600 Tentara Ikut Padamkan Kebakaran Hutan

Reporter

Editor

Selasa, 22 Agustus 2006 05:33 WIB

TEMPO Interaktif, Riau:Upaya menanggulangi kebakaran lahan dan hutan di Provinsi Riau mengerahklan aparat militer dan kepolisian. Sekretariat Bersama Pusat Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan Riau, menerjunkan sebanyak 600 anggota militer dari Pangkalan Udara Pekanbaru dan Komando Rayon Militer 031 Wirabima.Pasukan itu diperkuat puluhan petugas dari Kepolisian Daerah Riau. "Bantuan itu kami ajukan dua hari lalu. Tugas mereka selain membantu pemadaman juga menangkap siapa saja yang senagaja membakar lahan atau hutan," ujar Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Riau, Khairul Zainal, Senin. Menurut Khairul, tentara tersebut disebar di empat kabupaten yang sekarang mengalami kebakaran parah. Kabupaten itu adalah Indragiri Hulu, Rokan Hilir, Pelalawan, dan Rokan Hulu. Khairul berharap dengan dukungan aparat pelaku pembakaran benar-benar bisa diungkap.Dia mensinyalir sulitnya menangkap pembakar hutan karena kuatnya jaringan pelaku dan dibekingi cukong. Modus para cukong seringkali melibatkan aparat. "Sehingga, mereka yang tertangkap selama ini hanya pekerja rendahan atau suruhan," ungkap Khairul. Berdasarkan data di kantor pusat penagggulangan kebakaran di Riau cenderung meluas. Walau jumlah titik api sempat menurun dari 56 titik menjadi 36 titik, namum cakupan luas areal yang terbakar meningkat. Pada dua hari lalu, misalnya, tercatat 2.000 hektare lebih lahan yang terbakar di Riau. "Saat ini kawasan gambut di Kabupaten Pelalawan ikut terbakar dalam radius 10 kilometer lebih. Ini kejadian yang sangat luar biasa," kata Khairul. Sebelumnya lagi, sekitar 1.000 hektare lahan Konservasi Gajah Indonesia di area Hutan Taman Nasional Tesso Nilo Riau hangus terbakar. Lokasi kebakaran selain di ladang ilegal juga lokasi inti taman.Sejumlah penggiat lingkungan di Riau pesimistis tingkat keberhasilan upaya pemerintah yang menerjunkan aparat militer ke medan kebakaran. "Langkah ini hanya akan mengaburkan akar masalah kebakaran hutan maupun lahan," ujar Ahmad Zazali dari Jaringan Kerja Penyelamatan Hutan Riau.Dia menilai, siapa pun aparat yang dilibatkan hasilnya sama saja; pelaku utama tetap sulit ditangkap. "Tim ini hanya semacam terapi sesaat bagi pelaku pembakaran atas perluasan lahan dan hutan," katanya. Ahmad Zazali menyimpulkan, menerjunkan aparat militer bukan solusi yang tepat. "Dengan teknologi pemetaan titik api mestinya persoalan sudah jelas. Tinggal menangkap pemilik saja. Ini yang tidak dilakukan," ujarnya.Wahana Lingkungan Hidup Riau M. Teguh menambahkan, pokok masalahnya proses peradilan yang kabur. "Para pekerja selalu menjadi tumbal. Pelaku utamanya bebeas berkeliaran, " ujar Teguh.JUPERNALIS SAMOSIR

Berita terkait

Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

1 hari lalu

Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

Timnas Indonesia U-23 harus menang melawan Timnas Guinea U-23 jika ingin lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

3 hari lalu

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

Kekeringan El Nino sudah overlap dan harus waspada.

Baca Selengkapnya

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

6 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

10 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

13 hari lalu

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gubernur Sumbar Apresiasi Festival Rakyat Muaro Padang

13 hari lalu

Gubernur Sumbar Apresiasi Festival Rakyat Muaro Padang

Festival yang menggelar beragam atraksi budaya diyakini mampu menghasilkan dampak positif untuk perekonomian.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

14 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

14 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

Penumpang di Ternate Tujuan Manado Beralih Gunakan Kapal Antarpulau

15 hari lalu

Penumpang di Ternate Tujuan Manado Beralih Gunakan Kapal Antarpulau

Sejumlah penumpang di Kota Ternate, Maluku Utara tujuan Manado, Sulawesi Utara, beralih menggunakan kapal antarpulau lintas Kota Ternate-Manado.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

15 hari lalu

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.

Baca Selengkapnya