KPK: Suami Wali Kota Cimahi Jualan Pengaruh di Proyek APBD  

Reporter

Editor

Budi Riza

Sabtu, 3 Desember 2016 00:21 WIB

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Basaria Panjaitan saat berkunjung di kantor Redaksi Tempo, Jakarta, 18 Februari 2016. TEMPO/Bintari Rahmanita

TEMPO.CO, Jakarta – Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Basaria Panjaitan mengatakan salah seorang tersangka kasus suap Wali Kota Cimahi memperdagangkan pengaruhnya.

Dia adalah suami Wali Kota Cimahi Atty Suharti yang bernama M. Itoc Tochija. Dia diduga memperdagangkan pengaruhnya dalam beberapa pengadaan proyek di Cimahi. Atty sendiri merupakan Wali Kota Cimahi saat ini.

Seperti diketahui, Itoc adalah Wali Kota Cimahi dalam dua periode sebelum Atty Suharti, Wali Kota Cimahi saat ini. “Dalam pelaksanaannya, selalu MIT (Itoc) yang melakukan dan istrinya hanya menandatangani. Istrinya hanya ikut, yang mengendalikan suaminya,” ujar Basaria di gedung KPK, Jakarta, Jumat, 2 Desember 2016.

Komisi Pemberantasan Korupsi menangkap empat tersangka kasus suap Wali Kota Cimahi pada Kamis, 1 Desember 2016. Keempat orang itu adalah Wali Kota Cimahi nonaktif Atty Suharti; suami Atty, M. Itoc Tochija; serta pihak swasta yang memberi suap, Triswara Dhani Brata dan Hendriza Soleh Gunadi.

Menurut Basaria, Atty dan Itoc dijanjikan uang sebesar Rp 6 miliar oleh Triswara dan Hendriza untuk meloloskan proyek pembangunan Pasar Atas Baru Cimahi tahap II pada 2017. Nilai total proyek itu mencapai sekitar Rp 57 miliar.

Dalam operasi penangkapan ini, penyidik KPK menyita buku tabungan yang berisi transaksi penarikan Rp 500 juta.

Menurut Basaria, kedua pemberi suap tersebut pernah mendapatkan proyek di tempat yang sama di Cimahi. Menurut pantauan penyidik KPK, terdapat beberapa transaksi transfer dalam barang bukti buku tabungan yang diterima oleh Atty dan Itoc. “Ada yang ke anaknya juga, ditransfer,” tutur Basaria.

Saat ini, menurut Basaria, KPK masih terus mendalami keterlibatan pelaku lain dalam kasus tersebut. Dia menduga ada beberapa perantara yang menghubungkan Atty dan Itoc dengan Triswara dan Hendriza dalam sejumlah proyek.

”Yang menjadi perantara masih dalam pengejaran. Ada kemungkinan banyak perantara,” ujarnya.

ANGELINA ANJAR SAWITRI



Berita terkait

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

1 jam lalu

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

Gugatan praperadilan Bupati Sidoarjo itu akan dilaksanakan di ruang sidang 3 Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pukul 09.00.

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

6 jam lalu

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

15 jam lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

KPK Belum Putuskan Berapa Lama Penghentian Aktivitas di Dua Rutan Miliknya

15 jam lalu

KPK Belum Putuskan Berapa Lama Penghentian Aktivitas di Dua Rutan Miliknya

Dua rutan KPK, Rutan Pomdam Jaya Guntur dan Rutan Puspomal, dihentikan aktivitasnya buntut 66 pegawai dipecat karena pungli

Baca Selengkapnya

Konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho, KPK Klaim Tak Pengaruhi Penindakan Korupsi

17 jam lalu

Konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho, KPK Klaim Tak Pengaruhi Penindakan Korupsi

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak mengatakan penyidikan dan penyelidikan kasus korupsi tetap berjalan di tengah konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho

Baca Selengkapnya

KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri dalam Penanganan Perkara Eddy Hiariej

18 jam lalu

KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri dalam Penanganan Perkara Eddy Hiariej

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak menegaskan tidak ada intervensi dari Mabes Polri dalam kasus eks Wamenkumham Eddy Hiariej

Baca Selengkapnya

Periksa 15 ASN Pemkab Sidoarjo, KPK Dalami Keterlibatan Gus Muhdlor di Korupsi BPPD

20 jam lalu

Periksa 15 ASN Pemkab Sidoarjo, KPK Dalami Keterlibatan Gus Muhdlor di Korupsi BPPD

KPK memeriksa 15 ASN untuk mendalami keterlibatan Bupati Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor dalam dugaan korupsi di BPPD Kabupaten Sidoarjo

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri

1 hari lalu

Belum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak membantah ada tekanan dari Mabes Polri sehingga belum menerbitkan sprindik baru untuk Eddy Hiariej.

Baca Selengkapnya

KPK Sempurnakan Administrasi Sebelum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej

1 hari lalu

KPK Sempurnakan Administrasi Sebelum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej

KPK akan menyempurnakan proses administrasi sebelum menerbitkan sprindik baru untuk eks Wamenkumham Eddy Hiariej.

Baca Selengkapnya

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

1 hari lalu

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

Deputi Bidang Koordinasi dan Supervisi KPK memprioritaskan lima program unggulan untuk mencegah korupsi di daerah.

Baca Selengkapnya