017. Kasus dugaan penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama juga akan dibicarakan.


ARKHELAUS W


Berita terkait

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

14 jam lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

1 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

2 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

2 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

2 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

3 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

4 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

4 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

7 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

7 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya