Pelawak Kirun Mendadak Serius di Panggung, Rupanya...

Reporter

Rabu, 30 November 2016 21:12 WIB

Pelawak Kirun saat berorasi kebangsaan dalam kegiatan Nusantara Bersatu yang digelar di Alun - Alun Mejayan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, 30 November 2016. TEMPO/Nofika Dian Nugroho

TEMPO.CO, Madiun – Pelawak Kirun tak biasanya menjadi serius di atas panggung. Padahal biasanya ia membuat orang-orang yang berada di sekitarnya tertawa akibat leluconnya.

Rupanya, hal ini terjadi karena Kirun didapuk menjadi salah satu orator dalam acara Nusantara Bersatu yang digelar di Alun-alun Mejayan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Rabu, 30 November 2016. Dengan bersemangat, Kirun berorasi. “Nusantara tidak ada apa-apa, tetap bersatu. Kalau ada sekelompok yang begitu (ingin memecah kesatuan), maka waspadalah,” katanya saat berorasi dalam acara tersebut.

Kewaspadaan, kata Kirun, harus dilakukan seluruh elemen bangsa. Deteksi perlu terus dijalankan untuk menghindari ajakan negatif yang membahayakan kesatuan bangsa. “Indonesia tidak akan hancur karena TNI, Polri bersama rakyat tetap bersatu untuk Indonesia,” ujarnya.

Kirun menuturkan, perbedaan yang ada justru menjadi penguat persatuan bangsa. Hal itu sesuai dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. “Yang (hidungnya) mancung tetap Indonesia, yang pesek juga Indonesia,” ujar pelawak asli Kabupaten Madiun ini.

Baca juga:
Kisah Menteri Sri Mulyani dan ‘Tamu Istimewa’-nya
Ahok Sekarang Kalem, Ini Tanggapan Sandiaga Uno

Dalam kegiatan yang dihadiri ratusan pelajar, organisasi kemasyarakatan, dan TNI tersebut, Kirun juga melantunkan sejumlah lagu kebangsaan, di antaranya Garuda Pancasila, Bagimu Negeri, dan Dari Sabang sampai Merauke.

Selain Kirun, sejumlah unsur pemimpin daerah Kota Madiun, Kabupaten Madiun, dan tokoh agama juga berorasi kebangsaan. Bupati Madiun Muhtarom menegaskan bahwa kegiatan bertajuk “Nusantara Bersatu Indonesiaku Indonesiamu Indonesia Kita Bersama Bhinneka Tunggal Ika” ini merupakan bentuk kepekaan warga terhadap kesatuan negara.

“Bukan semata-mata karena hiruk-pikuk yang terjadi di Jakarta,” tuturnya.

Muhtarom menegaskan, dugaan penistaan agama yang terjadi di Jakarta sudah ditangani aparat penegak hukum. Karena itu, warga di Madiun diharapkan tidak terjebak dalam kondisi tersebut dan ikut unjuk rasa super-damai pada 2 November 2016.

”Kita tidak boleh terprovokasi karena ada orang yang punya kepentingan-kepentingan yang bermain di sana,” kata Muhtarom.

NOFIKA DIAN NUGROHO



Berita terkait

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

5 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

6 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

6 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

12 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

13 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

13 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

13 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

13 hari lalu

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK

Baca Selengkapnya

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

42 hari lalu

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

Begini suasana di kawasan Gedung KPU RI sehari setelah penetapan hasil Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Profil Din Syamsuddin Pengerak Demonstrasi Kecurangan Pemilu 2024

42 hari lalu

Profil Din Syamsuddin Pengerak Demonstrasi Kecurangan Pemilu 2024

Din Syamsuddin menjadi salah satu tokoh penggerak aksi unjuk rasa menolak pemilu curang

Baca Selengkapnya