PAN Menolak Jika UUD 1945 Kembali ke Masa Orde Baru

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Kamis, 24 November 2016 01:39 WIB

Wakil ketua fraksi Partai Amanat Nasional DPR Viva Yoga Mauladi. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum DPP PAN Viva Yoga Mauladi menolak adanya dorongan beberapa pihak yang meminta untuk mengembalikan fitrah Undang-Undang Dasar 1945 ke masa pemerintahan Orde Baru.

Menurut Viva Yoga, jika dikembalikan lagi ke versi pemerintah Orde Baru, maka beberapa aturan harus mengikuti masa itu. Seperti Dewan Pertimbangan Agung (DPA) harus dibentuk kembali, dan masa jabatan presiden tidak dibatasi, dalam artian boleh dilaksanakan lebih dari dua kali, serta dihidupkannya kembali dwi fungsi ABRI/ TNI.

Selain itu dalam pemerintahan orde baru juga diatur pemilihan presiden tidak langsung, melainkan dipilih melalui sidang MPR, begitu juga dengan pemilihan gubernur, bupati, dan walikota melalui DPRD, yang juga tidak dipilih secara langsung, dan sebagainya.

"Jika seperti itu maka PAN menolak gagasan kembali ke UUD 1945 di masa pemerintahan Orde Baru. Justru karena kehidupan bernegara dan tata negara yang tidak demokratis itulah, lahir gerakan reformasi," kata Viva Yoga kepada Tempo, Rabu malam, 23 November 2016.

Menurut Viva, apa yang telah dicapai dalam amandemen UUD sampai ke tahap empat adalah bagian dari proses perjalanan sejarah bangsa dan negara dalam mewujudkan cita-cita berdirinya negara Republik Indonesia.

Selain itu, jika dari hasil amandemen dirasakan ada ekses negatif dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, menurut Viva perlu untuk dibuka ruang dialog untuk membahas hal tersebut.

Apakah karena substansi pasal di UUD 1945, ataukah peraturan di bawah UUD 1945 yang menjadi pokok masalahnya.

"Untuk itu perlu membangun dialog tematis di pasal UUD 1945 sehingga dihasilkan pemikiran yang mendalam dan komprehensif untuk mengkaji UUD 1945," kata Viva.

DESTRIANITA

Berita terkait

Sidang Sengketa Pileg di MK: Ribuan Suara PPP dan PDIP Diklaim Berpindah ke Partai Lain

3 hari lalu

Sidang Sengketa Pileg di MK: Ribuan Suara PPP dan PDIP Diklaim Berpindah ke Partai Lain

PDIP dan PPP mengklaim ribuan suara pindah ke partai lain dalam sidang sengketa Pileg di MK hari ini.

Baca Selengkapnya

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

6 hari lalu

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

Sejumlah partai politik yang tergabung dalam KIM membuka peluang PKS untuk bergabung ke Prabowo, kecuali Gelora. Apa alasan Gelora menolak PKS?

Baca Selengkapnya

Respons Bima Arya soal Maju Pilgub Jabar 2024, Singgung Nama Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi

11 hari lalu

Respons Bima Arya soal Maju Pilgub Jabar 2024, Singgung Nama Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi

Mantan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyatakan dirinya siap maju di Pilkada 2024 setelah mendapat arahan dari Ketum PAN, tapi...

Baca Selengkapnya

Respons KPU dan Ketum PAN soal Gugatan PDIP di PTUN

11 hari lalu

Respons KPU dan Ketum PAN soal Gugatan PDIP di PTUN

KPU dan Ketum PAN Zulkifli Hasan menanggapi gugatan PDIP di PTUN terkait pencalonan Gibran di Pilpres 2024. Begini kata mereka.

Baca Selengkapnya

Profil Zita Anjani, Putri Ketum PAN yang Didorong Berduet dengan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta

23 hari lalu

Profil Zita Anjani, Putri Ketum PAN yang Didorong Berduet dengan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta

Zita Anjani didorong berduet dengan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta. Berikut profil putri Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan itu.

Baca Selengkapnya

Riwayat Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Tempat Deklarasi Golkar-PAN Dukung Prabowo

17 Agustus 2023

Riwayat Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Tempat Deklarasi Golkar-PAN Dukung Prabowo

Museum Perumusan Naskah Proklamasi memiliki riwayat panjang, selain menjadi tempat deklarasi Golkar dan PAN mendukung Prabowo. Ini riwayatnya.

Baca Selengkapnya

Deklarasi Dukung Prabowo di Museum Proklamasi: Disesalkan PDIP, Dilaporkan MPMI ke Bawaslu

17 Agustus 2023

Deklarasi Dukung Prabowo di Museum Proklamasi: Disesalkan PDIP, Dilaporkan MPMI ke Bawaslu

PDIP menilai deklarasi Golkar-PAN dukung Prabowo di Museum Perumusan Naskah Proklamasi tidak etis. Museum bagian dari tempat sakral.

Baca Selengkapnya

Romahurmuziy PPP: KIB Bisa Lanjut Jika Golkar dan PAN juga Usung Ganjar Pranowo

17 Juni 2023

Romahurmuziy PPP: KIB Bisa Lanjut Jika Golkar dan PAN juga Usung Ganjar Pranowo

Romahurmuziy mengatakan Koalisi Indonesia Bersatu tak mungkin mengusung capres sendiri karena PPP sudah menjatuhkan pilihan ke Ganjar Pranowo.

Baca Selengkapnya

Megawati Ungkap Disodorkan Banyak Sosok Cawapres dan Ganjar Petugas Partai

3 Juni 2023

Megawati Ungkap Disodorkan Banyak Sosok Cawapres dan Ganjar Petugas Partai

Megawati menyinggung sosok cawapres yang banyak disodorkan kepada dirinya, termasuk Ganjar sebagai petugas partai.

Baca Selengkapnya

PAN di Antara Pilihan Capres: Ganjar, Prabowo atau Airlangga

3 Juni 2023

PAN di Antara Pilihan Capres: Ganjar, Prabowo atau Airlangga

PAN belum menjatuhkan pilihan terhadap Ganjar sebagai capres 2024. PAN masih punya opsi lain, yakni Prabowo dan Airlangga.

Baca Selengkapnya