BNPB Tanam Pendeteksi Tanah Longsor di Kulon Progo

Reporter

Selasa, 29 November 2016 09:05 WIB

Ilustrasi tanah longsor. thepoliticalcarnival.net

TEMPO.CO, YOGYAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyiapkan setidaknya empat alat pendeteksi dini atau early warning system (EWS) bencana tanah longsor di sejumlah wilayah rawan di Kabupaten Kulon Progo.

“Kami sudah merekomendasikan sejumlah wilayah rawan untuk ditanam EWS bantuan dari pusat ini,” kata Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulon Progo Hepy Eko Nugroho pada Senin, 28 November 2016.

Hepy menuturkan, EWS dari pusat ini memiliki teknologi lebih modern dibanding 67 unit EWS analog yang selama ini sudah ditanamkan pemerintah Kulon Progo di titik-titik rawan tanah longsor yang tersebar di tujuh kecamatan. EWS bantuan BNPB tersebut mengadopsi sistem transmisi data berbasis Internet sehingga pengawasan aktivitas tanah longsor juga bisa dilakukan dari jarak jauh melalui kendali kantor BPBD serta BNPB.

“Dengan sistem lebih canggih ini, tidak hanya warga di daerah rawan yang mengetahui gejala tanah longsor, tapi juga petugas bisa langsung tahu dan bergerak untuk pengamanan,” ujar Hepy.

Keempat alat EWS bantuan pusat itu akan ditanam di Dusun Kalinongko dan Sendangmulyo, Desa Purwoharjo, Kecamatan Samigaluh; dan kawasan Sendang Sono, Desa Banjaroya, Kecamatan Kalibawang. Masing-masing desa diberi dua alat dengan pertimbangan potensi tanah longsor bisa berdampak terhadap lebih banyak orang atau kampung.

BPBD mencatat pada akhir November ini tanah longsor terus saja terjadi di sejumlah wilayah Kulon Progo. Kejadian terakhir dengan titik banjir dan tanah longsor berskala kecil cukup banyak terjadi akhir pekan lalu. Setidaknya ada 35 titik bencana alam meliputi tanah longsor dan banjir yang terjadi di Desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, 16 titik; Desa Sidomulyo, Kecamatan Pengasih, 5 titik; serta Desa Purwosari, Hargorejo, dan Hargowilis masing-masing 2 titik tanah longsor.

Kepala BPBD DIY Krido Suprayitno menyatakan BPBD DIY akan mem-backup sejumlah proses perbaikan akibat kerusakan melalui anggaran yang diajukan kepada BNPB senilai Rp 6 miliar tahun ini. “Kami menyiapkan anggaran untuk perbaikan sarana yang rusak dengan APBD daerah dan bantuan pusat,” ujarnya.

BPBD mencatat, di DIY setidaknya ada 438 desa, 301 desa di antaranya termasuk rawan bencana. Di Gunungkidul yang rawan bencana ada 133 desa, di Kulon Progo ada 41 desa, Bantul 32 desa, dan Kabupaten Sleman ada 7 desa.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

1 hari lalu

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

Kabupaten Luwu turut dilanda banjir dan longsor akibat hujan sejak Jumat dinihari, 3 Mei 2024. BNPB melaporkan 14 warga lokal meninggal dunia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

3 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

8 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Curah Hujan Tinggi Penyebab Longsor di Garut, 3 Orang Tertimbun Ditemukan Meninggal

8 hari lalu

Curah Hujan Tinggi Penyebab Longsor di Garut, 3 Orang Tertimbun Ditemukan Meninggal

Selain korban jiwa, beberapa bangunan dan satu unit fasilitas beribah rusak berat akibat bencana longsor.

Baca Selengkapnya

Hujan Deras Sejak Kamis Sore, Tiga Warga Kabupaten Garut Tertimbun Longsor

9 hari lalu

Hujan Deras Sejak Kamis Sore, Tiga Warga Kabupaten Garut Tertimbun Longsor

Curah hujan tinggi mengguyur wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat, sejak Kamis sore. Tiga warga tertimbun longsor di dalam rumahnya.

Baca Selengkapnya

Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

15 hari lalu

Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

Bencana banjir dan longsor yang dipicu intensitas hujan yang tinggi di wilayah Gunung Semeru menimbulkan korban jiwa dan merusak sejumlah fasilitas

Baca Selengkapnya

Update Info Terbaru Bencana Tanah Longsor di Tana Toraja

19 hari lalu

Update Info Terbaru Bencana Tanah Longsor di Tana Toraja

Proses pencarian dihentikan sementara usai BNPB menemukan 2 korban terakhir dalam bencana tanah longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Longsor di Tana Toraja, Tim Gabungan BNPB Temukan 20 Korban Meninggal

19 hari lalu

Longsor di Tana Toraja, Tim Gabungan BNPB Temukan 20 Korban Meninggal

BNPB melaporkan telah menemukan 20 korban dalam bencana longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

BMKG Sebut Hujan Bakal Meningkat Seminggu ke Depan, Apa Penyebabnya?

19 hari lalu

BMKG Sebut Hujan Bakal Meningkat Seminggu ke Depan, Apa Penyebabnya?

BMKG juga mengimbau mewaspadai Antecedent Precipitation. Hujan apa ini?

Baca Selengkapnya

Longsor di Tana Toraja, Warga yang Selamat Diungsikan ke Gereja

20 hari lalu

Longsor di Tana Toraja, Warga yang Selamat Diungsikan ke Gereja

Longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan, menelan 18 korban jiwa. Tim evakuasi membangun posko pengungsi di gereja setempat.

Baca Selengkapnya