Pemantau Pendidikan: USBN Harus Jauh dari Praktek Korupsi  

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Minggu, 4 Desember 2016 18:36 WIB

Ilustrasi Ujian Nasional SD. ANTARA/Dhoni Setiawan

TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) Abdullah Ubaid Matraji mengatakan sependapat dengan perubahan ujian nasional (UN) menjadi ujian sekolah berbasis nasional (USBN). Namun ia menilai USBN tidak boleh dijadikan tujuan akhir pendidikan.

“USBN adalah bagian dari proses pembelajaran, bukan hasil akhir, apalagi menentukan kelulusan sebagaimana UN,” ujar Ubaid dalam keterangan tertulisnya, Ahad, 4 Desember 2016.

Ubaid menekankan agar USBN mampu menjadi pemacu perluasan akses menuju program wajib belajar 12 tahun. Alasannya, apabila siswa tidak mencapai wajib belajar 12 tahun akan terhalang untuk mencapai pendidikan di tingkat lanjut. Serta menjadi persoalan tersendiri dari program 12 tahun wajib belajar sesuai Nawacita tersebut.

Ubaid mendesak USBN mengacu pada Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. Ia mengatakan dalam peraturan itu tertulis bahwa evaluasi hasil belajar dilakukan oleh pendidik. Ia memaknai kedaulatan evaluasi adalah di tangan guru di sekolah.

Namun, merujuk pada peraturan tersebut guru tidak boleh memberikan penilaian yang asal. “Apabila guru asal meluluskan, guru yang dibenahi,” ujar dia. Sehingga USBN tidak boleh terpisah dari ujian nonteori seperti praktek, bakat, dan karakter siswa. Artinya semua komponen harus dievaluasi.

Ubaid mengimbau agar USBN jauh dari praktek kecurangan dan korupsi. Mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi. Namun tetap harus melibatkan partisipasi dari pihak-pihak yang independen.

Nasib UN kini di tangan presiden lantaran belum ada instruksi presiden yang keluar. Ubaid mendorong selama masa moratorium maka Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan harus memperbaiki beberapa komponen standard pendidikan nasional. Di antaranya isi, proses, kompetensi kelulusan, tenaga pendidikan dan kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan.

DANANG FIRMANTO

UN

Berita terkait

Mengenal ANBK, Apa Bedanya dengan Ujian Nasional?

24 Agustus 2022

Mengenal ANBK, Apa Bedanya dengan Ujian Nasional?

Kemendikbudristek menginisiasi Asesmen Nasional Berbasis Komputer atau ANBK untuk SD, SMP, dan SMA sederajat sebagai pengganti Ujian Nasional (UN).

Baca Selengkapnya

KPAI Usulkan Soal UN untuk Sekolah Darurat Dibedakan

9 Januari 2019

KPAI Usulkan Soal UN untuk Sekolah Darurat Dibedakan

KPAI juga meminta kebijakan pembedaan soal UN diberlakukan untuk para siswa yang pindah sekolah akibat bencana di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Hasil Analisis UN Diharapkan Bisa Mendongkrak Mutu Pendidikan

18 April 2018

Hasil Analisis UN Diharapkan Bisa Mendongkrak Mutu Pendidikan

Hasil telaah akan digunakan untuk mendiagnosa topik-topik yang harus diperbaiki di setiap sekolah untuk setiap mata pelajaran.

Baca Selengkapnya

Mendikbud Tanggapi Soal UN Matematika yang Dianggap Sulit

18 April 2018

Mendikbud Tanggapi Soal UN Matematika yang Dianggap Sulit

Soal UN SMA mata pelajaran matematika membuat gaduh para siswa karena dinilai terlalu sulit dan tak pernah diajarkan.

Baca Selengkapnya

Soal HOTS yang Bikin Gaduh Peserta UN SMA

14 April 2018

Soal HOTS yang Bikin Gaduh Peserta UN SMA

Peserta Ujian Nasional atau UN tingkat SMA mengeluhkan soal yang tak sama dengan kisi-kisi. Soal UN yang dikeluhkan kebanyakan adalah matematika.

Baca Selengkapnya

UN SMP 2018, Kementerian Pendidikan: Soal Berbentuk Esai

15 Juni 2017

UN SMP 2018, Kementerian Pendidikan: Soal Berbentuk Esai

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyatakan soal ujian nasional (UN) tingkat sekolah menengah pertama pada 2018 tidak lagi berbentuk pilihan ganda, melainkan esai.

Baca Selengkapnya

USBN SD, Menteri Pendidikan: Ujian Itu Penting, tapi Utamakan Kejujuran

16 Mei 2017

USBN SD, Menteri Pendidikan: Ujian Itu Penting, tapi Utamakan Kejujuran

Menteri Muhadjir meminta guru terus menanamkan semangat integritas kepada anak-anak sebagai penerus bangsa untuk memperkuat rasa nasionalisme.

Baca Selengkapnya

UNBK SMP, Ombudsman Temukan 16 Indikasi Kesalahan

5 Mei 2017

UNBK SMP, Ombudsman Temukan 16 Indikasi Kesalahan

Ombudsman Bidang Penyelesaian Laporan Ahmad Suaedy menerima laporan sejumlah maladministrasi selama UNBK.

Baca Selengkapnya

Konvoi Hasil UN SMA di Klaten Brutal, Polisi Dalami Dugaan Klitih  

2 Mei 2017

Konvoi Hasil UN SMA di Klaten Brutal, Polisi Dalami Dugaan Klitih  

Kepolisian Resor Klaten mendalami dugaan adanya keterlibatan kelompok klitih dalam konvoi pelajar yang melakukan aksi brutal di sejumlah wilayah, hari ini.

Baca Selengkapnya

Depok Klaim Kota Pertama UNBK 100 Persen di Jawa Barat

2 Mei 2017

Depok Klaim Kota Pertama UNBK 100 Persen di Jawa Barat

Akibat keterbatasan ruangan, beberapa SMP menumpang di sekolah lain.

Baca Selengkapnya