Setya Novanto Resmi Jadi Ketua DPR Lagi

Reporter

Rabu, 30 November 2016 17:52 WIB

Anggota DPR RI dari Fraksi Golkar Setya Novanto mengucapkan sumpah jabatan saat dilantik menjadi Ketua DPR sisa masa jabatan tahun 2014-2019 pada Rapat Paripurna di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, 30 November 2016. Sebelumnya, Setya Novanto mengundurkan diri dari jabatan Ketua DPR, pada Desember 2015, terkait mengundurkan diri dari jabatan Ketua DPR, Desember 2015. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta – Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar Setya Novanto resmi kembali menjabat Ketua Dewan Perwakilan Rakyat. Seluruh fraksi di DPR menyatakan setuju dengan keputusan Golkar mencopot Ade Komarudin dalam Rapat Paripurna pada Rabu siang, 30 November 2016.

Wakil Ketua DPR Fadli Zon, yang memimpin rapat, mengatakan pimpinan Dewan telah menerima surat dari DPP dan Fraksi Partai Golkar perihal pergantian ini pekan lalu. Menurut dia, Undang-Undang tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD mengatur pergantian Ketua DPR harus mendapat persetujuan dari seluruh fraksi di DPR. “Apakah pergantian Ketua DPR dapat disetujui?” tanya Fadli kepada para peserta rapat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 30 November 2016.

“Setuju,” jawab para anggota DPR yang hadir.

Sebelum itu, setiap fraksi memberikan tanggapan atas penggantian Ade dengan Setya. “Pergantian Ketua DPR yang diusulkan DPP Partai Golkar sepenuhnya kami serahkan kepada lingkup internal Golkar,” kata politikus PDI Perjuangan, Ario Bimo.

“Mudah-mudahan ini pergantian yang terakhir,” ujar juru bicara Partai Gerindra, Supratman Andi Agtas.

Partai Demokrat sempat mempertanyakan alasan Golkar. “Banyak konstituen kami yang bertanya,” ujar Benny Kabur Harman. Dia menilai pergantian Ketua DPR ini terkesan terburu-buru. “Apa ada hal yang mendesak?”

Toh pergantian Ketua DPR tetap disetujui. Perwakilan Fraksi Partai Amanat Nasional, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Persatuan Pembangunan, Partai NasDem, dan Partai Hanura menyatakan dukungan mereka. Palu sidang pun diketukkan. Setya segera diambil sumpahnya oleh pelaksana harian Ketua Mahkamah Agung.

Adapun Ade Komarudin tidak hadir dalam rapat kali ini dengan alasan sedang berobat di luar negeri. Sedangkan Setya datang didampingi Ketua Harian Partai Golkar Nurdin Halid.

AHMAD FAIZ



Berita terkait

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

9 jam lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Anggota Dewan Minta Pemerintah Pertimbangkan Kenaikan Tarif KRL

19 jam lalu

Anggota Dewan Minta Pemerintah Pertimbangkan Kenaikan Tarif KRL

Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama mengatakan kenaikan tarif tidak boleh membebani mayoritas penumpang KRL

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

2 hari lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

2 hari lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

2 hari lalu

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

KPU sebelumnya tidak menghadiri undangan rapat Komisi II DPR karena bertepatan dengan masa agenda sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

3 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

3 hari lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

4 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

5 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

5 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya