BNPB: Waspadai Banjir Susulan Bengawan Solo  

Reporter

Editor

Grace gandhi

Minggu, 4 Desember 2016 09:33 WIB

REUTERS/Romeo Ranoco

TEMPO.CO, Bojonegoro - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat tetap waspada untuk mengantisipasi banjir susulan Bengawan Solo yang berpotensi masih terjadi di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Bengawan Solo di daerah hilir, Jawa Timur.

"Masyarakat diimbau untuk selalu waspada mengantisipasi banjir susulan mengingat potensi hujan masih akan terus meningkat," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho, dalam pesan tertulis, Minggu, 4 Desember 2016.

Saat ini, Sutopo menambahkan, BNPB dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus melakukan koordinasi untuk penanganan darurat bersama unsur lainnya dalam menghadapi banjir luapan Bengawan Solo di daerah hilir Jawa Timur.

"Kami minta orang tua hendaknya selalu mengawasi anak-anaknya untuk tidak bermain di sekitar lokasi banjir agar tidak timbul korban jiwa," tuturnya.

Banjir luapan Bengawan Solo di hilir Jawa Timur menimbulkan korban jiwa, yaitu Bagus Aji, 17 tahun, warga Desa Kedungsoko, Kecamatan Plumpang, Tuban.

Bagus ditemukan tewas tenggelam di Bengawan Solo di daerah setempat, Sabtu, 3 Desember 2016, pukul 12.00 WIB.

Banjir di Tuban telah merendam 34 desa di Kecamatan Widang, Parengan, Soko, Rengel, dan Plumpang. Banjir merendam 5.672 rumah (18.425 jiwa).

Tidak hanya itu, banjir merendam jalan kabupaten dan desa sepanjang 67.565 meter, 28 unit sekolah, 8 masjid, 20 musala, 2.262 hektare sawah, 322 hektare tegalan, dan 25 hektare tambak.

Di Bojonegoro, banjir luapan Bengawan Solo menelan satu korban jiwa warga Desa Lengkong, Kecamatan Balen, Ahmad Nur Royyan, 11 tahun, yang tenggelam ketika bermain di genangan banjir, Minggu, 27 November 2016.

Banjir di daerah setempat melanda 86 desa di sembilan kecamatan, antara lain Kecamatan Kalitidu, Malo, Dander, Trucuk, Kota, Kapas, Balen, Kanor, dan Sumberrejo.

Pantauan Antara, para pengungsi korban banjir luapan Bengawan Solo di sejumlah lokasi tercatat 1.101 jiwa, sejak sehari lalu sudah kembali ke rumahnya karena banjir sudah surut.

Dari 7.145 rumah di daerah setempat yang terendam banjir, di antaranya sembilan rumah rusak berat dan dua rumah rusak ringan.

Banjir juga merendam 4.383 hektare sawah, 686 ekor ternak, 24 unit sekolah, 7 masjid, 24 musala, dengan perkiraan kerugian mencapai Rp 35 miliar.

"Kami tetap waspada sebab karakter Bengawan Solo selalu fluktuatif selama musim hujan," kata Kepala BPBD Bojonegoro Andik Sudjarwo.

Data di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro menyebutkan ketinggian air Bengawan Solo pada papan duga di Bojonegoro terus menurun mencapai 13,25 meter (siaga hijau), Minggu, 4 Desember, pukul 06.00 WIB.

Secara bersamaan, menurut petugas posko UPT Bengawan Solo, Jayadi, di daerah hilirnya juga turun, tapi masih masuk siaga merah. Ketinggian air Bengawan Solo di Babat, Laren, Karanggeneng, dan Kuro, Lamongan, masing-masing 8,57 meter, 6,13 meter, 4,73 meter, dan 2,62 meter.

ANTARA


Berita terkait

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

5 jam lalu

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

Banjir karena rob merendam sejumlah titik di pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah, sepanjang tiga hari terakhir.

Baca Selengkapnya

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

22 jam lalu

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

5 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

6 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

6 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

7 hari lalu

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

7 hari lalu

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

8 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

8 hari lalu

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

Sebelumnya banjir merendam lima daerah di Kabupaten Musi Rawas Utara sejak 16 April lalu.

Baca Selengkapnya

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

9 hari lalu

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.

Baca Selengkapnya