Sri Bintang Pamungkas Sering ke Tempat Ini, Bahas Apa?  

Reporter

Editor

Sugiharto

Jumat, 2 Desember 2016 19:30 WIB

Istri Sri Bintang Pamungkas, Erna Lia Bintang Pamungkas mendatangi Mako Brimob untuk mendampingi suaminya yang ditangkap dengan tuduhan akan berbuat makar, Jumat, 2 Desember 2016. TEMPO/Imam Hamdi

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Pengelola Rumah Kedaulatan Rakyat Isti Nugroho mengatakan, Sri Bintang Pamungkas secara rutin mendatangi Pusat Dokumentasi Politik yang terletak di Jalan Guntur nomor 49, Setia Budi, Jakarta Selatan. Sri Bintang adalah salah satu dari sepuluh orang yang ditangkap Kepolisian Daerah Metro Jaya hari ini terkait dengan dugaan makar.

"Mas Bintang memang sering ke sini, sudah sembilan tahun. Memang markasnya di sini," kata Isti pada saat dijumpai Tempo, Jumat, 2 Desember 2016.

Menurut Isti, rumah yang sudah lama dia tinggali itu memang sering dijadikan tempat diskusi soal kondisi Indonesia terkini. Namun, dia menolak ada upaya penggulingan pemerintah dalam setiap kegiatan di sana. Kedatangan Sri Bintang juga bukan untuk membicarakan agenda makar.

Selain Sri Bintang, aktivis lain yang sering datang ke Pusat Dokumentasi Politik adalah Adityawarman, yang juga dicokok polisi. Namun, kata Isti, Adityawarman baru-baru ini saja datang ke setiap diskusi yang diadakan Rumah Kedaulatan Rakyat, terutama sejak memanasnya isu Gubernur DKI Nonaktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. "Mereka terakhir kali datang ke sini pada Rabu lalu. Biasanya kami diskusi setiap Senin dan Kamis," ujar Isti.

Baca: Prabowo Ungkap Obrolan dengan Aktivis yang Dituduh Makar

Adapun sejumlah orang yang juga ditangkap seperti Ahmad Dhani, Ratna Sarumpaet, Rachmawati Soekarnoputri, Kivlan Zein, dan beberapa tokoh lainnya tidak pernah hadir dalam diskusi di Pusat Dokumentasi Politik. "Kami tidak kenal mereka. Kami tidak tahu siapa mereka," tutur Isti.

Penangkapan terhadap sejumlah aktivis, Isti berpendapat, merupakan inisiatif Kepolisian karena ada dugaan makar. Sedangkan kegiatan diskusi rutin yang dihadiri Sri Bintang di Pusat Dokumentasi Politik hanya mengkritisi sejumlah kebijakan pemerintah. Itu sebabnya, Isti pun yakin kepolisian segera membebaskan aktivis yang ditangkap.

Baca: Pidato Jokowi Direspons Massa dengan Teriakan Tangkap Ahok

"Enggak benar itu dugaan makar karena mereka ini berjuang dengan kata-kata, secara terhormat," ucap Isti. "Demokrasi itu kan bebas. Setiap orang bebas mengutarakan pendapat. Itu yang mereka lakukan."

Isti mengakui belakangan diskusi yang hangat diikuti Sri Bintang memang berkaitan dengan Aksi Bela Islam jilid III pada hari ini, 2 Desember 2016. Pembahasan soal kebijakan Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sudah sering digelar, bahkan jauh sebelum dugaan muncul penistaan agama yang menjerat Ahok. "Membahas situasi politik nasional, kepemimpinan, dan keadilan yang berkaitan dengan perkara Ahok," kata Isti.

LARISSA HUDA


Berita terkait

Andri Gustami Divonis Mati, Selain Kejahatan Narkoba 9 Jenis Pidana Ini Bisa Dikenai Hukuman Mati

52 hari lalu

Andri Gustami Divonis Mati, Selain Kejahatan Narkoba 9 Jenis Pidana Ini Bisa Dikenai Hukuman Mati

AKP Andri Gustami divonis hukuman mati karena turut lakukan peredaran narkoba. Selain kejahatan narkoba, 9 jenis pidana yang bisa diancam hukuman mati

Baca Selengkapnya

Zelensky Geram Korupsi Kembali Guncang Ukraina yang Dilanda Perang

26 Juli 2023

Zelensky Geram Korupsi Kembali Guncang Ukraina yang Dilanda Perang

Presiden Volodymyr Zelensky tidak akan mentolerir korupsi atau pengkhianatan dalam urusan negara.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak Pembebasan Jubir KNPB Victor Yeimo

8 Mei 2023

Amnesty Desak Pembebasan Jubir KNPB Victor Yeimo

Victor Yeimo dijatuhi hukuman 8 bulan kurungan penjara pada Jum'at 5 Mei 2023. Ia dihukum karena keterlibatannya dalam demo antirasisme di Papua

Baca Selengkapnya

RKUHP Disahkan di Tingkat I, Wamenkumham: Tidak Mungkin Puaskan Semua Pihak

24 November 2022

RKUHP Disahkan di Tingkat I, Wamenkumham: Tidak Mungkin Puaskan Semua Pihak

Komisi Hukum DPR bersama pemerintah melalui Kementerian Hukum dan HAM menyepakati RKUHP di pembahasan tingkat I.

Baca Selengkapnya

Mabes Polri: Pimpinan Khilafatul Muslimin Ditangkap di Lampung

7 Juni 2022

Mabes Polri: Pimpinan Khilafatul Muslimin Ditangkap di Lampung

Pimpinan Khilafatul Muslimin Abdul Qodir Baraja ditangkap di Lampung oleh tim Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya

3 Pimpinan Khilafatul Muslimin Jadi Tersangka Dugaan Makar

7 Juni 2022

3 Pimpinan Khilafatul Muslimin Jadi Tersangka Dugaan Makar

Polda Jawa Tengah menjerat tiga pimpinan kelompok Khilafatul Muslimin yang bertanggung jawab atas pembagian pamflet pendirian khilafah.

Baca Selengkapnya

Sultan Hamid II Perancang Lambang Negara Indonesia, Siapa Dia?

3 Juni 2022

Sultan Hamid II Perancang Lambang Negara Indonesia, Siapa Dia?

Sultan Hamid II perancang lambang negara Indonesia. Pada akhir kisah hidupnya, ia pernah dituduh makar dan dianggap bersekongkol dengan Westerling.

Baca Selengkapnya

Dilaporkan karena Kasus Makar, LBH Bali Anggap Bentuk Kriminalisasi

5 Agustus 2021

Dilaporkan karena Kasus Makar, LBH Bali Anggap Bentuk Kriminalisasi

Dituding makar, Direktris Lembaga Bantuan Hukum Bali Ni Kadek Vany Primaliraning menganggap pelapornya tak paham tugas advokat.

Baca Selengkapnya

Direktur LBH Bali dan 4 Mahasiswa Papua Dituduh Makar, Amnesty: Tak Berdasar

4 Agustus 2021

Direktur LBH Bali dan 4 Mahasiswa Papua Dituduh Makar, Amnesty: Tak Berdasar

Amnesty International Indonesia mengkritik pelaporan terhadap Direktur LBH Bali, Ni Kadek Vany Primaliraning dan empat mahasiswa Papua ke polisi

Baca Selengkapnya

Rachmawati Soekarnoputri: Pernah Dituduh Makar Sampai Sebut MPR Macan Ompong

3 Juli 2021

Rachmawati Soekarnoputri: Pernah Dituduh Makar Sampai Sebut MPR Macan Ompong

Rachmawati Soekarnoputri pernah dituduh akan melakukan makar karena ingin mengembalikan UUD 1945 ke naskah asli,

Baca Selengkapnya